Kamis, 03 Agustus 2017

Sejarah kawasan tugu, Jakarta



                     Sejarah kawasan Tugu, Jakarta Utara












Tugu merupakan jawasan yang termasuk ke dalam kecamatan koja, jakàrta utara. Merupakan kawasan yang dinamakan karena adanya sebuah prasasti yang terdapat pada kawasan tersebut yang disebut prasasti tugu.






Nama "tugu" sendiri diambil dari nama prasasti yang ditemukan di kampung batu tumbuh hingga menjadi nama kelurahan di jakarta utara.





Yang awal mulanya kawasan tersebut merupakan wilayah kerajaan tarumanegara pada abad ke 5 Masehi dibawah raja purnawarman.







Tugu pada masa pemerintahan kerajaan tarumanegara





Pada abad ke 5 masehi raja purnawarman membangun semacam saluran air yang melewati kawasan tersebut, yakni saluran air sepanjang 11 kilometer (6122 busur). 





Tujuan pembangunan saluran air itu adalah untuk kepentingan irigasi dan mencegah banjir. 




Bukti dari pembangunan semacam saluran air diprediksi oleh para sejarahwan jika jakarta memang sejak lama telah mengalami banjir.






Pembangunan itu memakan waktu 21 hari. Prasasti yang ditemukan tersebut memberikan informasi tentang pembuatan saluran air yang disebutkan di atas. 




Prasasti berhuruf pallawa dan berbentuk lonjong dimana huruf-huruf melingkari prasasti itu. 





Hingga sekarang, benda peninggalan itu dapat dijumpai di museum sejarah jakarta atau museum fatahillah.







Ketika era kolonialisme kongsi dagang belanda atau zaman penjajahan. Di sana banyak terdapat orang kristen dari india (koromandel dan benggala) yang ditempatkan di kawasan itu. 





Jumlah mereka tahun 1661 sekitar 23 orang. Hingga meningkat menjadi 40-50 keluarga pada abad yang sama. Di sana juga didirikan gereja yang terbuat dari tembok.






Ketika terjadi pembantaian etnis cina oleh tentara belanda dan kaum pribumi, yang terjadi tahun 1740 gereja tersebut terbakar. 




Hingga setelah kejadian tersebut seorang tuan tanah kaya raya bernama Justinus Vinck membangun kembali gereja tersebut.




Sejak era kolonial kawasan tersebut banyak dihuni oleh orang-orang kristen asal india (kaum mardjiker).

1 komentar: