Thomas Stamford Raffles dan Proyek awal pembangunan Singapura
Thomas
Stamford raffles, merupakan gubernur jenderal inggris di nusantara yang kurang
lebih berkuasa selama 5 tahun.
Ia
merupakan pencetus awal dari "kebon Raya bogor" karena perombakan
halaman Istana bogor yang di kemudian Hari menjadi kebon Raya.
Ia
penulis history of Java, sebuah buku tentang sejarah jawa.
Selama
kurun waktu 5 tahun ia memimpin sebagai gubernur jenderal dan menjadi penguasa
beberapa bagian wilayah di nusantara sebelum digantikan oleh John fendall.
Raffles
merupakan gubernur jenderal inggris termuda, dalam usia yang kurang lebih 30
tahun ia telah menjadi gubernur jenderal inggris.
Berkuasanya
inggris di nusantara tidak terlepas dari Perang yang dilakukan oleh inggris
terhadap dinasti Napoleon dijawa.
Setelah
kemenangan Perang melawan Willem jansses, inggris menjadi penguasa di tanah
jawa Dan beberapa bagian di nusantara selama
kurang lebih 5 tahun.
selama kurun waktu 5 tahun inggris pernah berkuasa di nusantara pasca meruntuhkan kedudukan belanda perancis di pulau jawa.
setelah terjadi perang dan
mengalahkan gubernur jenderal belanda-perancis willem janses dalam pertempuran
di tuntang, jawa tengah, secara resmi inggris jadi penguasa baru di pulau jawa.
Ketika tinggal di pulau jawa, gubernur jenderal
raffles tinggal di tempat tersebut yang Merupakan bangunan yang dikenal sebagai
istana bogor.
baru
beberapa tahun menjabat sebagai gubernur jenderal, raffles kehilangan istrinya
yang meninggal akibat penyakit malaria.
permaisuri
sang gebernur jenderal meninggal akibat malaria dalam usia kurang lebih 43
tahun, dalam usia yang relaif masih muda.
kemudian
sang gubernur jenderal membangun tugu peringatan untuk istrinya yang telah
meninggal tersebut.
tugu itu dibangun di halaman istana, namun
berhubung halaman istana tersebut menjadi "kebon raya" di kemudian
hari tugu tersebut kini berada di kebon raya bogor.
proyek
awal di tumasik, singapura
Singapura
sejak dulu dikenal sebagai pulau tumasik. sebuah pulau kecil di selatan
semenanjung melayu Yang merupakan
wilayah kesultanan johor.
Menurut
beberapa sumber, tumasik juga pernah menjadi bagian dari kerajaan majapahit.
pada
awalnya singapura pada awal abad ke 19 atau tahun 1800-an bukanlah tempat
perdagangan yang makmur.
tetapi atas jasa dari seorang petinggi Inggris
yang bernama Thomas stamford raffleslah yang membuat singapura menjadi pos
perdagangan sekaligus kota yang dihuni olah berbagai etnis, mulai dari cina,
india tamil hingga orang-orang inggris dan melayu.
Ada
beberapa orang yang berjasa dalam pendirian singapura, yakni Thomas Stamford
Raffles yang merupakan gubernur jenderal inggris yang berkuasa di nusantara
antara tahun 1811-1816. Ia dikenal sebagai pendiri Singapura.
Pada
awalnya, Raffles berencana membangun pos perdagangan di Nusantara. Tepatnya di
kawasan perairan selat malaka.
Maka ia meminta bantuan pada captain Daniel
Ross dan John Crawfurd yang sedang melakukan survey Hidrologi di perairan laut
cina selatan untuk menemukan tempat yang cocok untuk membangun pos perdagangan
Inggris.
Atas
permintaaan dari raffles, daniel ross
berupaya menemukan tempat yang dianggap cocok untuk membangun pos perdagangan
di selat malaka.
Daniel
Ross dan John crawfurd, akhirnya mereka menemukan pulau yang cocok untuk
dijadikan pos perdagangan di selatan semenanjung Melayu. Raffles menyetujui
rekomendasi dari Daniel Ross
dan
John crawfurd untuk mendirikan pos dagang disana hingga dilakukanlah perjanjian
dengan temunggung Abdurahman yang menjadi pembesar di tempat itu.
Perjanjian
dilaksanakan pada tanggal 30 januari 1819. Sekitar tanggal 6 januari Daniel Ross
memberikan laporan pada Raffles yang mengatakan wilayah di sekitar Tumasik atau
Singapura merupakan perairan yang aman,
aman dilalui sepanjang tahun dan sepanjang waktu baik siang maupun
malam.
Selain
Raffles, dua nama tersebut yaitu Daniel Ross dan John Crawfurd merupakan orang
yang juga berjasa dalam penemuan pulau yang menjadi pos penting bagi Inggris
tersebut.
Pulau
tersbut yang kemudian hari disebut sebagai singapura.
Hingga
pada tanggal 7 Februari 1819 dilakukan perjanjian anatar Thomas Stamford
Raffles dengan Sultan Johor.
Raffles membayar 5000 dalam bentuk mata uang
spanyol kepadanya dan 3000 lagi diberikan pada Tumenggung Abdurahman.
Setelah
perjanjian itu dilakukan maka William Farqohar diangkat sebagai Residen
Singapura yang merupakan kepala pemerintahan di Singapura. Dimulailah
pembangunan secara besar-besaran di Singapura.
Perdebatan
raffles dan farqohar
Pada
Mulanya terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat antara Thomas Stamford
Raffles dan bawahannya, William Farqohar.
Raffles
menginginkan pembangunan kawasan Bisnis di Daerah tepi sungai, akan tetapi
ditentang oleh Farqohar.
Sang
Residen menganggap wilayah disekitar sungai merupakan wilayah yang sulit karena
sering banjir dan tanahnya berlumpur.
Demikian
Farqohar lebih menginginkan agar pembangunan dilakukan di kampong Glam yang
memang telah terdapat pasar dan pemukiman.
Perdebatan
itu berlangsung berhari-hari antara Raffles dan Bawahannya hingga pada akhirnya
Raffles mengemukakan sebuah ide yang disetujui oleh residen Farqohar tersebut.
Raffles
mengajukan usul agar bukit di tanjung singapura dihancurkan dan tanahnya
diangkut untuk menutupi permukaan sekitar sungai yang berlumpur. Selain itu
tanah disekitar sungai ditinggikan agar tidak terkena banjir.
Maka
proyek awal untuk pembangunan
besar-besaran di singapura pun terjadi. banyak buruh-buruh india, Cina dan
melayu diperkerjakan untuk menghancurkan bukit-bukit di Tanjung
Singapura.Buruh-buruh itu digaji 1 Rupee per hari.
Proyek
itu berlangsung selama berbulan-bulan hingga akhirnya tanah di sekitar sungai
ditinggikan dan permukaan tanah yang berlumpur ditutup.
Hingga
daerah sekitar sungai disulap menjadi daerah yang benar-benar berbeda dari
sebelumbya dan menjadi tempat bisnis.
Tidak heran hingga kini Thomas Stamford Raffles dikenal sebagai Pendiri Singapura dan patung Raffles berdiri dengan gagahnya di Negara berlambang singa tersebut.
sumber diambil dari :
SNI -sejarah nasional Indonesia
sejarah indonesia -- universitas terbuka
sejarah singapura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar