Selasa, 29 November 2016

kisah Pembantaian umat kristen di kota Roma










                              ilustrasi :    Kebakaran besar di kota Roma tahun 64 Masehi
               















 

 

 

Pada awalnya Kristen sebagai ajaran minoritas di eropa. Jumlah mereka sedikit. Karena eropa berada di bawah pengaruh penyembahan politheisme ajaran pagan.

 

 

Penyembahan dewa-dewa masih dilakukan oleh mayoritas bangsa eropa seperti ajaran penyembahan dewa zeus  bagi orang yunani dan penyembahan terhadap dewa-dewa romawi. Eropa sebagian besar di bawah pengaruh romawi.

 

 

 

 

Bangsa romawi menguasai hampir seluruh wilayah eropa . daratan Andalusia (spanyol) portugal, perancis, jerman , Italia, Austria eropa timur (sebagian) hingga yunani dan kepulauan di mediterania serta asia kecil Syria dan palestina menjadi taklukan Romawi.

 

 

Hal itu lah yang membuat tersebarnya pengaruh ajaran dewa-dewa romawi dan yunani menyebar di seantero eropa. Bahkan suku-suku Eropa tak jarang mengadopsi kepercayaan dan budaya Hellenistik.

 

             

 

 

 

Bangsa Romawi juga mengadopsi budaya Hellenistik. Hal itu tampak pada seni arsitektur bangunan romawi yang mirip dengan seni bangunan Yunani.

 

 

 

 

 

Bangsa romawi yang berkuasa atas tanah Yunani dan kepulauannya ternyata juga belajar pada orang-orang Yunani mulai dari Filsafat, Estetika, seni bangunan. Walaupun Romawi menjajah yunani, tetapi Romawi yang kuat secara militer juga mempelajari dan mengadopsi budaya yunani. Romawi menguasai yunani sejak tahun 146 M.

 

           Berkuasanya Bangsa Romawi itulah yang membuat kebuadayaan Hellenistik-Romawi makin tersebar seantero Eropa. Ajaran kepercayaan Politheisme menjadi ajaran yang banyak diadopsi oleh orang-orang eropa.

 

 

Keberadaan ajaran Kristen di tengah-tengah masyarakat Eropa dengan Politheisme itu menyebabkan banyak terjadi konflik dan kekerasan terhadap penganut Kristen.

 

 

 

 

 

Tidak jarang banyak orang-orang Eropa yang melakukan kekerasan terhadap penganut Kristen bahkan kaisar romawi pun sering melakukan kekerasan, pembunuhan dan pembantaian terhadap orang-orang Kristen. Bahkan Kristen menjadi ajaran yang dilarang dan ilega. Terutama pada pertengahan abad 3 M.

 

 

ketika romawi memasuki zaman kegelapan, Romawi mengalami fase kemunduran sekitar pertengahan abad ketiga, yang disebut masa kegelapan. Saat itulah banyak terjadi kekerasan, pembunuhan bahkan pembantaian terhadap masyarakat Kristen. Tidak jarang kekerasan itu dilakukan oleh pembesar dan para Kaisar Romawi sendiri.

 

 

 

 

Singkatnya Kristen sulit menyebar di Eropa karena sebagian besar eropa adalah wilayah kekuasaan Romawi dengan penyebahan ajaran Politheismenya.

 

 





Kaisar Nero, pembantai umat Kristiani  

 




pada masa kaisar nero, kaisar romawi kelima yang berkuasa sejak tahun 54-68 masehi terjadi pembantaian umat kristen di kota roma. Yang sampai sekarang banyak literatur dan buku menceritakan peristiwa itu. Kejadian sekitar 2000 tahun yang lalu membawa duka bagi umat kristen.

 

 

 

Seperti yang tertulis dalam kitab kuno berjudul "anales" yang ditulis oleh sejarahwan bernama tacitus.

 

 

 

Saat itu terjadi kebakaran besar di kota roma. Kebakaran yang terjadi itu mengancurkan 14 wilayah di kota roma.

 

 

 

 

Dari 14 wilayah, 3 mengalami kehancuran total. 7 rusak berat dan sisanya rusak ringan. Sebuah bencana yang terjadi pada akhir masa kekuasaan Nero. Kebakaran besar itu tidak bias dipadamkan dengan mudah dan menyebar ke seluruh kota.

 

       

 

  Ketika terjadi kebakaran besar, kaisar nero menganggap orang-orang Kristen pelakunya. Maka terjadi pembantaian terhadap orang-orang Kristen. Salah satu episode terkejam yang dilakukan oleh kaisar Romawi.

 

 

Orang-orang Kristen dikejar-kejar, ditangkap, dibunuh, dibakar. Sebuah kejadian yang membuat berkurangnya jumlah masyarakat Kristen secara drastis di kota tersebut. Yang menjadi korbannya adalah Petrus, peter atau simon. 





murid Yesus yang utama. Salah satu  dari dua belas Rasul atau golongan Hawariyyun yang biasa disebutkan oleh orang muslim. Hidup petrus berakhir di palang salib. Ketika di salib petrus memohon agar dirinya disalib secara terbalik dengan posisi kepala di bawah dan kaki diatas.

 

 

 

 

 

 

 

Petrus tidak ingin kematiannya seperti Yesus. Karena ia menganggap kematian kristus adalah suci dan tidak boleh ditiru kematiannya yang suci tersebut. karena itu ia memohon agar dirinya disalib secara terbalik dengan posisi kepala di bawah. Hidup sang Rasul pun berakhir di palang Salib.

 

          



Korban lainnya adalah saulus atau paulus dari tarsus. Paulus disiksa dan dipenggal hingga mati atas perintah Kaisar Nero.

 

 

 

 

 

 Hidup Saulus berakhir tragis. Murid Yesus lainnya yang bernama Yohannes di paksa masuk ke dalam bejana mendidih. Tetapi ketika Yohannes berada dalam bejana mendidih, sebagian Penganut Kristen percaya tubuhnya tidak terbakar atau hancur saat kejadian itu. Hingga hukuman lain diberikan pada Yohannes, ia menjalani hukuman buang atau pengasingan.

 

 

Kebakaran besar di kota Roma menbuat penderitaan Kristen yang tiada terperi. Puncak segala penderitaan bagi masyarakat minotitas Kristen di Eropa. Selama abad awal Masehi memang kekarasan terhadap orang-orang Kristen sudah terjadi. Tetapi pada zaman Kaisar Nero bisa dikatakan perbuatan yang paling brutal terhadap masyarakat minoritas Kristen.

 

         Walaupun sebenarnya Kaisar Nero tidak benar-benar membenci Kristen. Ia hanya memanfaatkan masyarakat minoritas Kristen yang lemah secara hukum dan jumlah.Tacitus, seorang sejarahwan era Romawi yang banyak dikenal memberitakan hal lain.

 

 

 

 

 

 Selain Caussius Dio, Suetinus dan Flavius Josephus. Tacitus banyak menagabarkan tentang sejarah bangsanya sendiri.

 

Menurut Tacitus Kaisar Nero sebenarnya ingin membuat suatu proyek yang disebut dengan “Domus Area”. Sebuah proyek sang kaisar dengan bangunan-bangunan megahnya di sebuah tempat di kota Roma.

 

 

 

 

 

 

Tetapi proyek itu banyak ditentang oleh senator Romawi dan masyarakatnya. Karena itulah Kaisar Nero membuat sebuah upaya untuk membakar kota hingga terjadi kebakaran di seantero kota Roma. Kebakaran itu mengancurkan 14 wilayah di kota Roma.

 

 

 

 

Dari 14 wilayah, 3 hancur lebur, 7 rusak berat dan sisanya rusak ringan. Bahkan menurut tacitus ketika kebakaran besar itu terjadi, Kaisar nero memandang kebakaran itu dari kejauhan sambil memainkan alat musik berdawai dengan mengumandangkan syair-syair zaman Troya kuno. 






Nero memang dikenal sebagai orang yang serba bisa. Sang kaisar biasa bermain alat musik, bernyanyi dan bergulat atau bertarung. Bahkan ia sering melatih bernyanyi dengan cara menindih besi di dadanya. Hal itu dilakukannya untuk melatih pernafasan saat menyanyi.

 

           




Setelah kebakaran besar itu terjadi, Menurut Tacitus Kaisar Roma Nero menuduhkan tuduhan keji pada masyarakat Kristen yang lemah secara Hukum dan jumlah. Hingga akhirnya terjadi pembantaian terhadap masyarakat Kristen di Roma.

 

 

 

 

 Sebuah peristiwa yang mengurangi jumlah populasi Kristen secara cepat. Murid Yesus pun menjadi korban kebiadaban kaisar Romawi. Makam Petrus sang rasul kini ada gereja suci di Vatikan.

 

      

 

 

 

 Selama awal abad-abad pertama munculnya Kristen, banyak para Martir Kristen. Martir adalah sebutan bagi kalangan penganut ajaran Kristen yang mati Syahid dalam membela agamanya. 





Termasuk yang terbunuh saat pembantaian di kota roma terjadi, banyak orang-orang kristen yang menjadi martir saat peristiwa 2000 tahun yang lalu itu terjadi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar