"Sejarah awal Kota kairo, mesir"
Kairo kini menjadi ibukota negara mesir. Di
mana diatasnya berdiri gedung bertingkat, sarana infrastruktur modern,
fasilitas sipil, pemerintahan bagi
negara di ujung benua afrika tersebut.
Dahulu, kairo juga
merupakan ibukota kerajaan syiah bani fathimiyyah yang didirikan sekitar tahun
970 masehi. Umur dari kota ini sekitar 10 abad lamanya, atau lebih dari 1000
tahun.
Nama kairo sendiri
berasal dari kata "Al Qahirah" yang berarti "kota
kemenangan".
Pada masa zaman mesir
kuno, kota ini belum ada. Fir'aun hanya membangun kota fustat yang merupakan
kota mesir kuno di tepi sungai nil.
pembangunan kota "
al Qahirah" ini dilakukan pada era kekhalifahan, yakni ketika pemerintahan
syiah bani fathimiyyah berdiri.
Kota ini didirikan
sekitar tahun 970 masehi oleh panglima jauhar Al shiqili, yang merupakan
panglima sekaligus tangan kanan dari khalifah abu tamim bin muhammad muis al
lidinillah yang merupakan khalifah keempat dari kerajaan bani fathimiyyah yang
beraliran syiah.
Ketika mesir dibawah
kerajaan bani ikshidiyah, kota kairo belum ada.
pasca ditaklukannya
wilayah mesir oleh bani fathimiyyah tahun 669 masehi, panglima jauhar As shiqili langsung menyuruh
pembangunan kota yang baru di tepi sungai nil.
Pembangunan kota kairo
pada awalnya dilakukan di lembah muqattam. jauhar as shiqili sebagai panglima
sengaja memerintahkan pembangunan kota di tempat yang sedikit jauh dari sungai
nil, yakni di lembah muqattam. tujuannya agar tidak terkena banjir dan luapan
air sungai nil.
Pembangunan kota kairo
kurang lebih dimulai tahun 975 masehi. Dimana salah satu panglima bani
fathimiyyah yang terkenal jauhar As Shiqili memerintahkan dibangunnya
"kota baru" di tepi sungai nil.
diseberang kota tua
fustat yang merupakan kota tua dari zaman
mesir kuno.pembangunan kota baru di tepi sungai nil itu bertujuan supaya
dibangun kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Kota kairo dijuluki "kota seribu menara" . Tidak heran
karena banyak menara yang menjulang tinggi di setiap masjid dan gerbang.
Dimana diantara masjid
dan gerbang serta menara-menara di kairo ada yang dibangun sejak awal kota
kairo didirikan.
Menara masjid menjulang
tinggi, ada ratusan hingga ribuan menara di kota yang didirikan sejak era
kekhalifahan ini.menara tersebut ada yang terdapat di masjid, gerbang atau
bangunan perkantoran sekalipun.
kota ini juga dijuluki
sebagai "kota kardus kotak". Karena pada umumnya bangunan di kota ini
berwarna coklat tua, atau coklat kehitaman.
Karena debu dari gurun
dan polusi udara menyebabkan warna bangunan menjadi cepat kotor.
Sehingga tidak heran warna bangunan di kairo umumnya berwarna
coklat. tujuannya untuk menghindari dari noda kotor debu gurun tersebut.
----kairo, kota yg
didirikan oleh kerajaan syiah bani fathimiyyah----
kairo kota yang didirikan
oleh kerajaan syiah, yakni kerajaan bani fathimiyyah yang beraliran syiah
ismailiyyah yang dijadikan "ajaran resmi" kerajaan.
kerajaan bani fathimiyyah
merupakan kerajaan yang berdiri kurang lebih tahu 910 masehi. Setelah terjadinya kemenangan
atas perang dengan pemimpin ziyadatullah, bani fathimiyyah didirikan oleh
penguasa pertama ubadillah al mahdi.
ubaidillah bin al mahdi
merupakan keturunan dari fatimah az zahra, puteri nabi, garis keturunannya
masih berhubungan dengan Ali bin abi thalib dan puteri muhammad, yakni fatimah
Az zahra.
Walaupun sebuah teori,
seperti yang dikatakan oleh muhammad bin suhail dalam bukunya " sejarah
bani fathimiyyah", ubaidillah Al mahdi sebagai penguasa pertama bani
fathimiyyah memiliki asal-usul yang belum jelas, ada pula yang mengabarkan
bahwa ubaidillah al mahdi masih keturunan persia atau yahudi sekalipun.
Pada periode pemerintahan
keempat dari kerajaan syiah bani fathimiyyah, dilakukanlah pembangunan kota
kairo yang awalnya bernama "kota Al mansurah".
umur kota kairo yang
kurang lebih 10 abad, masih muda bila dibandingkan dengan kota madinah, mekkah,
damaskus, iskandariyah, apalagi jika umur kota masih muda ini dibandingkan
dengan umur kota fustat yang dibangun sejak zaman mesir kuno.
awal pembangunan
kota kairo
Pembangunan kota kairo
pada awalnya dilakukan di lembah muqattam. jauhar as shiqili sebagai panglima
sengaja memerintahkan pembangunan kota di tempat yang sedikit jauh dari sungai
nil, yakni di lembah muqattam. tujuannya agar tidak terkena banjir dan luapan
air sungai nil.
Pihak kerajaan bani
fathimiyyah mengetahui jika hampir sepanjang tahun air dari sungai nil meluap
sehingga menyebabkan banjir, untuk itu kota Al Qahirah dibangun di tempat yang
agak jauh dari sungai nil.
Kota kairo, awalnya
bernama kota "al manshurah". Ketika kota tersebut didirikan oleh
panglima besar dinasti syiah bani fathimiyyah, jauhar al shiqili memberikan
nama kota "al manshurah".
Nama tersebut diberikan
oleh panglima tersebut untuk memberikan penghormatan pada khalifah ke 3
kerajaan bani fathimiyyah yang bergelar Al manshur.
Karena itulah panglima
jauhar menisbahkan nama tersebut untuk al manshur (ayah dari khalifah muiz).
tetapi nama kota tersebut
diganti oleh khalifah muiz al lidinillah menjadi "al qahirah" yang
berarti kota kemenangan.
khalifah muiz yang
merupakan khalifah keempat menganti memberikan nama tersebut karena ada seorang
ulama yang menyarankan kepadanya jika khalifah membangun kota baru, ulama
tersebut menyarankan pada khalifah agar memberikan nama kota tersebut "al
qahirah".
Ulama tersebut
menyarankan dengan pemberian nama tersebut menjadi doa agar bani fathimiyyah
mendapatkan kemenangan melawan bani abbasiyah.
Maka nama Kota yang
terletak di tepi sungai nil yang awalnya bernama Al manshurah, berubah menjadi
Al qahirah (kairo, Cairo).
kemudian didirikan masjid
agung kairo untuk menyebarluaskan dakwah syiah ismailiyyah. karena mesir
merupakan wilayah yang lebih banyak masyrakat islam sunni di kota kairo untuk
itu dibangun masjid jami di kota yang baru dibangun tersebut untuk mendukung dakwah
syiah itu sendiri.
awalnya masjid itu
dinamakan masjid agung kairo atau masjid ja'mi kairo. Tetapi ketika khalifah al
Aziz memimpin, masjid agung al qahirah diganti menjadi masjid Al Azhar.
ada kisah-kisah tertentu
ketika panglima jauhar mendirikan kota ini, ia meminta pada ahli nujum agar
diberikan waktu yang tepat tentang peletakan batu pertama dalam pembangunan
kota.
ahli nujum tersebut
memberikan tanda agar dibangun ketika sebuah lonceng berbunyi dengan
sendirinya.
pada waktu yang telah
ditentukan lonceng berbunyi. maka pembangunan kota mulai dilakukan.
pengalian tanah, fondasi
bangunan dibuat. tetapi ternyata terjadi kesalahan dimana seekor burung hinggap
di lonceng tersebut yang menyebabkan lonceng berdenting.
karena sudah terlanjur
pembangunan kota telah dilakukan, maka pihak bani fathimiyyah tidak
menghentikan pembangunan kota yang sudah dilakukan.
Hingga kini di kota kairo
masih menyimpan bangunan-bangunan era kerajaan syiah tersebut yang masih tegap
berdiri.
Peninggalan-peninggalan
kerajaan syiah bani fathimiyyah di kota kairo
Berikut beberapa
peninggalan kerajaan syiah bani fathimiyyah yang masih berdiri kokoh di
kairo :
Babun nasr
Babun nasr terletak
di sebelah timur kota kairo. Babun nasr
berasal dari bahasa arab yang berarti gerbang kemenangan.
Gerbang ini didirikan
oleh panglima jauhar as shiqili, panglima kerajaan bani fathimiah yang
terkenal.
Panglima jauhar adalah
panglima bani fathimiah ketika melakukan penaklukan terhadap mesir. Pada era
khalifah ke 4 bani fathimiah, yaitu khalifah muiz al lidininilah.
Kabarnya seperti yang
disebutkan beberapa sumber, gerbang babun nasr ini juga disebut sebagai Al
Qahiratul Muiz.
Pada era kekhalifahan
ketika tentara kerajaan bani fathimiah melakukan ekspansi dan memperoleh
kemenangan, ia akan masuk melalui gerbang babun nasr ini.
Jadi tidak heran gerbang
ini juga disebut sebagai babun nashr. Atau " gerbang kemenangan.
hingga sekarang babun
nashr masih bisa dijumpai jika kita berkunjung ke kota kairo, yakni di timur
kota kairo.
Babul futuh
Babul futuh terletak di
utara kairo. babul futuh berasal dari
bahasa arab yang berarti adalah gerbang penaklukan.
Gerbang ini juga dibangun
pada masa pemerintahan khalifah ke 4 bani fatmiyyah. Yaitu khalifah abu tamim muhammad muiz al
lidinillah. Atas perintah dari salah satu panglima bani fathimiyyah yang
tersohor, Panglima jauhar As shiqili .
Dinamakan sebagai gerbang
penaklukan karena pada era kekhalifahan bani fathimiah, bila tentara bani
fathimiah akan melakukan ekspansi atau melakukan penyerbuan terhadap suatu
wilayah, tentara tersebut akan melewati dan keluar dari gerbang ini.
masjid Al hakim biamrillah.
Masjid ini merupakan
salah satu masjid tertua di kairo.dimana masjid ini didirikan sejak abad ke 11,
yakni ketika khalifah Al hakim bi amrillah berkuasa.
Khalifah ke 6 bani
fathimiyyah tersebut yang membangun masjid ini dan menisbahkan namanya sebagai
nama dari masjid yang dibangunnya sendiri.
Nama masjid ini pun berasal dari gelar pemimpin ke 6 bani Fathimiyyah.
Sebenarnya pembangunan
masjid ini sudah dilakukan ketika masa pemerintahan khalifah Al Aziz.
Yakni khalifah ke 5, ayah
dari Al hakim. Tetapi pembangunan masjid ini belum sempat selesai sehingga
dilanjutkan oleh putranya yang bergelar Al Hakim biamrillah.
Masjid ini terdapat dua
menara, yakni menara di sisi timur dan barat masjid. Masjid ini disebut maajid
tertua, karena umurnya jauh melebihi masjid hasan dan masjid ahmad rifa'i yang
dibangun di kemudian hari.
Hingga kini masjid ini
masih berdiri di kairo dan menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat
kairo, mesir dan dunia.
Babun zuwaila
Gerbang zuwaila terletak
di selatan mesir. Gerbang ini merupakan
gerbang yang dinisbahkan/dihadiahkan oleh panglima jauhar assiqili ketika
melakukan penaklukan terhadap mesir.
Nama zuwaila sendiri
berasal dari salah satu kabilah suku berber, yakni suku yang menetap di di
wilayah marokko.
sejak lama di afrika
utara dihuni oleh suku berber yang menyebar di kawasan tersebut. Suku berber
terdiri dari berbagai kabilah seperti kutamah, adawa, zenatah, brazal, yahgran,
dsb.
Kabilah suku berber
merupakan kabilah yang membantu tentara bani fathimiah ketika melakukan
penaklukan terhadap mesir.
Ketika itu, tentara bani
fathimiyyah berkerja sama dengan suku
berber termasuk kabilah zuwayla di
dalamnya.
Setelah melakukan penaklukan
terhadap mesir, sebagai penghargaan Serta Rasa terima kasih maka panglima
jauhar terkenal dari bani fathimiyah
menisbahkan dan membangun gerbang zuwaila ini sebagai penghargaan untuk kabilah
zuwaila tersebut.
Nama gerbang kuno, yakni
babun zuwaila diambil dari salah satu kabilah dari suku berber tersebut.
Babun berasal dari bahasa
Arab, pintu atau gerbang. Sedangkan zuwaila berasal dari nama kabilah suku
berber, yakni zuwaila.
Di gerbang ini terdapat
menara menjulang yang tampaknya menara tersebut dibangun di kemudian hari.
disamping bangunan
tersebut, masih banyak bangunan lainnya yang yang memiliki unsur kesejarahan
serta arsitektur yang megah dan indah.
seperti masjid perak yang
dibangun oleh muhammad ali. Maajid hasan yang dibangun oleh sultan hasan dari
dinasti mamalik tahun 1356 masehi atau bangunan citadel saladin al ayubbi yang
dibangun sejak masa pemerintahan dinasti ayubbiyah.
tetapi bangunan tersebut
baru didirikan pada masa setelahnya, yakni ketika pemerintahan syiah bani
fathimiyyah telah runtuh.
kota kairo merupakan
salah satu kota kuno di dunia yang umurnya lebih dari 1000 tahun.
Jika kota jakarta diklaim
berumur kurang lebih 490 tahun, kota Al Qahirah atau kota kairo berumur kurang
lebih 2 kali lipat dari ibukota indonesia.
Fakta sejarah Mesir di
bawah pemerintahan islam
tahun 636-661 masehi
mesir dibawah
pemerintahan khulafaurrasyidin. Dimana
mesir diambil alih oleh muslim sejak
zaman khalifah umar bin khatab setelah
Menang perang atas byzantium. Para era ini, Kota kairo ini belum ada.
tahun 661-750 masehi
mesir dibawah
pemerintahan kerajaan bani ummayah I. Pada masa ini Kota kairo belum ada
tahun 750- 932 masehi
mesir dibawah kerajaan
bani abbasiyah. Pada masa ini pun kota kairo belum ada.
tahun 932-970 masehi
mesir dibawah
pemerintahan bani iksyidiyah. Pada masa ini kota kairo belom ada, atau belum
dibangun.
tahun 970-1074
mesir dibawah bani
fathimiyyah, kerajaan syiah yang berdiri
tahun 910 masehi. Pembangunan kota kairo
di lembah muqattam dimulai sekitar tahun 975 masehi oleh pihak bani fathimiyyah.
Daftar penguasa bani
fathimiyyah
1. Ubaidillah Al mahdi
2. Al Qaim biamrillah
3. Al Manshur binasrillah
4. Muiz al lidinillah
(pembangunan awal kota kairo th 975)
5. Al Aziz binasrillah
6. AL hakim biamrillah
7 Al muntasir billah
8........dst.
baca juga artikel lainnya
BalasHapusTerima kasih
BalasHapus