Kamis, 03 Agustus 2017

Menara Syahbandar, jejak peninggalan era kolonial Belanda






          








Menara syahbandar didirikan sekitar tahun 1839, yakni ketika zaman pemerintahan belanda.









 Menara ini dibangun pada era tanam paksa, yakni ketika pemerintahan kolonial belanda melangsungkan sistem eksploitasi ekonomi terhadap wilayah jajahannya melalui tanam paksa yang dimulai pada tahun 1830, yakni pada era pemerintahan gubernur jenderal johannes van de bosch.







Menara syahbandar bukan dibangun pada era penjajahan kongsi dagang belanda, VOC. Karena kongsi dagang belanda telah dibubarkan sejak tahun 1799.








Pembangunan menara syahbandar bukanlah pada masa era batavia awal, tetapi ketika pemerintahan kolonialisme Belanda.










 Fungsi dari menara syahbandar adalah sebagai menara pengawas bagi kapal-kapal yang keluar masuk kota batavia.









Kota batavia/jakarta pada masa lampau merupakan kota yang dipenuhi kapal-kapal.









Dimana  banyak pedagang dan pelaut yang        singgah di kota yang berjuluk ratu dari timur tersebut, yaitu untuk menunggu cuaca atau arah angin yang tepat atau mengambil sarana logistik dan persediaan air. Karena itu banyak kapal-kapal yang keluar masuk kota batavia.







Letak dari menara syahbandar yang strategis serta memiliki ketinggian menjadi sarana pengawasan bagi kapal-kapal yang lewat keluar masuk kota batavia.









Selain berfungsi sebagai menara pengawas. Menara syahbandar juga berfungsi sebagai tempat pengumpulan pajak bagi kapal-kapal yang bongkar muat di pelabuhan.









Menara ini menempati bekas lahan bastion/benteng culenborg yang dibangun sejak masa antonio van diemen.









Pada masa sebelumnya, yakni pada masa era batavia awal disana terdapat benteng culenborg, di sisi kanan tembok kota batavia.










Kota jakarta pada masa lampau juga terdapat tembok kota yang mengelilingi kota tersebut. Benteng culenborg berfungsi sebagai tempat pertahanan.







Sebelum dibangun menara syahbandar, fungsi menara pengawas telah ada, yakni terdapat menara pengawas yang diatasny terdapat pos penjagaan.




































Hingga sekitar tahun 1839, dibangun menara syahbandar yakni ketika masa kolonialisme belanda, tepatnya pada era zaman tanam paksa.







Hingga kini keberadaan menara ini kadang disebut sebagai menara miring . Dan kadang disebut sebagai menara goyang.












































Tetapi kemudian pada masa Gubernur jenderal herman willem daendles 1808-1811 gubernur jenderal bawahannya  napoleon bonaparte.




Hingga kini umur menara telah tebih dari 175 tahun. Tentu saja berpengaruh terhadap konstruksi bangunan menara.









Posisi menara yang dekat dengan badan jalan, dimana hampir setiap hari kendaraan berat seperti truk kontainer yang melewati jalan tersebut kadang menyebabkan menara tersebut bergoyang.







Apalagi jika berada di dalam menara, tentu dapat lebih merasakan menara tersebut bergoyang. Karena itu menara syahbandar disebut sebagai menara goyang dan menara miring.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar