Menara
syahbandar didirikan sekitar tahun 1839, yakni ketika zaman pemerintahan
belanda.
Menara ini dibangun pada era tanam paksa,
yakni ketika pemerintahan kolonial belanda melangsungkan sistem eksploitasi
ekonomi terhadap wilayah jajahannya melalui tanam paksa yang dimulai pada tahun
1830, yakni pada era pemerintahan gubernur jenderal johannes van de bosch.
Menara
syahbandar bukan dibangun pada era penjajahan kongsi dagang belanda, VOC.
Karena kongsi dagang belanda telah dibubarkan sejak tahun 1799.
Pembangunan
menara syahbandar bukanlah pada masa era batavia awal, tetapi ketika
pemerintahan kolonialisme Belanda.
Fungsi dari menara syahbandar adalah sebagai
menara pengawas bagi kapal-kapal yang keluar masuk kota batavia.
Kota
batavia/jakarta pada masa lampau merupakan kota yang dipenuhi kapal-kapal.
Dimana banyak pedagang dan pelaut yang singgah di kota yang berjuluk ratu dari
timur tersebut, yaitu untuk menunggu cuaca atau arah angin yang tepat atau
mengambil sarana logistik dan persediaan air. Karena itu banyak kapal-kapal
yang keluar masuk kota batavia.
Letak
dari menara syahbandar yang strategis serta memiliki ketinggian menjadi sarana
pengawasan bagi kapal-kapal yang lewat keluar masuk kota batavia.
Selain
berfungsi sebagai menara pengawas. Menara syahbandar juga berfungsi sebagai
tempat pengumpulan pajak bagi kapal-kapal yang bongkar muat di pelabuhan.
Menara
ini menempati bekas lahan bastion/benteng culenborg yang dibangun sejak masa
antonio van diemen.
Pada
masa sebelumnya, yakni pada masa era batavia awal disana terdapat benteng
culenborg, di sisi kanan tembok kota batavia.
Kota
jakarta pada masa lampau juga terdapat tembok kota yang mengelilingi kota
tersebut. Benteng culenborg berfungsi sebagai tempat pertahanan.
Sebelum
dibangun menara syahbandar, fungsi menara pengawas telah ada, yakni terdapat
menara pengawas yang diatasny terdapat pos penjagaan.
Hingga
sekitar tahun 1839, dibangun menara syahbandar yakni ketika masa kolonialisme
belanda, tepatnya pada era zaman tanam paksa.
Hingga
kini keberadaan menara ini kadang disebut sebagai menara miring . Dan kadang
disebut sebagai menara goyang.
Tetapi
kemudian pada masa Gubernur jenderal herman willem daendles 1808-1811 gubernur
jenderal bawahannya napoleon bonaparte.
Hingga
kini umur menara telah tebih dari 175 tahun. Tentu saja berpengaruh terhadap
konstruksi bangunan menara.
Posisi
menara yang dekat dengan badan jalan, dimana hampir setiap hari kendaraan berat
seperti truk kontainer yang melewati jalan tersebut kadang menyebabkan menara
tersebut bergoyang.
Apalagi
jika berada di dalam menara, tentu dapat lebih merasakan menara tersebut
bergoyang. Karena itu menara syahbandar disebut sebagai menara goyang dan
menara miring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar