Beberapa alasan ilmu pengetahuan pada zaman kekhalifahan maju pesat
Era
kekhalifahan islam merupakan era keemasan bagi kemajuan dan dunia sains muslim.
Berbagai penemuan, baik berupa fisik/material maupun bersifat ide muncul dari
para ahli ilmu muslim.
hal
tersebut seperti yang disebutkan oleh para penulis barat dan ilmuwan barat.
Ternyata banyak ilmuwan barat yang mengatakan
hal demikian bahwa islam pada era kekhalifahan mencapai kemajuan dalam bidang
sains dan teknologi.
ketika
eropa memasuki abad pertengahan, yakni setelah runtuhnya kekaisaran romawi
barat tahun 476 masehi, peradaban eropa sedikit demi sedikit mundur. Disaat
bersamaan peradaban islam mencapai kemajuan dalam berbagai bidang.
Ilmuwan
islam lahir di saat periode islam klasik. Berbagai macam tokoh seperti al
khawarizmi, al farabi, ibnu sina, ibnu rusd, ibnu batuta, al kindi, muncul.
Berbagai
penemuan seperti ilmu bedah, alat optik, pelayaran dan jalur navigasi, al jabar
dan logaritma ditemukan oleh tokoh-tokoh isl zaman klasik tersebut.
Seperti
fibonacci, ahli logaritma asal italia, ia memuji habis-habisan ilmuwan islam
bernama al khawarizmi karena sumbangsih karyanya terhadap ilmu matematika.
Bahkan
orientalis pun mengakuinya, bagaimana sosok Dari orientalis asal Leiden,
Reinhart dozy yang banyak mempelajari sejarah Islam di Spanyol. Banyak
sumbangsih ilmu pengetahuan Dari ilmuwan Muslim.
Atau seperti karya ibnu sina the canon of
medicine dan kitab as syifa yang dipakai sebagai buku rujukan bagi kedokteran
universitas-universitas di perancis pada abad 17.
Berikut
beberapa alasan, mengapa ilmu pengetahuan islam sangat maju pada era
kekhalifahan :
1.
Penelitian dan penerjemahan terhadap
karya-karya dari luar islam
pada
era kekhalifahan dilakukan penerjemahan buku-buku dari luar dunia islam.
Buku-buku dari bangsa yunani, filsafat-filsafat dan kitab-kitab diterjemahkan
ke bahasa arab dan persia.
upaya
penerjemahan itu datang sejak era Pemerintahan Abu jaffar Al manshur, yang
merupakan khalifah ke 2 bani abbasiyah.
Abu
jaffar Al manshur mengumpulkan ahli bahasa dari berbagai penjuru Dan
menerjemahkan kitab-kitab dari berbagai bahasa.
sehingga
mempermudah pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
begitu
pula buku-buku dan karya dari timur seperti karya-karya dari persia, india juga
diterjemahkan ke dalam bahasa arab.
Karya-karya
dari para filsuf yunani diterjemahkan dan dipelajari. Dunia islam masa silam
berupaya mempelajari dan memperaktekan
ilmu dari luar islam sehingga membawa manfaat dan kemajuan bagi ilmu
pengetahuan.
seperti
yang terjadi pada zaman khalifah al makmun, khalifah ke 7 bani abbasiyah.
Dilakukan penerjemahan buku-buku dari persia, india, yunani ke dalam bahasa
arab.
Khalifah
menyuruh para penerjemah muslim agar menerjemahkan serta memperbanyak karya-karya
dari luar islam tersebut.
Begitu
juga pada masa khalifah harun ar rasyid dilakukan penerjemahan buku-buku dan
karya-karya dari luar dunia islam.
harun
ar rasyid merupakan penguasa kekhalifahan bani abbasiyah ke 5, pada Masa
pemerintahannya dilakukan penerjemahan kitab-kitab dari "luar Islam"
dari berbagai macam Bahasa ke Bahasa Arab Dan Persia sehingga memudahkan Umat
Islam mendapatkan ilmu pengetahuan dari luar.
2.
Perhatian lebih para khalifah terhadap ilmu pengetahuan
Ada perhatian yang lebih dari para khalifah
terhadap ilmu pengetahuan seperti khalifah al makmun dari bani abasiyah yang
membangun pusat studi yang disebut "bait Al hikmah" yang didalamnya
terdapat para tokoh-tokoh ilmuan macam ahli matematika seperti Al khawarizmi.
Khalifah
memfasilitasi dengan sebaik-baiknya serta mengumpulkan para ilmuan dari tempat
yang jauh sekalipun. Para ilmuan itu terkumpul dan melakukan penelitian.
Begitu
pula khalifah dari bani ummayah di spanyol yang berupaya memajukan iptek
sehingga salah satu kota di spanyol, yakni kota cordova dikenal pada masanya
menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan selain bagdad, kairo dan alexandria
(iskandariyah).
3.
Pembangunan perpustakaan besar-besaran.
sesuai dengan fakta sejarah bahwa
perpustakaan pada era kekhalifahan dibangun besar-besaran dengan koleksi
ratusan ribu buku dan kitab. Mulai dari berbahasa arab, persia, greek yunani,
latin dsb.
contoh
kongkritnya bagaimana pihak kerajaan ummayah di spanyol melakukan pembangunan
perpustakaan besar di cordova dan granada pada masa pemerintahan khalifah
Hakkam II.
khalifah
hakkam II, khalifah ke 9 bani ummayah II di spanyol memerintahkan pembangunan
perpustakaan besar di granada.
perpustakaan
besar di cordova dibangun karena cordova dan toledo merupakan pusat studi umat
islam di spanyol. Sedangkan pada masa itu, abad ke 10, sevilla menjadi pusat
seni.
Begitu
perpustakaan di granada memiliki koleksi lebih dari 600.000 buku dari berbagai
bahasa. Mulai dari bahasa Arab, persia, yunani, latin, dsb.
Pembangunan
perpustakaan besar di cordova dan granada untuk menunjang studi masyarakat.
Karena
kota cordova dikenal sebagai ibukota pemerintahan dan "kota ilmu
pengetahuan. Sedangkan kota sevilla disebut sebagai "kota seni" pada
zamannya.
Begitu
juga di kota kairo pada masa kekhalifahan bani fathimiyyah, dibangun
perpustakaan besar yang menjadi saingan bagi perpustakaan-perpustakaan besar di
bumi spanyol.
Perpustakaan
besar di kairo juga memiliki koleksi buku yang banyak dari berbagai bahasa.
Nampaknya
antara penguasa bani fathimiyah di mesir serta bani ummayah II di spanyol saling
bersaing dalam ilmu pengetahuan.
jadi
perpustakaan besar dengan koleksi buku dari berbagai macam Bahasa dibangun di
kota-kota seperti, di Cordoba, Granada, kairo, aleksandriyah, bagdad, dsb.
4.
Pembangunan lembaga tinggi pendidikan atau universitas
seperti
yang diceritakan oleh banyak sumber, ada yang disebut universitas tertua di
dunia, yakni universitas Al Azhar di kota kairo yang dibangun pada masa
pemerintahan abu tamim bin muhammad muiz al lidinillah.
Kemudian
di Kota fez, afrika utara pada Abad ke 9 berdiri Salah satu universitas tertua
selain Al Azhar. Didirikan oleh seorang wanita Muslim, fatimah Al fihri.
Lembaga tinggi itu diklaim sebagai universitas
tertua di dunia yang umurnya jauh lebih tua dari pada oxford dan harvard.
Jika oxford baru dibangun sekitar abad ke 13,
yakni tahun 1264. Tetapi pembangunan al azhar sudah 3 abad sebelumnya. Belom
lagi lembaga tinggi yang dibangun islam di tempat lainnya.
Bandingkan
dengan Harvard, salah satu universitas terbaik saat ini yang ternyta baru
dibangun sekitar tahun 1636.
Selain
itu di bagdad juga terdapat universitas al nizamiyah yang menjadi saingan bagi
lembaga tinggi Al Azhar.
Berbagai
pelajar dari luar arab dan timur tengah berdatangan untuk belajar, termasuk
pelajar dari eropa.
Dengan
adanya universitas tersebut, Umat islam menjadi pelopor dalam perkembangan ilmu
pengetahuan pada era abad pertengahan.
Meskipun
cara-cara dan tata pembelajaran di universitas al azhar jaman dahulu jelas
berbeda dengan masa sekarang.
Tetapi tampaknya universitas atau lembaga
tinggi itu pun diakui oleh banyak pihak sebagai peletak dasar universitas
modern saat ini.
dibangun
sistem asrama di sana serta berbagai pencari ilmu berdatangan dari dalam
wilayah islam dan dari luar wilayah islam sekalipun.
Tidak
hanya Al azhar di kairo, Kota cordova di spanyol juga menjadi ladang bagi ilmu,
begitu juga kota toledo di andalusia
Hingga seorang peneliti barat bernama gerard
of cremona rela menghabiskan sisa hidupnya selama 50 tahun di kota toledo untuk
menerjemahkan dan mempelajari buku-buku yang karya ilmuwan muslim.
Universitas
Al azhar yang dibangun oleh bani fathimiyyah menjadi saingan bagi universitas
Cordoba yang dibangun oleh bani ummayah.
Memang
pada era tersebut, kedua kerajaan atau kekhalifahan tersebut saling bersaing,
baik dalam bidang politik, ekonomi, militer.
Bani
fathimiyyah yang berpusat di Kota kairo beraliran syiah, sedangkan bani ummayah
beraliran Sunni.
Termasuk
dalam bidang sains Dan pendidikan, bani ummayah membangun lembaga tinggi Al
azhar di Kota Al Qahirah, sedangkan bani ummayah membangun lembaga tinggi di
Kota Cordoba, Spanyol.
5.
Penelitian terhadap filsafat yunani dan kebudayaan helenistik.
pada
era kekhalifahan, muncul tokoh-tokoh ilmuwan islam yang giat mempelajari
berbagai ilmu dari luar islam. Dari india, persia dan yunani.
Filsafat
jaman kuno seperti filsafat yunani-romawi serta kebudayaan hellenistik pun
dipelajari oleh ilmuwan muslim.
Bahkan beberapa ilmuwan juga membuat karyanya
dan melontarkan pendapat tentang karya filosof yunani seperti aristoteles, plato, socrates.
Ilmuwan
islam macam ibnu rusd yang giat mempelajari filsafat yunani. Ibnu rusd berupaya
mempelajari filsafat aristoteles dan memberikan banyak pendapat mengenai teori
Aristoteles.
Ibnu rusd bahkan membuat buku yang membela
filsafat yunani ketika seorang tokoh Al ghazali berupaya melarang filsafat yunani dipelajari umat
islam.
saking
seringnya ibnu rusd memberikan pendapat dan argumentasi tentang teori dari
aristoteles dalam karyanya, beberapa
filsuf barat menjulukinya ibnu rusd sebagai "sang komentator".
meski
pikiran-pikiran ibnu rusd kerap di tentang oleh para fuqaha dan ulama di
andalusia (spanyol). Bahkan buku-buku buatan ibnu rusd sempat dilarang dan
dibakar.
Tetapi
karya-karya ibnu rusd banyak dibaca oleh masyarakat di eropa barat.
Lain
lagi ilmuwan islam macam ibnu sina, ia berupaya meneliti banyak teori dari
plato. Selerti teori plato mengenai jiwa.
Bahkan
menurut beberapa ilmuwan barat, kadang ibnu sina kurang bisa membedakan antara
teori plato dan neoplatoisme.
begitu
juga tokoh muslim lainnya juga mempelajari ilmu pengetahuan dari luar islam
bahkan dari para filosof yunani.
seperti
ibni thufail yang banyak menyerap ilmu-ilmu dari bangsa india kuno. Bahkan ia
juga pandai berbahasa sansekerta.
Seorang
sejarahwan irlandia dalam karya-karyanya menyebutkan kalau kaum kristen di
eropa tidak langsung mengenal filsafat dan ilmu kuno zaman yunani secara
langsung.
Tetapi
kaum kristen eropa pada abad renaissance (abad 15) mereka mengenal ilmu klasik
melalui buku-buku bacaan bahasa arab yang ditulis oleh ilmuwan muslim.
Contoh
nyata, bagaimana seorang" first scientific" bernama adelard of bath,
ia mengenal ilmu klasik zaman kuno yunani seperti filsafat setelah ia
berkeliling di syria dan sicilia selama 7 tahun, dan belajar bahasa arab.
Barulah ia mengetahui karya filsafat yunani yang berjudul "element"
yang ditulis oleh euclidus.
setelah mempelajari Bahasa Arab dan
berkeliling di Syria selama bertahun-tahun adelard bath baru mengetahui
filsafat yunani tersebut.
Dengan
bahasa yang mudah dapat dipahami para ilmuwan barat pada zaman renaissance,
mereka mengenal ilmu-ilmu zaman yunani kuno dan filsafat tidak secara langsung,
tetapi
setelah membaca dan meneliti karya-karya
ilmuwan muslim terlebih dahulu.
Disaat
ilmu zaman klasik yunani-romawi serta filsafat-filsafat dilarang di eropa pada
abad pertengahan, justru disaat itu ilmu-ilmu klasik zaman yunani-romawi malah
dipelajari dan diteliti oleh para
ilmuwan muslim.
6.
Semangat melakukan eksperimen, penelitian dan penjelajahan.
merupakan
hal yang biasa bahwa umat islam pada saat itu berupaya melakukan eksperimen dan
penelitian. Banyak ilmuwan muslim yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk
ilmu pengetahuan.
Misalnya
bagaimana seorang penjelajah yang bernama ibnu batutah, ia melakukan
penjelajahan dan mengunjungi berbagai bangsa dan kerajaan.
Ibnu
batutah bahkan sudah berlayar, menjelajah dan mengunjungi banyak negeri jauh
sebelum tokoh-tokoh penjelajah seperti
bartolomeus diaz, vasco da gama, colombus, amerigo vespucci lahir ke dunia.
bahkan
ibnu batutah juga pernah mengunjungi amerika. Walaupun ada beberapa ilmuwan
barat saat ini yang meragukan kebenarannya.
ibnu
batutah menjadi pelopor bagi dunia pelayaran muslim sebelum munculnya
tokoh-tokoh seperti colombus, amerigo vespucci, vasco da gama melakukan
pelayaran dan menjelajahi lautan.
Ibnu
batutah pernah ke cina, pernah berkunjung ke kerajaan pasai di aceh. Ia juga
menuliskan catatan perjalanannya.
Pelayaran
yang dilakukan oleh ibnu batutah selama puluhan tahun. Jika di dunia barat
terkenal dengan tokoh yang bernama "marcopolo". Di dunia Islam ibnu
batutah terkenal sebagai penjelajah.
Begitu
juga ketika abad ke 13, dimana kesultanan turki utsmaniyyah berupaya
bereksperimen membuat senjata-senjata meriam.
Sultan
Al fetih meminta pada seorang ahli meriam yang bernama orban untuk membuat
meriam-meriam raksasa.
Tampaknya
ada upaya dari pihak kerajaan turki
untuk melakukan eksperimen dalam pembuatan senjata meriam
.
Tidak heran pada masa itu, abad 16 turki telah mampu membuat senjata yang belum
dipunyai oleh bangsa barat.
salah
satu meriam raksasa milik turki adalah meriam dardanella yang merupakan meriam
raksasa.
dengan
eksperimen tersebut, pihak Turki mampu meruntuhkan tembok Kota konstatinopel
Dan mengalahkan kerajaan Byzantium.
Pihak
turki menghadiahkan meriam itu untuk ratu inggris. Hingga sekarang meriam itu
disimpan di sebuah museum di inggris.
jadi
semangat dalam melakukan inovasi, pembaharuan, Dan eksperimen itulah yang
memajukan Umat Islam pada era kekhalifahan.
7.
Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan.
nampaknya
umat islam pada masa itu peduli dan menyadari arti pentingnya ilmu pengetahuan.
Terlihat
dari berbagai Ayat Al Qur'an serta hadits Rasul yang menceritakan tentang
pentingnya ilmu pengetahuan.
seperti
hadits Rasul, "tuntutlah ilmu walaupun ke negeri cina" atau tuntulah
ilmu dari belaian hingga liang lahat"
atau Ayat Al qur'an yang menceritakan bahwa orang yang beriman dan
berilmu akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah.
umat islam zaman dahulu banyak yang menyadari
tentang ilmu pengetahuan tidak heran mereka mendedikasikan seluruh hidupnya
untuk ilmu pengetahuan serta membuat karya-karya kitab ilmiah.
8.
pelopor bukan pengekor
umat
Islam pada zaman dahulu bisa disebut sebagai "pelopor" penelitian
bukan mengekor.
karena
banyak penemuan penting yang justru menjadi peletak dasar ilmu pengetahuan
modern.
contoh
nyata bagaimana seorang ahli logaritma asal italia, Fibonacci. ia mengaku
banyak mendapatkan pengaruh dari ilmuwan Muslim Al khawarizmi.
karya
dari Fibonacci tentang algaritma banyak dipakai oleh ilmuwan saat ini, tetapi
seperti yang dikutip dalam buku "great hundred of Moslem" sosok
Fibonacci ahli logaritma mengaku banyak mendapatkan pengaruh dari Al
khawarizmi.
bahkan
Fibonacci mengatakan jika Al khawarizmi merupakan ilmuwan besar dunia yang ia
kagumi.
ilmuwan
Islam juga menjadi pelopor dalam bidang kedokteran, seperti optik, ilmu bedah,
obat-obatan, dsb.
contoh
lainnya adalah ibnu Sina, karya ibnu Sina dalam bidang kedokteran dipakai oleh
universitas-universitas di prancis pada Abad 17 (Tahun 1600-an), seperti di
sorbonne, dsb.
itu
merupakan bukti jika ibnu Sina lebih dahulu melakukan penelitian Dan pengkajian
terhadap kedokteran zaman klasik.
ketika
filsafat dilarang di eropa pada Abad pertengahan, justru ilmuwan Muslim itulah
giat mempelajari Dan meneliti filsafat tersebut.
pada
zaman kekalifahan Islam, Umat Islam Dapat dikatakan sebagai pelopor
penemuan-penemuan dalam ilmu dan teknologi.
tetapi
Hari ini, justru Umat Islam hanya mengekor ilmu-ilmu dari barat. dimana ketika
orang barat menjadi penemu dalam berbagai bidang ilmu, Umat Muslim baru
mempelajarinya belakangan atau dikemudian Hari.
jika umat muslim ingin menjadi pelopor bagi perkembangan ilmu, tiada jalan lain selain dengan melakukan eksperimen-eksperimen, percobaan-percobaan seperti era kekhalifahan islam dahulu,
bukan hanya mengikuti secara stagnan ilmu-ilmu dari barat kemudian berbangga diri hanya menjadi mengikuti ilmu-ilmu dari barat.
intinya jika ilmu pengetahuan ingin maju dengan pesat seperti era kekhalifahan, umat muslim pada masa kini harus menjadi pelopor melalui eksperimen-eksperimen dan percobaan bukan hanya mengekor atau mengikuti ilmu-ilmu dari barat atau dari luar islam.
sumber
Diambil dari :
Buku
seratus muslim terkemuka karya jamil ahmad
Buku
sejarah matematikawan muslim
Buku
sejarah bani ummayah II di andalusia karya Joesoef Syuaib
sejarah
bani abbasiyah, Muhammad as shalabi
bangkit
Dan runtuhnya khilafah utsmaniyah, Muhammad as shalabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar