Pada abad 16, saat Belanda datang untuk menjajah Indonesia, Salemba
bernama Struyswijk. Nama tersebut berasal dari serang tuan tanah, Abraham
Struys yang merupakan seorang perwira VOC. Abraham Struys mengubah rawa-rawa
menjadi bidang tanah yang bisa ditanami.
Ketika Struys meninggal, tanah yang ia miliki diwariskan pada
puterinya, anna stuyswijk hingga tanah tersebut dijual dan sekarang menjadi
Salemba.Oleh karena itu, kawasan itu
dahulu disebut dengan struyswijk, tanah atau kawasan milik abraham struys.
Pada tahun 1808, gubernur Jendral Daendels membangun jalan besar di
Salemba dan menamakannya Daendels Street. Jalan ini dibangun untuk
menghubungkan Mesteer Cornelis (Jatinegara), Senen dan Gambir.
Menurut resolusi tahun 1699, kawasan milik keluarga struyswijk itu
kemudian menjadi milik joan van Hoorn.
Hingga joan van hoorn
menjual sebagian tanah dikawasan tersebut dengan harga 5000 ringgit, 330 ekor
sapi dan sebagian perlengkapan rumah tangga.
Tanah itu menjadi milik domine
kiezenga yang masih tercantum hingga tahun 1911, dalam peta yang dikeluarkan
Topograpisch inrichting Batavia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar