Kamis, 14 September 2017

beberapa alasan kemajuan ilmu pengetahuan pada era kekhalifahan












Beberapa alasan  ilmu pengetahuan pada zaman kekhalifahan maju pesat


















Era kekhalifahan islam merupakan era keemasan bagi kemajuan dan dunia sains muslim. Berbagai penemuan, baik berupa fisik/material maupun bersifat ide muncul dari para ahli ilmu muslim.

 

 

 

 

hal tersebut seperti yang disebutkan oleh para penulis barat dan ilmuwan barat.

 

 

 

 Ternyata banyak ilmuwan barat yang mengatakan hal demikian bahwa islam pada era kekhalifahan mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi.

 

 

 

 

ketika eropa memasuki abad pertengahan, yakni setelah runtuhnya kekaisaran romawi barat tahun 476 masehi, peradaban eropa sedikit demi sedikit mundur. Disaat bersamaan peradaban islam mencapai kemajuan dalam berbagai bidang.

 

 

 

Ilmuwan islam lahir di saat periode islam klasik. Berbagai macam tokoh seperti al khawarizmi, al farabi, ibnu sina, ibnu rusd, ibnu batuta, al kindi, muncul.

 

 

 

 

Berbagai penemuan seperti ilmu bedah, alat optik, pelayaran dan jalur navigasi, al jabar dan logaritma ditemukan oleh tokoh-tokoh isl zaman klasik tersebut.

 

 

 

 

Seperti fibonacci, ahli logaritma asal italia, ia memuji habis-habisan ilmuwan islam bernama al khawarizmi karena sumbangsih karyanya terhadap ilmu matematika.

 

 

 

 

Bahkan orientalis pun mengakuinya, bagaimana sosok Dari orientalis asal Leiden, Reinhart dozy yang banyak mempelajari sejarah Islam di Spanyol. Banyak sumbangsih ilmu pengetahuan Dari ilmuwan Muslim.

 

 

 

 Atau seperti karya ibnu sina the canon of medicine dan kitab as syifa yang dipakai sebagai buku rujukan bagi kedokteran universitas-universitas di perancis pada abad 17.

 

 

 

 

 

Berikut beberapa alasan, mengapa ilmu pengetahuan islam sangat maju pada era kekhalifahan :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. Penelitian dan penerjemahan  terhadap karya-karya dari luar islam

 

 

 

pada era kekhalifahan dilakukan penerjemahan buku-buku dari luar dunia islam. Buku-buku dari bangsa yunani, filsafat-filsafat dan kitab-kitab diterjemahkan ke bahasa arab dan persia.

 

 

 

 

 

upaya penerjemahan itu datang sejak era Pemerintahan Abu jaffar Al manshur, yang merupakan khalifah ke 2 bani abbasiyah.

 

 

 

 

Abu jaffar Al manshur mengumpulkan ahli bahasa dari berbagai penjuru Dan menerjemahkan kitab-kitab dari berbagai bahasa.

 

 

 

 

 

sehingga mempermudah pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

 

begitu pula buku-buku dan karya dari timur seperti karya-karya dari persia, india juga diterjemahkan ke dalam bahasa arab.

 

 

 

Karya-karya dari para filsuf yunani diterjemahkan dan dipelajari. Dunia islam masa silam berupaya mempelajari dan memperaktekan  ilmu dari luar islam sehingga membawa manfaat dan kemajuan bagi ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

seperti yang terjadi pada zaman khalifah al makmun, khalifah ke 7 bani abbasiyah. Dilakukan penerjemahan buku-buku dari persia, india, yunani ke dalam bahasa arab.

 

 

 

 

 

 

Khalifah menyuruh para penerjemah muslim agar menerjemahkan serta memperbanyak karya-karya dari luar islam tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Begitu juga pada masa khalifah harun ar rasyid dilakukan penerjemahan buku-buku dan karya-karya dari luar dunia islam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

harun ar rasyid merupakan penguasa kekhalifahan bani abbasiyah ke 5, pada Masa pemerintahannya dilakukan penerjemahan kitab-kitab dari "luar Islam" dari berbagai macam Bahasa ke Bahasa Arab Dan Persia sehingga memudahkan Umat Islam mendapatkan ilmu pengetahuan dari luar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Perhatian lebih para khalifah terhadap ilmu pengetahuan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  Ada perhatian yang lebih dari para khalifah terhadap ilmu pengetahuan seperti khalifah al makmun dari bani abasiyah yang membangun pusat studi yang disebut "bait Al hikmah" yang didalamnya terdapat para tokoh-tokoh ilmuan macam ahli matematika seperti Al khawarizmi.

 

 

 

Khalifah memfasilitasi dengan sebaik-baiknya serta mengumpulkan para ilmuan dari tempat yang jauh sekalipun. Para ilmuan itu terkumpul dan melakukan penelitian.

 

 

 

 

 

Begitu pula khalifah dari bani ummayah di spanyol yang berupaya memajukan iptek sehingga salah satu kota di spanyol, yakni kota cordova dikenal pada masanya menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan selain bagdad, kairo dan alexandria (iskandariyah).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Pembangunan perpustakaan besar-besaran.

 

 

 

   

 

 

  sesuai dengan fakta sejarah bahwa perpustakaan pada era kekhalifahan dibangun besar-besaran dengan koleksi ratusan ribu buku dan kitab. Mulai dari berbahasa arab, persia, greek yunani, latin dsb.

 

 

 

contoh kongkritnya bagaimana pihak kerajaan ummayah di spanyol melakukan pembangunan perpustakaan besar di cordova dan granada pada masa pemerintahan khalifah Hakkam II.

 

 

 

 

khalifah hakkam II, khalifah ke 9 bani ummayah II di spanyol memerintahkan pembangunan perpustakaan besar di granada.

 

 

 

 

 

 

perpustakaan besar di cordova dibangun karena cordova dan toledo merupakan pusat studi umat islam di spanyol. Sedangkan pada masa itu, abad ke 10, sevilla menjadi pusat seni.

 

 

 

Begitu perpustakaan di granada memiliki koleksi lebih dari 600.000 buku dari berbagai bahasa. Mulai dari bahasa Arab, persia, yunani, latin, dsb.

 

 

 

 

 

Pembangunan perpustakaan besar di cordova dan granada untuk menunjang studi masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

Karena kota cordova dikenal sebagai ibukota pemerintahan dan "kota ilmu pengetahuan. Sedangkan kota sevilla disebut sebagai "kota seni" pada zamannya.

 

 

 

 

Begitu juga di kota kairo pada masa kekhalifahan bani fathimiyyah, dibangun perpustakaan besar yang menjadi saingan bagi perpustakaan-perpustakaan besar di bumi spanyol.

 

 

 

 

 

Perpustakaan besar di kairo juga memiliki koleksi buku yang banyak dari berbagai bahasa.

 

 

 

 

 

 

 

Nampaknya antara penguasa bani fathimiyah di mesir serta bani ummayah II di spanyol saling bersaing dalam ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

jadi perpustakaan besar dengan koleksi buku dari berbagai macam Bahasa dibangun di kota-kota seperti, di Cordoba, Granada, kairo, aleksandriyah, bagdad, dsb.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4. Pembangunan lembaga tinggi pendidikan atau universitas

 

 

 

 

seperti yang diceritakan oleh banyak sumber, ada yang disebut universitas tertua di dunia, yakni universitas Al Azhar di kota kairo yang dibangun pada masa pemerintahan abu tamim bin muhammad muiz al lidinillah.

 

 

 

Kemudian di Kota fez, afrika utara pada Abad ke 9 berdiri Salah satu universitas tertua selain Al Azhar. Didirikan oleh seorang wanita Muslim, fatimah Al fihri.

 

 

 

 

 Lembaga tinggi itu diklaim sebagai universitas tertua di dunia yang umurnya jauh lebih tua dari pada oxford dan harvard.

 

 

 

 

 

 Jika oxford baru dibangun sekitar abad ke 13, yakni tahun 1264. Tetapi pembangunan al azhar sudah 3 abad sebelumnya. Belom lagi lembaga tinggi yang dibangun islam di tempat lainnya.

 

 

 

 

Bandingkan dengan Harvard, salah satu universitas terbaik saat ini yang ternyta baru dibangun sekitar tahun 1636.

 

 

 

 

Selain itu di bagdad juga terdapat universitas al nizamiyah yang menjadi saingan bagi lembaga tinggi Al Azhar.

 

 

 

Berbagai pelajar dari luar arab dan timur tengah berdatangan untuk belajar, termasuk pelajar dari eropa.

 

 

 

 

Dengan adanya universitas tersebut, Umat islam menjadi pelopor dalam perkembangan ilmu pengetahuan  pada era abad pertengahan.

 

 

 

 

 

 

 

Meskipun cara-cara dan tata pembelajaran di universitas al azhar jaman dahulu jelas berbeda dengan masa sekarang.

 

 

 

 

 Tetapi tampaknya universitas atau lembaga tinggi itu pun diakui oleh banyak pihak sebagai peletak dasar universitas modern saat ini.

 

 

 

 

dibangun sistem asrama di sana serta berbagai pencari ilmu berdatangan dari dalam wilayah islam dan dari luar wilayah islam sekalipun.

 

 

 

Tidak hanya Al azhar di kairo, Kota cordova di spanyol juga menjadi ladang bagi ilmu, begitu juga kota toledo di andalusia

 

 

 

 

 

 

 

 Hingga seorang peneliti barat bernama gerard of cremona rela menghabiskan sisa hidupnya selama 50 tahun di kota toledo untuk menerjemahkan dan mempelajari buku-buku yang karya ilmuwan muslim.

 

 

 

Universitas Al azhar yang dibangun oleh bani fathimiyyah menjadi saingan bagi universitas Cordoba yang dibangun oleh bani ummayah.

 

 

 

Memang pada era tersebut, kedua kerajaan atau kekhalifahan tersebut saling bersaing, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer.

 

 

 

Bani fathimiyyah yang berpusat di Kota kairo beraliran syiah, sedangkan bani ummayah beraliran Sunni.

 

 

 

Termasuk dalam bidang sains Dan pendidikan, bani ummayah membangun lembaga tinggi Al azhar di Kota Al Qahirah, sedangkan bani ummayah membangun lembaga tinggi di Kota Cordoba, Spanyol.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Penelitian terhadap filsafat yunani dan kebudayaan helenistik.

 

 

 

 

 

pada era kekhalifahan, muncul tokoh-tokoh ilmuwan islam yang giat mempelajari berbagai ilmu dari luar islam. Dari india, persia dan yunani.

 

 

 

Filsafat jaman kuno seperti filsafat yunani-romawi serta kebudayaan hellenistik pun dipelajari oleh ilmuwan muslim.

 

 

 

 

 Bahkan beberapa ilmuwan juga membuat karyanya dan melontarkan pendapat tentang karya filosof yunani  seperti aristoteles, plato, socrates.

 

 

 

 

Ilmuwan islam macam ibnu rusd yang giat mempelajari filsafat yunani. Ibnu rusd berupaya mempelajari filsafat aristoteles dan memberikan banyak pendapat mengenai teori Aristoteles.

 

 

 

 

 

 

 

 Ibnu rusd bahkan membuat buku yang membela filsafat yunani ketika seorang tokoh Al ghazali berupaya  melarang filsafat yunani dipelajari umat islam.

 

 

 

 

 

 

 

saking seringnya ibnu rusd memberikan pendapat dan argumentasi tentang teori dari aristoteles dalam karyanya,     beberapa filsuf barat menjulukinya ibnu rusd sebagai "sang komentator".

 

 

 

 

 

 

 

meski pikiran-pikiran ibnu rusd kerap di tentang oleh para fuqaha dan ulama di andalusia (spanyol). Bahkan buku-buku buatan ibnu rusd sempat dilarang dan dibakar.

 

 

 

 

 

 

 

Tetapi karya-karya ibnu rusd banyak dibaca oleh masyarakat di eropa barat.

 

 

 

Lain lagi ilmuwan islam macam ibnu sina, ia berupaya meneliti banyak teori dari plato. Selerti teori plato mengenai jiwa.

 

 

 

 

Bahkan menurut beberapa ilmuwan barat, kadang ibnu sina kurang bisa membedakan antara teori plato dan neoplatoisme.

 

 

 

begitu juga tokoh muslim lainnya juga mempelajari ilmu pengetahuan dari luar islam bahkan dari para filosof yunani.

 

 

 

 

 

 

 

seperti ibni thufail yang banyak menyerap ilmu-ilmu dari bangsa india kuno. Bahkan ia juga pandai berbahasa sansekerta.

 

 

 

 

 

 

 

Seorang sejarahwan irlandia dalam karya-karyanya menyebutkan kalau kaum kristen di eropa tidak langsung mengenal filsafat dan ilmu kuno zaman yunani secara langsung.  

 

 

 

 

 

 

 

Tetapi kaum kristen eropa pada abad renaissance (abad 15) mereka mengenal ilmu klasik melalui buku-buku bacaan bahasa arab yang ditulis oleh ilmuwan muslim.

 

 

 

 

 

 

 

Contoh nyata, bagaimana seorang" first scientific" bernama adelard of bath, ia mengenal ilmu klasik zaman kuno yunani seperti filsafat setelah ia berkeliling di syria dan sicilia selama 7 tahun, dan belajar bahasa arab. Barulah ia mengetahui karya filsafat yunani yang berjudul "element" yang ditulis oleh euclidus.

 

 

 

 setelah mempelajari Bahasa Arab dan berkeliling di Syria selama bertahun-tahun adelard bath baru mengetahui filsafat yunani tersebut.

 

 

 

Dengan bahasa yang mudah dapat dipahami para ilmuwan barat pada zaman renaissance, mereka mengenal ilmu-ilmu zaman yunani kuno dan filsafat tidak secara langsung,

 

 

 

 

 

 

 

tetapi setelah membaca dan meneliti  karya-karya ilmuwan muslim terlebih dahulu.

 

 

 

 

 

Disaat ilmu zaman klasik yunani-romawi serta filsafat-filsafat dilarang di eropa pada abad pertengahan, justru disaat itu ilmu-ilmu klasik zaman yunani-romawi malah dipelajari dan diteliti oleh   para ilmuwan muslim.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6. Semangat melakukan eksperimen, penelitian dan penjelajahan.

 

 

 

 

 

merupakan hal yang biasa bahwa umat islam pada saat itu berupaya melakukan eksperimen dan penelitian. Banyak ilmuwan muslim yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

Misalnya bagaimana seorang penjelajah yang bernama ibnu batutah, ia melakukan penjelajahan dan mengunjungi berbagai bangsa dan kerajaan.

 

 

 

 

Ibnu batutah bahkan sudah berlayar, menjelajah dan mengunjungi banyak negeri jauh sebelum tokoh-tokoh  penjelajah seperti bartolomeus diaz, vasco da gama, colombus, amerigo vespucci lahir ke dunia.

 

 

 

 

bahkan ibnu batutah juga pernah mengunjungi amerika. Walaupun ada beberapa ilmuwan barat saat ini yang meragukan kebenarannya.

 

 

ibnu batutah menjadi pelopor bagi dunia pelayaran muslim sebelum munculnya tokoh-tokoh seperti colombus, amerigo vespucci, vasco da gama melakukan pelayaran dan menjelajahi lautan.

 

 

 

Ibnu batutah pernah ke cina, pernah berkunjung ke kerajaan pasai di aceh. Ia juga menuliskan catatan perjalanannya.

 

 

 

Pelayaran yang dilakukan oleh ibnu batutah selama puluhan tahun. Jika di dunia barat terkenal dengan tokoh yang bernama "marcopolo". Di dunia Islam ibnu batutah terkenal sebagai penjelajah.

 

 

 

 

 

Begitu juga ketika abad ke 13, dimana kesultanan turki utsmaniyyah berupaya bereksperimen membuat senjata-senjata meriam.

 

 

 

 

 

 

 

Sultan Al fetih meminta pada seorang ahli meriam yang bernama orban untuk membuat meriam-meriam raksasa.

 

 

 

 

 

Tampaknya ada  upaya dari pihak kerajaan turki untuk melakukan eksperimen dalam pembuatan senjata meriam

 

 

. Tidak heran pada masa itu, abad 16 turki telah mampu membuat senjata yang belum dipunyai oleh bangsa barat.

 

 

 

 

salah satu meriam raksasa milik turki adalah meriam dardanella yang merupakan meriam raksasa.

 

 

 

 

 

 

 

dengan eksperimen tersebut, pihak Turki mampu meruntuhkan tembok Kota konstatinopel Dan mengalahkan kerajaan Byzantium.

 

 

 

 

 

 

Pihak turki menghadiahkan meriam itu untuk ratu inggris. Hingga sekarang meriam itu disimpan di sebuah museum di inggris.

 

 

 

 

 

 

 

 

jadi semangat dalam melakukan inovasi, pembaharuan, Dan eksperimen itulah yang memajukan Umat Islam pada era kekhalifahan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7. Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

nampaknya umat islam pada masa itu peduli dan menyadari arti pentingnya ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

 

 

Terlihat dari berbagai Ayat Al Qur'an serta hadits Rasul yang menceritakan tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

seperti hadits Rasul, "tuntutlah ilmu walaupun ke negeri cina" atau tuntulah ilmu dari belaian hingga liang lahat"  atau Ayat Al qur'an yang menceritakan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 umat islam zaman dahulu banyak yang menyadari tentang ilmu pengetahuan tidak heran mereka mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu pengetahuan serta membuat karya-karya kitab ilmiah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8. pelopor bukan pengekor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

umat Islam pada zaman dahulu bisa disebut sebagai "pelopor" penelitian bukan mengekor.

 

 

 

 

 

 

 

 

karena banyak penemuan penting yang justru menjadi peletak dasar ilmu pengetahuan modern.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

contoh nyata bagaimana seorang ahli logaritma asal italia, Fibonacci. ia mengaku banyak mendapatkan pengaruh dari ilmuwan Muslim Al khawarizmi.

 

 

 

 

 

 

 

 

karya dari Fibonacci tentang algaritma banyak dipakai oleh ilmuwan saat ini, tetapi seperti yang dikutip dalam buku "great hundred of Moslem" sosok Fibonacci ahli logaritma mengaku banyak mendapatkan pengaruh dari Al khawarizmi.

 

 

 

 

 

 

 

bahkan Fibonacci mengatakan jika Al khawarizmi merupakan ilmuwan besar dunia yang ia kagumi.

 

 

 

 

 

 

 

ilmuwan Islam juga menjadi pelopor dalam bidang kedokteran, seperti optik, ilmu bedah, obat-obatan, dsb.

 

 

 

 

 

 

 

 

contoh lainnya adalah ibnu Sina, karya ibnu Sina dalam bidang kedokteran dipakai oleh universitas-universitas di prancis pada Abad 17 (Tahun 1600-an), seperti di sorbonne, dsb.

 

 

 

 

 

itu merupakan bukti jika ibnu Sina lebih dahulu melakukan penelitian Dan pengkajian terhadap kedokteran zaman klasik.

 

 

 

 

 

 

ketika filsafat dilarang di eropa pada Abad pertengahan, justru ilmuwan Muslim itulah giat mempelajari Dan meneliti filsafat tersebut.

 

 

 

 

 

pada zaman kekalifahan Islam, Umat Islam Dapat dikatakan sebagai pelopor penemuan-penemuan dalam ilmu dan teknologi.

 

 

 

 

 

 

 

 

tetapi Hari ini, justru Umat Islam hanya mengekor ilmu-ilmu dari barat. dimana ketika orang barat menjadi penemu dalam berbagai bidang ilmu, Umat Muslim baru mempelajarinya belakangan atau dikemudian Hari.






jika umat muslim ingin menjadi pelopor bagi perkembangan ilmu, tiada jalan lain selain dengan melakukan eksperimen-eksperimen, percobaan-percobaan seperti era kekhalifahan islam dahulu,





bukan hanya mengikuti secara stagnan ilmu-ilmu dari barat kemudian berbangga diri hanya menjadi mengikuti ilmu-ilmu dari barat. 




intinya jika ilmu pengetahuan ingin maju dengan pesat seperti era kekhalifahan, umat muslim pada masa kini harus menjadi pelopor melalui eksperimen-eksperimen  dan percobaan bukan hanya mengekor atau mengikuti ilmu-ilmu dari barat atau dari luar islam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber Diambil dari :

 

 

 

 

 

Buku seratus muslim terkemuka karya jamil ahmad

 

Buku sejarah matematikawan muslim

 

Buku sejarah bani ummayah II di andalusia karya Joesoef Syuaib

 

sejarah bani abbasiyah, Muhammad as shalabi

 

bangkit Dan runtuhnya khilafah utsmaniyah, Muhammad as shalabi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar