sejarah Pasar Senen
Sejarah
berdirinya pasar senen tak lepas dari sejarah panjang lahirnya Jakarta.
Berulang kali pasar rakyat ini mengalami kebakaran, tapi berulang kali pula
kembali berdiri.
Pasar
ini pun menyimpan sejarah yang cukup panjang, yang tak bisa dilepas dari
sejarah pembangunan Jakarta.
Pasar ini dibangun 30 Agustus 1735 oleh tuan
tanah kaya raya yang juga seorang arsitek bernama justinus Vinck.
Dinamakan
pasar senen karena pasar tersebut pada awalnya hanya buka pada hari senin.
Tetapi sejak 1766 pasar tersebut buka pada hari-hari lainnya.
Disebelah timur pasar tersebut terdapat
pemukiman-pemukiman orang cina. Dan di sebelah belakangnya terdapat terusan
kali baru.
Keberadaan
pasar senen merupakan pasar tertua di jakarta yang dibangun sejak era kolonial
hingga sampai zaman sekarang pun tetap eksis keberadaannya.
Menurut
catatan sejarah, pasar tersebut pada awalnya hanya terdapat bangunan berupa gubuk-gubuk
dan bangunan dari kayu
kebakaran
di pasar senen pada zaman kolonial
Pada
zaman kolonial belanda, pasar tersebut pernah terbakar. Kebakaran terjadi
tanggal 9 juli 1826 hingga menghanguskan banyak bangunan dari kayu tersebut.
setelah
terbakar, bangunan pasar mulai kembali didirikan dan bangunan berupa tembok
mulai marak didirikan.
Pada
zaman Jepang dan setelah kemerdekaan, Pasar Senen menjadi tempat berkumpul para
pejuang dan seniman. Ada Sukarno, M Noor, Wim Umboh, dan HB Yasin,
Pada
awalnya orang menyebut pasar senen dengan sebutan vink passer, (pasar milik
justinus vink), sesuai dengan nama pemilik tanahnya.
Justinus
vink adalah pejabat kompeni belanda yang memiliki tanah yang luas dekat kawasan
weltervreden ( kawasan monas, menteng zaman dulu).
Diatas tanah milik justinus vink itulah
berdiri pasar senen dengan berbagai pedagang yang menjajakan barang
dagangannya.
Hingga
pada awal mulanya disebut dengan vink passer.
Ketika
pemerintahan belanda prancis berkuasa dibawah herman willem daendles dan willem
jansess (1808-1811).
Vink
passer juga disebut dengan nama pasar weltervreden. Karena terletak di kawasan
weltervreden.
Begitu
juga ketika inggris berkuasa di tanah batavia (1811-1816). Pasar senin biasa
disebut "pasar weltervreden".
Dinamakan
pasar weltervreden karena keberadaannya yg berdiri di salah satu kawasan pusat
pemerintahan belanda-prancis tersebut.
Tetapi
menurut ridwan Saidi salah satu budayawan betawi, ia menuturkan kalau pasar
senin sudah ada sebelum era kolonial, Atau sebelum kedarangan belanda.
Pasar
senen awalnya lebih banyak dihuni oleh orang cina yang berdagang, selain
adapula orang-orangpribumi asli yang berdagang di pasar tersebut.
Kini dari sebuah pasar lahirlah nama sebuah
kecamatan di jakarta, yakni kecamatan senen.
*diambil
dari buku sejarah nama-nama kawasan di jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar