Kamis, 05 Januari 2017

Ciri khas masyarakat di jakarta tempo dulu


































Berbicara tentang kota jakarta pada masa lampau memang tiada habisnya.



kota jakarta tempo dulu adalah kota dengan ciri multikulturisme dan heterogen.







Berbagai jenis etnis, agama, ras, kultur melekat dan bercampur baur dalam ruang lingkup kota yang merupakan pusat pemerintahan dari kongsi dagang, vereninging oost indische compagnie atau VOC di belahan timur.





Tetapi walaupun begiru banyaknya etnis, kultur, dan begitu banyak komunitas yang terdapat di kota tersebut,  dapat dibedakan melalui pakaian, gaya rambut serta ciri fisiknya.







Di jakarta masa lampau atau kota yang dinakan batavia, mudah saja mengenali seseorang berasal dari kalangan mana.





Misalkan orang  yang bermata sipit, berkulit putih dan umumnya kaum laki-lakinya rambutnya dikepang, sudah pasti orang tersebut berasal dari etnis tionghoa.







 Pakaian orang cina juga sangat berbeda dari penduduk lainnya, sehingga mudah dikenali jika ia berasal kalangan tionghoa.







Lain lagi bila ada yang berkulit hitam, bisa berbahasa portugis atau melayu, memakai topi bila berpergian, memakai tanda salib sudah pasti orang tersebut berasal dari kalangan mardjiker.





 yaitu orang portugis hitam yang nenek moyangnya berasal dari wilayah-wilayah di india selatan.







Begitu juga dengan kalangan pribumi, orang jawa biasa memakai blangkon, orang makassar memakai sorban.





Orang ambon kadang kaum laki-lakinya berambut panjang.



Sedangkan orang perempuan betawi umumnya memakai kebaya berwarna-warni tidak seperti kebaya yang dipakai oleh perempuan eropa.







Sementara orang eropa dapat dikenali dengan ciri berkulit putih, berbahasa dengan bahasa belanda atau inggris.





Sudah pasti orang tersebut adalah orang eropa. Walaupun kadangkala orang pribumi tidak bisa membedakan mana yang orang belanda, atau inggris.







Jadi tidak seperti saat ini, kalau kita jalan-jalan di kota jakarta tentunya sulit membedakan dari kalangan mana orang tersebut berasal,




karena dalam segi pakaian, ciri fisik dan gaya rambut kadangkala punya kemiripan sehingga sulit dikenali.







Tetapi dijakarta tempo dulu, walaupun beragam manusia, ras, suku, budaya tetapi masing-masing tetap memiliki ciri khas sehingga memudahkan kalangan lain dapat mengetahui dari mana orang tersebut berasal.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar