Jumat, 08 September 2017

sejarah awal kota kairo





"Sejarah awal Kota kairo, mesir"










 







kairo merupakan salah satu kota terpenting di mesir dan sejak dahulu menjadi ibukota dari berbagai kerajaan islam.

 

 

 

 Kairo kini menjadi ibukota negara mesir. Di mana diatasnya berdiri gedung bertingkat, sarana infrastruktur modern, fasilitas  sipil, pemerintahan bagi negara di ujung benua afrika tersebut.

 

 

 

 

 

 

Dahulu, kairo juga merupakan ibukota kerajaan syiah bani fathimiyyah yang didirikan sekitar tahun 970 masehi. Umur dari kota ini sekitar 10 abad lamanya, atau lebih dari 1000 tahun.

 

 

 

 

Nama kairo sendiri berasal dari kata "Al Qahirah" yang berarti "kota kemenangan".

 

 

 

 

 

Pada masa zaman mesir kuno, kota ini belum ada. Fir'aun hanya membangun kota fustat yang merupakan kota mesir kuno di tepi sungai nil.

 

 

 

 

pembangunan kota " al Qahirah" ini dilakukan pada era kekhalifahan, yakni ketika pemerintahan syiah bani fathimiyyah berdiri.

 

 

 

 

 

 

Kota ini didirikan sekitar tahun 970 masehi oleh panglima jauhar Al shiqili, yang merupakan panglima sekaligus tangan kanan dari khalifah abu tamim bin muhammad muis al lidinillah yang merupakan khalifah keempat dari kerajaan bani fathimiyyah yang beraliran syiah.

 

 

 

 

 

Ketika mesir dibawah kerajaan bani ikshidiyah, kota kairo belum ada.

 

 

 

 

 

pasca ditaklukannya wilayah mesir oleh bani fathimiyyah tahun 669 masehi,  panglima jauhar As shiqili langsung menyuruh pembangunan kota yang baru di tepi sungai nil.

 

 

 

 

 

 

 

Pembangunan kota kairo pada awalnya dilakukan di lembah muqattam. jauhar as shiqili sebagai panglima sengaja memerintahkan pembangunan kota di tempat yang sedikit jauh dari sungai nil, yakni di lembah muqattam. tujuannya agar tidak terkena banjir dan luapan air sungai nil.

 

 

 











Pembangunan kota kairo kurang lebih dimulai tahun 975 masehi. Dimana salah satu panglima bani fathimiyyah yang terkenal jauhar As Shiqili memerintahkan dibangunnya "kota baru" di tepi sungai nil.

 

 

 

 

 

diseberang kota tua fustat yang merupakan kota tua dari zaman  mesir kuno.pembangunan kota baru di tepi sungai nil itu bertujuan supaya dibangun kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

 

 

 

 

 

 

Kota kairo dijuluki  "kota seribu menara" . Tidak heran karena banyak menara yang menjulang tinggi di setiap masjid dan gerbang.

 

 

 

 

 

Dimana diantara masjid dan gerbang serta menara-menara di kairo ada yang dibangun sejak awal kota kairo didirikan.

 

 

 

Menara masjid menjulang tinggi, ada ratusan hingga ribuan menara di kota yang didirikan sejak era kekhalifahan ini.menara tersebut ada yang terdapat di masjid, gerbang atau bangunan perkantoran sekalipun.

 

 

 

kota ini juga dijuluki sebagai "kota kardus kotak". Karena pada umumnya bangunan di kota ini berwarna coklat tua, atau coklat kehitaman.

 

 

Karena debu dari gurun dan polusi udara menyebabkan warna bangunan menjadi cepat kotor.

 

 

Sehingga tidak heran  warna bangunan di kairo umumnya berwarna coklat. tujuannya untuk menghindari dari noda kotor debu gurun tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

----kairo, kota yg didirikan oleh kerajaan syiah bani fathimiyyah----

 

 

 

 

kairo kota yang didirikan oleh kerajaan syiah, yakni kerajaan bani fathimiyyah yang beraliran syiah ismailiyyah yang dijadikan "ajaran resmi" kerajaan.

 

 

 

kerajaan bani fathimiyyah merupakan kerajaan yang berdiri kurang lebih tahu  910 masehi. Setelah terjadinya kemenangan atas perang dengan pemimpin ziyadatullah, bani fathimiyyah didirikan oleh penguasa pertama ubadillah al mahdi.

 

 

 

ubaidillah bin al mahdi merupakan keturunan dari fatimah az zahra, puteri nabi, garis keturunannya masih berhubungan dengan Ali bin abi thalib dan puteri muhammad, yakni fatimah Az zahra.

 

 

 

Walaupun sebuah teori, seperti yang dikatakan oleh muhammad bin suhail dalam bukunya " sejarah bani fathimiyyah", ubaidillah Al mahdi sebagai penguasa pertama bani fathimiyyah memiliki asal-usul yang belum jelas, ada pula yang mengabarkan bahwa ubaidillah al mahdi masih keturunan persia atau yahudi sekalipun.

 

 

Pada periode pemerintahan keempat dari kerajaan syiah bani fathimiyyah, dilakukanlah pembangunan kota kairo yang awalnya bernama "kota Al mansurah".

 

 

 

umur kota kairo yang kurang lebih 10 abad, masih muda bila dibandingkan dengan kota madinah, mekkah, damaskus, iskandariyah, apalagi jika umur kota masih muda ini dibandingkan dengan umur kota fustat yang dibangun sejak zaman mesir kuno.

 

 

 

 

 

 

 

 

awal pembangunan kota kairo

 

 

 

 

 

Pembangunan kota kairo pada awalnya dilakukan di lembah muqattam. jauhar as shiqili sebagai panglima sengaja memerintahkan pembangunan kota di tempat yang sedikit jauh dari sungai nil, yakni di lembah muqattam. tujuannya agar tidak terkena banjir dan luapan air sungai nil.

 

 

 

Pihak kerajaan bani fathimiyyah mengetahui jika hampir sepanjang tahun air dari sungai nil meluap sehingga menyebabkan banjir, untuk itu kota Al Qahirah dibangun di tempat yang agak jauh dari sungai nil.

 

 

 

Kota kairo, awalnya bernama kota "al manshurah". Ketika kota tersebut didirikan oleh panglima besar dinasti syiah bani fathimiyyah, jauhar al shiqili memberikan nama kota "al manshurah".

 

 

 

 

Nama tersebut diberikan oleh panglima tersebut untuk memberikan penghormatan pada khalifah ke 3 kerajaan bani fathimiyyah yang bergelar Al manshur.

 

 

 

Karena itulah panglima jauhar menisbahkan nama tersebut untuk al manshur (ayah dari khalifah muiz).

 

 

 

tetapi nama kota tersebut diganti oleh khalifah muiz al lidinillah menjadi "al qahirah" yang berarti kota kemenangan.

 

 

 

 

khalifah muiz yang merupakan khalifah keempat menganti memberikan nama tersebut karena ada seorang ulama yang menyarankan kepadanya jika khalifah membangun kota baru, ulama tersebut menyarankan pada khalifah agar memberikan nama kota tersebut "al qahirah".

 

 

 

Ulama tersebut menyarankan dengan pemberian nama tersebut menjadi doa agar bani fathimiyyah mendapatkan kemenangan melawan bani abbasiyah.

 

 

 

 

Maka nama Kota yang terletak di tepi sungai nil yang awalnya bernama Al manshurah, berubah menjadi Al qahirah (kairo, Cairo).

 

 

 

kemudian didirikan masjid agung kairo untuk menyebarluaskan dakwah syiah ismailiyyah. karena mesir merupakan wilayah yang lebih banyak masyrakat islam sunni di kota kairo untuk itu dibangun masjid jami di kota yang baru dibangun tersebut untuk mendukung dakwah syiah itu sendiri.

 

 

 

 

awalnya masjid itu dinamakan masjid agung kairo atau masjid ja'mi kairo. Tetapi ketika khalifah al Aziz memimpin, masjid agung al qahirah diganti menjadi masjid Al Azhar.

 

 

 

ada kisah-kisah tertentu ketika panglima jauhar mendirikan kota ini, ia meminta pada ahli nujum agar diberikan waktu yang tepat tentang peletakan batu pertama dalam pembangunan kota.

 

 

 

 

ahli nujum tersebut memberikan tanda agar dibangun ketika sebuah lonceng berbunyi dengan sendirinya.

 

 

pada waktu yang telah ditentukan lonceng berbunyi. maka pembangunan kota mulai dilakukan.

 

 

 

 

pengalian tanah, fondasi bangunan dibuat. tetapi ternyata terjadi kesalahan dimana seekor burung hinggap di lonceng tersebut yang menyebabkan lonceng berdenting.

 

 

karena sudah terlanjur pembangunan kota telah dilakukan, maka pihak bani fathimiyyah tidak menghentikan pembangunan kota yang sudah dilakukan.

 

 

Hingga kini di kota kairo masih menyimpan bangunan-bangunan era kerajaan syiah tersebut yang masih tegap berdiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Peninggalan-peninggalan kerajaan syiah bani fathimiyyah di kota kairo

 

 

 

Berikut beberapa peninggalan kerajaan syiah bani fathimiyyah yang masih berdiri kokoh di kairo  :

 

 

 

 

Babun nasr    

 

 

Babun nasr terletak di  sebelah timur kota kairo. Babun nasr berasal dari bahasa arab yang berarti gerbang kemenangan.

 

 

Gerbang ini didirikan oleh panglima jauhar as shiqili, panglima kerajaan bani fathimiah yang terkenal.

 

 

 

 

Panglima jauhar adalah panglima bani fathimiah ketika melakukan penaklukan terhadap mesir. Pada era khalifah ke 4 bani fathimiah, yaitu khalifah muiz al lidininilah.

 

 

Kabarnya seperti yang disebutkan beberapa sumber, gerbang babun nasr ini juga disebut sebagai Al Qahiratul Muiz.

 

 

Pada era kekhalifahan ketika tentara kerajaan bani fathimiah melakukan ekspansi dan memperoleh kemenangan, ia akan masuk melalui gerbang babun nasr ini.

 

 

Jadi tidak heran gerbang ini juga disebut sebagai babun nashr. Atau " gerbang kemenangan.

 

 

hingga sekarang babun nashr masih bisa dijumpai jika kita berkunjung ke kota kairo, yakni di timur kota kairo.

 

 

 

 

 

 

 

Babul futuh

 

 

 












Babul futuh terletak di utara kairo.  babul futuh berasal dari bahasa arab yang berarti adalah gerbang penaklukan.

 

 

 

Gerbang ini juga dibangun pada masa pemerintahan khalifah ke 4 bani fatmiyyah.  Yaitu khalifah abu tamim muhammad muiz al lidinillah. Atas perintah dari salah satu panglima bani fathimiyyah yang tersohor, Panglima jauhar As shiqili .

 

 

 

Dinamakan sebagai gerbang penaklukan karena pada era kekhalifahan bani fathimiah, bila tentara bani fathimiah akan melakukan ekspansi atau melakukan penyerbuan terhadap suatu wilayah, tentara tersebut akan melewati dan keluar dari gerbang ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

masjid Al  hakim biamrillah.

 

 

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di kairo.dimana masjid ini didirikan sejak abad ke 11, yakni ketika khalifah Al hakim bi amrillah berkuasa.

 

 

Khalifah ke 6 bani fathimiyyah tersebut yang membangun masjid ini dan menisbahkan namanya sebagai nama dari masjid yang dibangunnya sendiri.

 

 

Nama masjid ini pun berasal dari gelar pemimpin ke 6 bani Fathimiyyah.

 

 

Sebenarnya pembangunan masjid ini sudah dilakukan ketika masa pemerintahan khalifah Al Aziz.

 

 

 

 

Yakni khalifah ke 5, ayah dari Al hakim. Tetapi pembangunan masjid ini belum sempat selesai sehingga dilanjutkan oleh putranya yang bergelar Al Hakim biamrillah.

 

 

Masjid ini terdapat dua menara, yakni menara di sisi timur dan barat masjid. Masjid ini disebut maajid tertua, karena umurnya jauh melebihi masjid hasan dan masjid ahmad rifa'i yang dibangun di kemudian hari.

 

 

Hingga kini masjid ini masih berdiri di kairo dan menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat kairo, mesir dan dunia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Babun zuwaila















Gerbang zuwaila terletak di  selatan mesir. Gerbang ini merupakan gerbang yang dinisbahkan/dihadiahkan oleh panglima jauhar assiqili ketika melakukan penaklukan terhadap mesir.

 

 

Nama zuwaila sendiri berasal dari salah satu kabilah suku berber, yakni suku yang menetap di di wilayah marokko.

 



sejak lama di afrika utara dihuni oleh suku berber yang menyebar di kawasan tersebut. Suku berber terdiri dari berbagai kabilah seperti kutamah, adawa, zenatah, brazal, yahgran, dsb.

 

 

Kabilah suku berber merupakan kabilah yang membantu tentara bani fathimiah ketika melakukan penaklukan terhadap mesir.

 

 

 

Ketika itu, tentara bani fathimiyyah   berkerja sama dengan suku berber termasuk  kabilah zuwayla di dalamnya.

 

 

Setelah melakukan penaklukan terhadap mesir, sebagai penghargaan Serta Rasa terima kasih maka panglima jauhar terkenal  dari bani fathimiyah menisbahkan dan membangun gerbang zuwaila ini sebagai penghargaan untuk kabilah zuwaila tersebut.

 



Nama gerbang kuno, yakni babun zuwaila diambil dari salah satu kabilah dari suku berber tersebut.

 



Babun berasal dari bahasa Arab, pintu atau gerbang. Sedangkan zuwaila berasal dari nama kabilah suku berber,  yakni zuwaila.

 

 

 

Di gerbang ini terdapat menara menjulang yang tampaknya menara tersebut dibangun di kemudian hari.

 

 

 

disamping bangunan tersebut, masih banyak bangunan lainnya yang yang memiliki unsur kesejarahan serta arsitektur yang megah dan indah.

 

 



seperti masjid perak yang dibangun oleh muhammad ali. Maajid hasan yang dibangun oleh sultan hasan dari dinasti mamalik tahun 1356 masehi atau bangunan citadel saladin al ayubbi yang dibangun sejak masa pemerintahan dinasti ayubbiyah.

 

 

 

 

tetapi bangunan tersebut baru didirikan pada masa setelahnya, yakni ketika pemerintahan syiah bani fathimiyyah telah runtuh.

 

 

kota kairo merupakan salah satu kota kuno di dunia yang umurnya lebih dari 1000 tahun.

 

 

 

Jika kota jakarta diklaim berumur kurang lebih 490 tahun, kota Al Qahirah atau kota kairo berumur kurang lebih 2 kali lipat dari ibukota indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Fakta sejarah Mesir di bawah pemerintahan islam  

 

 

 

tahun 636-661  masehi

mesir dibawah pemerintahan  khulafaurrasyidin. Dimana mesir diambil alih oleh muslim sejak   zaman khalifah umar bin khatab setelah  Menang perang atas byzantium. Para era ini, Kota kairo ini belum  ada.

 

 

 

 

tahun 661-750  masehi

mesir dibawah pemerintahan kerajaan bani ummayah I. Pada masa ini Kota kairo belum ada

 

 

 

 

tahun 750- 932  masehi

mesir dibawah kerajaan bani abbasiyah. Pada masa ini pun kota kairo belum ada.

 

 

 

 

 

tahun 932-970  masehi

mesir dibawah pemerintahan bani iksyidiyah. Pada masa ini kota kairo belom ada, atau belum dibangun.

 

 

 

 

 

tahun 970-1074

mesir dibawah bani fathimiyyah, kerajaan syiah yang  berdiri tahun 910 masehi. Pembangunan kota kairo  di lembah muqattam dimulai sekitar tahun 975  masehi oleh pihak bani fathimiyyah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar penguasa bani fathimiyyah

 

 

 

1. Ubaidillah Al mahdi

 


2. Al Qaim biamrillah

 


3. Al Manshur binasrillah

 


4. Muiz al lidinillah

(pembangunan awal kota kairo th 975)

 


5. Al Aziz binasrillah

 


6. AL hakim biamrillah

 


7 Al muntasir billah

 


8........dst.












Diambil dari :

buku dinasti fathimiyyah karya prof. Dr. muhammad as suhail

Buku jejak peninggalan syiah di kairo.

Buku History of arabs karya Philip. K. Hitti.
























2 komentar: