Senin, 26 Desember 2016

Thomas Stamford Raffles dan Proyek awal pembangunan Singapura







Thomas Stamford Raffles dan Proyek awal pembangunan Singapura























Thomas Stamford raffles, merupakan gubernur jenderal inggris di nusantara yang kurang lebih berkuasa selama 5 tahun.

 

 

 

Ia merupakan pencetus awal dari "kebon Raya bogor" karena perombakan halaman Istana bogor yang di kemudian Hari menjadi kebon Raya.

 

 

 

Ia penulis history of Java, sebuah buku tentang sejarah jawa.

 

 

Selama kurun waktu 5 tahun ia memimpin sebagai gubernur jenderal dan menjadi penguasa beberapa bagian wilayah di nusantara sebelum digantikan oleh John fendall.

 

 

 

 

Raffles merupakan gubernur jenderal inggris termuda, dalam usia yang kurang lebih 30 tahun ia telah menjadi gubernur jenderal inggris.

 

 

Berkuasanya inggris di nusantara tidak terlepas dari Perang yang dilakukan oleh inggris terhadap dinasti Napoleon dijawa.

 

 

Setelah kemenangan Perang melawan Willem jansses, inggris menjadi penguasa di tanah jawa Dan beberapa bagian di nusantara selama  kurang lebih 5  tahun.

 

 

selama kurun waktu 5 tahun inggris pernah berkuasa di nusantara pasca meruntuhkan kedudukan belanda perancis di pulau jawa. 





setelah terjadi perang dan mengalahkan gubernur jenderal belanda-perancis willem janses dalam pertempuran di tuntang, jawa tengah, secara resmi inggris jadi penguasa baru di pulau jawa.

 

 

 Ketika tinggal di pulau jawa, gubernur jenderal raffles tinggal di tempat tersebut yang Merupakan bangunan yang dikenal sebagai istana bogor.

 

 

baru beberapa tahun menjabat sebagai gubernur jenderal, raffles kehilangan istrinya yang meninggal akibat penyakit malaria.

 

 

 

 

permaisuri sang gebernur jenderal meninggal akibat malaria dalam usia kurang lebih 43 tahun, dalam usia yang relaif masih muda.

 

 

 

 

kemudian sang gubernur jenderal membangun tugu peringatan untuk istrinya yang telah meninggal tersebut.

 

 

 

 

 tugu itu dibangun di halaman istana, namun berhubung halaman istana tersebut menjadi "kebon raya" di kemudian hari tugu tersebut kini berada di kebon raya bogor.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

proyek awal di tumasik, singapura

 

 

 

 

 

 

 

Singapura sejak dulu dikenal sebagai pulau tumasik. sebuah pulau kecil di selatan semenanjung melayu  Yang merupakan wilayah kesultanan johor.

 

 

 

Menurut beberapa sumber, tumasik juga pernah menjadi bagian dari kerajaan majapahit.

 

 

 

 

 

 

pada awalnya singapura pada awal abad ke 19 atau tahun 1800-an bukanlah tempat perdagangan yang makmur.

 

 

 

 

 

 tetapi atas jasa dari seorang petinggi Inggris yang bernama Thomas stamford raffleslah yang membuat singapura menjadi pos perdagangan sekaligus kota yang dihuni olah berbagai etnis, mulai dari cina, india tamil hingga orang-orang inggris dan melayu.

 

 

 

 

Ada beberapa orang yang berjasa dalam pendirian singapura, yakni Thomas Stamford Raffles yang merupakan gubernur jenderal inggris yang berkuasa di nusantara antara tahun 1811-1816. Ia dikenal sebagai pendiri Singapura.

 

 

 

 

 

 

 

Pada awalnya, Raffles berencana membangun pos perdagangan di Nusantara. Tepatnya di kawasan perairan selat malaka.

 

 

 

 Maka ia meminta bantuan pada captain Daniel Ross dan John Crawfurd yang sedang melakukan survey Hidrologi di perairan laut cina selatan untuk menemukan tempat yang cocok untuk membangun pos perdagangan Inggris.

 

 

 

 

 

Atas permintaaan dari raffles,   daniel ross berupaya menemukan tempat yang dianggap cocok untuk membangun pos perdagangan di selat malaka.

 

 

 

 

 

 

 

Daniel Ross dan John crawfurd, akhirnya mereka menemukan pulau yang cocok untuk dijadikan pos perdagangan di selatan semenanjung Melayu. Raffles menyetujui rekomendasi dari Daniel Ross

 

 

 

 

 

 

 

dan John crawfurd untuk mendirikan pos dagang disana hingga dilakukanlah perjanjian dengan temunggung Abdurahman yang menjadi pembesar di tempat itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perjanjian dilaksanakan pada tanggal 30 januari 1819. Sekitar tanggal 6 januari Daniel Ross memberikan laporan pada Raffles yang mengatakan wilayah di sekitar Tumasik atau Singapura merupakan perairan yang aman,   aman dilalui sepanjang tahun dan sepanjang waktu baik siang maupun malam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selain Raffles, dua nama tersebut yaitu Daniel Ross dan John Crawfurd merupakan orang yang juga berjasa dalam penemuan pulau yang menjadi pos penting bagi Inggris tersebut.

 

 

 

Pulau tersbut yang kemudian hari disebut sebagai singapura.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hingga pada tanggal 7 Februari 1819 dilakukan perjanjian anatar Thomas Stamford Raffles dengan Sultan Johor.

 

 

 

 

 

 Raffles membayar 5000 dalam bentuk mata uang spanyol kepadanya dan 3000 lagi diberikan pada Tumenggung Abdurahman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah perjanjian itu dilakukan maka William Farqohar diangkat sebagai Residen Singapura yang merupakan kepala pemerintahan di Singapura. Dimulailah pembangunan secara besar-besaran di Singapura.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perdebatan raffles dan  farqohar

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada Mulanya terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat antara Thomas Stamford Raffles dan bawahannya, William Farqohar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Raffles menginginkan pembangunan kawasan Bisnis di Daerah tepi sungai, akan tetapi ditentang oleh Farqohar.

 

 

 

 

 

 

 

Sang Residen menganggap wilayah disekitar sungai merupakan wilayah yang sulit karena sering banjir dan tanahnya berlumpur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Demikian Farqohar lebih menginginkan agar pembangunan dilakukan di kampong Glam yang memang telah terdapat pasar dan pemukiman.

 

 

 

 

 

 

 

Perdebatan itu berlangsung berhari-hari antara Raffles dan Bawahannya hingga pada akhirnya Raffles mengemukakan sebuah ide yang disetujui oleh residen Farqohar tersebut.

 

 

 

 

 

Raffles mengajukan usul agar bukit di tanjung singapura dihancurkan dan tanahnya diangkut untuk menutupi permukaan sekitar sungai yang berlumpur. Selain itu tanah disekitar sungai ditinggikan agar tidak terkena banjir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Maka proyek awal untuk  pembangunan besar-besaran di singapura pun terjadi. banyak buruh-buruh india, Cina dan melayu diperkerjakan untuk menghancurkan bukit-bukit di Tanjung Singapura.Buruh-buruh itu digaji 1 Rupee per hari.

 

 

 

 

 

 

 

Proyek itu berlangsung selama berbulan-bulan hingga akhirnya tanah di sekitar sungai ditinggikan dan permukaan tanah yang berlumpur ditutup.

 

 

 

 

 

Hingga daerah sekitar sungai disulap menjadi daerah yang benar-benar berbeda dari sebelumbya dan menjadi tempat bisnis.

 

 

 

 

 







Tidak heran hingga kini Thomas Stamford Raffles dikenal sebagai Pendiri Singapura dan patung  Raffles berdiri  dengan gagahnya di Negara berlambang singa tersebut.





sumber diambil dari :


SNI -sejarah nasional Indonesia


sejarah indonesia -- universitas terbuka

sejarah singapura





Tidak ada komentar:

Posting Komentar