Kaum pharisi, golongan mayoritas bangsa yahudi
Pada awal Abad masehi
Pada era
awal Abad masehi , bangsa yahudi terpecah menjadi 3 golongan besar. Yakni kaum
saduki, esseni Dan pharisi.
Masing-masing
golongan yahudi tersebut menganggap golongannya yang paling benar. Paling
menjalankan ajaran taurat dan paling menganggap golongannya yang menyokong
ajaran Judaism.
Kaum saduki
mempercayai golongannya yang paling benar, paling menjalankan ajaran yahudi
Secara murni.
Kaum pharisi
juga demikian, mereka mengklaim bahwa golongannya yangp paling menyokong ajaran
yahudi Secara murni. Mereka mengklaim hanya golongannya yang paling benar Dan
paling menjalankan taurat serta talmud.
Begitu juga kaum esseni yang hanya percaya
pada golongannya saja Dan menganggap golongannya yang paling menyokong ajaran
yahudi.
Seperti umat
Muslim yang terpecah menjadi beberapa golongan, semisal ahlusunnah Wal jamaah,
khawarij, mu'tazilah, murjiah, jabariyah, qadariyah, tarekat-tarekat, dsb.
Begitu juga
bangsa yahudi pada awal masehi yang
terpecah menjadi beberapa kelompok Dan golongan. Yakni saduki, pharisi Dan
esseni.
kaum
pharisi, golongan mayoritas bangsa yahudi pada Masa silam
Pharisi,
pharisses atau farisi berasal dari bahasa ibrani yang artinya adalah terpisah.
Mereka adalah satu dari beberapa golongan yahudi selain saduki, esseni.
Memang pada
masa itu masing-masing golongan yahudi terpisah satu dengan yang lainnya. Serta
masing-masing mengklaim kebenaran sebagai penyokong ajaran yahudi paling murni.
Kaum pharisi
adalah golongan mayoritas, jumlah mereka terbanyak dalam bangsa yahudi.
Diantara ketiga golongan tersebut, yakni kaum pharisi, esseni serta saduki,
golongan
pharisi menempati urutan teratas dalam hal jumlah. Jumlah kaum pharisi
terbanyak.
Selain itu,
kaum pharisi secara strata sosial pada masanya adalah golongan menengah karena
kebanyakan Secara ekonomi adalah golongan menengah.
Serta banyak
dari mereka yang mendapat pengajaran secara formal dan dapat disebut sebagai
golongan terpelajar.
Jika kaum
saduki adalah golongan atas dari bangsa yahudi, rata-rata kaum pharisi
merupakan golongan menengah pada masanya. Tingatan strata sosial kaum pharisi
menempati lapisan tengah.
Secara
ekonomi kaum pharisi dalam kalangan bangsa yahudi tidak kaya Dan tidak miskin.
Tingkatan mereka menempati lapisan tengah dalam ekonomi.
----kaum
yang paling menghormati Hari sabat---
Diantara ketiga golongan yahudi, kaum pharisi merupakan kaum yang paling menghormati hari sabat.
Hari sabat adalah hari dimana orang yahudi beribadah. Pada Hari sabat yang dimulai pada jum'at petang Hingga sabtu petang, adalah hari yang paling dihormati bagi kalangan pharisi.
Pada masa itu, orang yahudi banyak beribadah, berdoa serta memohon ampun pada tuhan. Dan pada hari sabat banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan seperti memasak makanan, mengendarai kuda, kereta kuda, dsb.
Pada hari sabat yang dimulai pada jum'at petang hingga sabtu petang juga disebutkan dalam kita suci Al qur'an, bahkan selain kitab suci umat yahudi keberadaan hari sabat pun disebutkan dalam kitab suci umat muslim, yakni Al qur'an.
Diantara
ketiga golongan tersebut, yakni golongan esseni, pharisi, saduki, yang paling
menghormati peribadatan hari sabat adalah kaum pharisi.
Berbeda bagi kalangan yahudi saduki, orang-orang saduki kurang mempercayai Hari sabat, hanya sedikit dari mereka yang mempercayai Dan menjalankan peribadatan Hari suci bagi kalangan yahudi.
-----hari
sabat dalam qur'an----
Keberadaan
Hari sabat juga diceritakan dalam Qur'an, yakni di dalam ayat-ayat tertentu.
Dalam Al
qur'an terdapat kisah-kisah mengenai orang-orang yahudi yang dikutuk oleh
Allah, karena melanggar peribadatan hari sabat. Mereka dikutuk seperti kera,
baik jiwa serta rupanya disetarakan seperti kera.
Pada hari
sabat banyak dari kalangan yahudi pharisi berdoa, beribadah serta memohon ampun
kepada tuhan.
Pernah
terjadi diantara orang-orang yahudi yang melanggar Hari sabat, mereka lebih
memilih until menangkap ikan di sungai dari pada beribadah di Hari yang
disakralkan bagi umat yahudi.
Hingga Hal
tersebut menimbulkan kemurkaan bagi Allah ta'ala.
Dalam Al
Qur'an :
"Dan
sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada
hari Sabtu (sabat), lalu Kami berfirman kepada mereka: JADILAH KAMU KERA YANG
HINA".
Salah satu
ayat dalam Surat Al baqarah tersebut menceritakan tentang keadaan dimana ada
segolongan bangsa yahudi pada Masa silam yang melakukan pelanggaran terhadap
Hari sabat.
Hingga Allah
ta'ala memberikan hukuman terhadap orang yahudi tersebut sehingga diserupakan
menjadi kera.
Ada berbagai
multitafsir terhadap Hal itu, ada beberapa tafsir yang menyebutkan jika
orang-orang yahudi itu diserupakan rupa Dan fisiknya seperti kera
Tetapi ada
pula tafsir, seperti tafsir Al azhar yang menyebutkan itu hanya perumpamaan
saja bahwa hati Dan pikiran mereka yang melanggar Hari sabat diumpamakan
seperti kera.
Sementara
diantara golongan yahudi pada era tersebut, kaum pharisi lah yang paling taat
pada peribadatan Hari sabat.
------kaum
pharisi dalam injil----
Bagi yang
percaya, Di dalam injil seperti injil matius, Markus atau Lukas disebutkan
tentang kaum pharisi. Banyak celaan dalam injil tentang
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan golongan ini.
Seperti
pasal-pasal tertentu dalam Al kitab yang menceritakan tentang keadaan kaum
pharisi.
Dalam injil
terdapat celaan Dan peringatan terhadap golongan tersebut.
Seperti dalam injil maatius, markus tertera kata-kata :
"celakalah
kamu, wahai kaum pharisi....."
Kata-kata
tersebut disebutkan berulang-ulang dalam injil.
Hal itu
menyiratkan jika kristus diutus untuk
meluruskan salah satu golongan dalam bangsa yahudi tersebut.
Tidak heran
selain injil juga mencela penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh yahudi
saduki, kristus juga diutus kepada yahudi untuk
golongan pharisi.
Walaupun
hanya sedikit dari golongan pharisi yang mengakui ajaran kristus, seperti yang
disebutkan dalam buku yerussalem 33,
kaum pharisi banyak menentang karena pada umumnya mereka adalah golongan
terpelajar Dan ahli agama yahudi sendiri. Sehingga mereka tidak serta merta
mengikuti ajaran messias.
----Kaum
yang paling percaya pada tradisi lisan
Dan omongan
serta fatwa para ulama yahudi
(Rabbi)-------
Selain itu
kaum pharisi juga lercaya pada tradisi-tradisi keagamaan yang disebutkan secara
lisan atau tradisi lisan.
Dimana tradisi lisan tersebut tidak disebutkan
dalam kitab suci mereka, tetapi disebutkan secara lisan melalui turun temurun.
Tidak seperti kaum saduki tadi yang kurang mempercayai tradisi lisan tersebut.
T. Chehab
mantan guru besar IAIN Jakarta menuliskan, golongan pharisi merupakan golongan
ahli bid'ah nya ajaran yahudi. Karena kaum pharisi percaya pada omongan para
rabbi, (ulama dari kalangan yahudi) atau para pemimpin agama bangsa yahudi.
Kaum pharisi
percaya bukan hanya dari kitab taurat saja, tetapi omongan atau fatwa dari para
rabbi (ulama yahudi) juga mereka jalankan sebagai ibadah.
Sehingga
mantan guru besar uin Jakarta (IAIN) mengatakan golongan pharisi adalah
golongan "ahli bidahnya" orang-orang yahudi, karena mereka
menjalankan peribadatan berdasarkan omongan/fatwa para rabbi yahudi, bukan
hanya berdasarkan dari kitab suci mereka saja.
Sedangkan
kaum saduki malah sebaliknya, sebagian dari mereka tidak mempercayai kitab
taurat atau talmud bahkan sebagian mereka tidak mempercayai adanya Hari
kebangkitan atau pembalasan.
Kaum pharisi
merupakan satu dari beberapa golongan yahudi yang muncul pada era dinasti
hasmonean Hingga era pemerintahan herodes serta pada era penjajahan atas tanah
kan'an atau dahulu yang disebut sebagai tanah galila judea.
Yakni masa
dimana ketika bangsa yahudi dijajah oleh bangsa romawi.
313 SM-200
SM Yahudi dibawah
dinasti
ptolemy mesir
200 SM - 168 SM Yahudi di bawah
dinasti Seleukos .
168 SM- 63
SM BerdirinyaHasmonean
dinasti
atau makabi . (awal kemunculan
Golongan
pharisi)
37 SM- 4 SM Yahudi dibawah raja Herodes Agung
4 SM-
630 M Yahudi dibawah bangsa Romawi
Sumber
diambil dari :
Jerussalem
33, penerbit kompas
Sejarah
yahudi
T.chehab,
dalam jurnal-jurnal IAIN Jakarta
Kuliah empat
agama, prof. Dr. Hamid rasyidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar