Senin, 14 Agustus 2017

zaman edo, era keterasingan bangsa jepang

                   

          




                Zaman edo, era keterasingan bangsa jepang.














                       
        -Kastil peninggalan zaman edo di nagoya-













Jepang memasuki Zaman edo atau yang disebut sebagai era tokugawa sekitar tahun 1600 masehi, yakni ketika bangsa jepang dipimpin oleh shogun keturunan tokugawa ieyashu.







Era tokugawa disebut juga zaman edo, yakni zaman itu ditandai pusat pemerintahan yang dipindahkan ke edo atau tokyo pada zaman dahulu.







Pada masa zaman edo, ditandai dengan kepemimpinan para shogun, bukan kaisar jepang. masa tersebut, kaisar hanya berkuasa secara de jure.





sedangkan secara de fakto, pemerintahan secara politis dipegang oleh para shogun keturunan tokugawa ieyashu.





Pusat pemerintahan dipindahkan ke edo atau kota tokyo pada masa lampau. Pemerintahan tidak lagi di azuchi atau momoyama,





tidak seperti Pemerintahan sebelumnya, ketika jepang dipimpin oleh oda nobunaga atau toyotomi hideyoshi.





Pada masa ini jepang mengalami perubahan secara politik, ekonomi secara drastis.





 Muncul gebrakan baru pemerintahan shogun jepang yang membuat negeri sakura mengalami keterasingan dari dunia luar.










































politik sokaku, politik rantai









politik yang dijalankan membuat negeri jepang hilang dari pengaruh luar selama berabad-abad. jepang menjadi terasing, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.





Pada zaman edo dilakukanlah "politik sokaku", atau politik rantai. Sebuah gebrakan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah manapun.





Politik sokaku atau politik isolasi membuat negeri jepang terasing selama berabad-abad. Selama kurang lebih 2.5 abad.



Orang jepang dilarang untuk bermigrasi ke luar serta orang asing tidak diizinkan masuk ke wilayah jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar, maka hukumannya adalah hukuman mati.



Selama zaman tokugawa, jepang melaksanakan hubungan dengan bangsa luar dalam tahapan yang sangat sedikit. Hubungan ekonomi masih dijalankan dengan bangsa cina.





Itupun hanya di sekitar kepulauan ryukyu di selatan pulau kyushu. Hanya beberapa klan dari jepang yang tetap menjalin hubungan dagang dengan orang cina di kep. Ryukyu di selatan pulau kyushu.







Perdagangan dengan korea masih dilaksanakan, walaupun hanya di pulau-pulau kecil sekitar selat korea, yakni di tsushima.





Walaupun hanya perdagangan dengan bangsa korea hanya dilakukan oleh klan-klan tertentu jepang. Yakni di pulau-pulau kecil dekat selat korea



Jepang juga melaksanakan perdagangan dengan bangsa belanda, walaupun hanya di tempat yang deshima atau dejima. 
















kantor Kongsi dagang belanda masih diizinkan. (VOC Belanda)









































Demikian pula perdagangan dengan bangsa eropa belanda juga masih dilakukan, walaupun hanya di deshima ( dejima).





Orang-orang belanda hanya diizinkan di pulau tersebut. Dimana vereningin oost indische compagnie atau kongsi dagang milik bangsa belanda diterima di pulau kecil di dekat kota nagasaki tersebut.



Keberadaan kongsi dagang VOC ini telah eksis sejak tahun 1602, ketika pada bulan maret pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa Belanda di negeri kincir angin.


Tidak seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische sebagai kongsi dagang memiliki hak khusus yang disebut hak Octrooi.


Mencetak uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang terpisah dari tentara regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak yang dimiliki oleh kongsi dagang negeri kincir angin.


Dalam tubuh VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan heren Zeventien, yakni dewan pusat yang terdiri dari 17 orang.

Di wilayah timur pusat VOC adalah di Jakarta pada Masa dulu atau wilayah yang disebut sebagai Batavia.




Ternyata perdagangan VOC juga sampai ke jepang
orang-orang belanda tidak diizinkan masuk ke pulau lainnya. Seperti ke pulau honshu, kyushu, hokaido, dsb.




Mereka hanya diterima di dejima untuk berdagang dan mendapatkan pengawasan dari pemerintahan tokugawa.





jadi dari sekian banyak bangsa eropa, hanya bangsa belanda yang diizinkan berdagang serta menjalin hubungan ekonomi dengan orang-orang jepang.



Dimana VOC atau perusahaan dagang hindia timur menempatkan kantornya di dejima.



banyak membantu jepang ketika terjadi pemberontakan shimabara no rei, yakni pemberontakan petani, para ronin dan orang-orang kristen.





Bangsa belanda memberikan bantuan pada pihak tokugawa untuk memberantas pemberontakan kristen tersebut.



Ketika terjadi pemberontakan shimabara no rei, belanda mengirimkan kapal-kapal dan meriam untuk membantu pihak tokugawa.







Sehingga ketika politik shokaku dijalankan, pemerintahan shogun tokugawa masih memberikan izin bagi bangsa belanda untuk membuka kantor dagangnya









walaupun kantor dagang itu hanya diizinkan di deshima (dejima), VoC atau kompeni belanda tidak diizinkan di pulau-pulau besar Dan utama jepang seperti Honshu, Kyushu, Hokkaido, dsb.





























             pertempuran sekigahara, awal berkuasanya para shogun tokugawa







Jepang memasuki Zaman edo atau yang disebut sebagai era tokugawa sekit tahun 1600 masehi, yakni ketika bangsa jepang dipimpin oleh shogun keturunan tokugawa ieyashu.







Era tokugawa disebut juga zaman edo, yakni zaman itu ditandai pusat pemerintahan yang dipindahkan ke edo atau tokyo pada zaman dahulu.







Pada masa zaman edo, ditandai dengan kepemimpinan para shogun, bukan kaisar jepang. masa tersebut, kaisar hanya berkuasa secara de jure.





sedangkan secara de fakto, pemerintahan secara politis dipegang oleh para shogun keturunan tokugawa ieyashu.





Pusat pemerintahan dipindahkan ke edo atau kota tokyo pada masa lampau. Pemerintahan tidak lagi di azuchi atau momoyama,





tidak seperti Pemerintahan sebelumnya, ketika jepang dipimpin oleh oda nobunaga atau toyotomi hideyoshi.





Pada masa ini jepang mengalami perubahan secara politik, ekonomi secara drastis.





 Muncul gebrakan baru pemerintahan shogun jepang yang membuat negeri sakura mengalami keterasingan dari dunia luar.







































politik sokaku, politik rantai









politik yang dijalankan membuat negeri jepang hilang dari pengaruh luar selama berabad-abad. jepang menjadi terasing, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.





Pada zaman edo dilakukanlah "politik sokaku", atau politik rantai. Sebuah gebrakan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah manapun.





Politik sokaku atau politik isolasi membuat negeri jepang terasing selama berabad-abad. Selama kurang lebih 2.5 abad.




Orang jepang dilarang untuk bermigrasi ke luar serta orang asing tidak diizinkan masuk ke wilayah jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar, maka hukumannya adalah hukuman mati.




Selama zaman tokugawa, jepang melaksanakan hubungan dengan bangsa luar dalam tahapan yang sangat sedikit. Hubungan ekonomi masih dijalankan dengan bangsa cina.





Itupun hanya di sekitar kepulauan ryukyu di selatan pulau kyushu. Hanya beberapa klan dari jepang yang tetap menjalin hubungan dagang dengan orang cina di kep. Ryukyu di selatan pulau kyushu.







Perdagangan dengan korea masih dilaksanakan, walaupun hanya di pulau-pulau kecil sekitar selat korea, yakni di tsushima.





Walaupun hanya perdagangan dengan bangsa korea hanya dilakukan oleh klan-klan tertentu jepang. Yakni di pulau-pulau kecil dekat selat korea



Jepang juga melaksanakan perdagangan dengan bangsa belanda, walaupun hanya di tempat yang deshima atau dejima.











jepang terbagi menjadi wilayah kecil yang disebut Han





sepanjang peradaban zaman edo atau era Tokugawa, wilayah jepang saat itu terbagi menjadi wilayah kecil yang disebut Han.







semacam propinsi kecil. sepanjang zaman edo Ada kurang lebih 200-250 wilayah di jepang. dimana jepang terbagi-bagi menjadi propinsi kecil tersebut.





seperti bila dibandingkan dengan era sekarang semacam propinsi /distrik.



sepanjang zaman  tersebut jumlahnya tidak merata, antara 200-250 wilayah propinsi kecil sepanjang era Tokugawa.





setiap wilayah tersebut dipimpin oleh para daimyo atau bangsawan. para daimyo tersebut menjadi pemimpin bagi propinsi kecil atau han tersebut.







para daimyo memerintah dengan Cara yang berbeda-beda, sehingga sistem Pemerintahan desentralisasi melekat disepanjang zaman edo.









para daimyo tersebut bertanggung jawab terhadap Shogun dari keturunan tokugawa.





tetapi para Shogun tidak memerintah secara langsung terhadap propinsi kecil, tetapi para daimyo itulah yang lebih memerintah secara tirani terhadap wilayah propinsi tersebut.









misalkan dalam pengumpulan pajak, para daimyo tersebut memerintah dengan Cara yang berbeda terhadap wilayah Han.







Ada daimyo yang mengumpulkan pajak dengan jumlah yang berat terhadap rakyat ya g menghuni wilayah Han itu.









adapula para daimyo yang membebankan pajak dalam jumlah sedikit atau ringan terhadap wilayah yang dipimpinnya.







sehingga para Shogun tokugawa sebagai pemimpin tertinggi jepang tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap wilayah Han tersebut.







tetapi para daimyo yang lebih memerintah secara mutlak terhadap propinsi kecil tersebut.



kadang para daimyo itu memerintah dengan Cara yang diktator atau tiran terhadap wilayah yang dipimpinnya.



tetapi Ada juga para daimyo yang memerintah dengan Cara yang lebih demokratis terhadap propinsi kecil yang dipimpinnya.







jadi para daimyo itu dalam memimpin dengan Cara yang berbeda-beda terhadap wilayah yang dipimpinnya sehingga Dapat disebut sebagai Pemerintahan desentralistik/desentralisasi.























Daimyo (bangsawan)











para daimyo atau bangsawan memiliki pengaruh yang besar pada zaman edo. sejak lama sebelum zaman edo muncul di jepang para daimyo saling berebut pengaruh Hingga berperang dalam mendapatkan wilayah.









 Shogun sebagai pemimpin tertinggi pada zaman edo yakni Shogun tokugawa tidak memerintah secara langsung terhadap distrik atau propinsi kecil tersebut. para daimyo lebih bertanggung jawab terhadap wilayahnya.









tetapi kadang para daimyo tersebut diperintahkan oleh Shogun untuk membantu Pemerintahan pusat di Edo (Tokyo).







Seperti pada zaman tokugawa ke 3, tokugawa iemitsu,  pada zaman Pemerintahan tokugawa ke 3.











 tokugawa iemitsu mewajibkan para daimyo untuk pergi ke Tokyo tujuannya untuk membantu Pemerintahan pusat Shogun dalam menjalankan administrasi Pemerintahan.














Fudai daimyo








fudai daimyo adalah sebutan bagi para bangsawan jepang pendukung sejati bagi klan tokugawa.





diantara para bangsawan (daimyo) Ada yang menjadi tulang punggung bagi klan tokugawa.









 bahkan sebelum tokugawa menjadi penguasa tertinggi di jepang, para fudai daimyo itulah yang menjadi pendukung bagi klan tokugawa.











dimana pada saat itu, ketika pertempuran sekigahara berlangsung antara tokugawa ieyashu Dan pihak toyotomi hideyori Dan pendukungnya,  fudai daimyo menjadi penyokong setia bagi tokugawa ieyashu.











sebelum para Shogun tokugawa menjadi penguasa tertinggi di jepang, terjadi pertempuran sekigahara Tahun 1600 masehi antara Shogun ke 1 tokugawa, yakni tokugawa ieyashu dengan toyotomi hideyori.







Dan bangsawan jepang yang menjadi pendukung bagi tokugawa itu disebut sebagai fudai daimyo













Hingga setelah kemenangan diperoleh klan tokugawa dalam pertempuran sekigahara, klan tokugawa memberikan jabatan-jabatan Dan kedudukan penting kepada fudai daimyo.


























Pemerintahan tertinggi dipegang oleh Shogun, bukan kaisar














pada zaman edo ini, sebagai pemegang pemerintahan adalh shogun, bukan kaisar. yakni para shogun keturunan Tokugawa ke 1.







para shogun itulah yang memegang peranan tertinggi sebagai pengusa secara politik, militer, ekonomi.









sedangkan pada masa ini kaisar jepang hanya berkuasa secara de jure saja.











tetapi pemerintahan sesungguhnya secara de facto dipimpin oleh shogun atau kaisar.  jadi seperti raja atau perdana menteri saat ini.













kaisar jepang dianggap sebagai simbol agama dan rakyat jepang. mereka dianggap sebagai keturunan dewanya orang jepang amaterasu omikami.











kaisar jepang mulai dari zaman kuno pun dianggap sebagai simbol agama, kepercayaan dan pemimpin tertinggi upacara yang berkaitan dengan  agama.











Shogun yang memimpin adalah keturunan Tokugawa ieyashu atau Tokugawa pertama.









sepanjang zaman edo ada 15 shogun yang memerintah yakni mulai dari Tokugawa ieyashu hingga tokugawa yoshinabu.





hingga pada akhir era tokugawa terjadi perang antara kaisar dengan  shogun yang memebuat berakhirnya zaman edo diganti dengan zaman meiji tahun 1868.







kekuasaan shogun di jepang sudah sejak lama, bahkan sejak Zaman kamakura yan dimulai sejak sekitar tahun 1185 masehi.











hingga ketika jepang memasuki zaman Edo atau era tokugawa tahun 1600 masehi para shogun masih mendominasi dan memegang secara de fakto pemerintahan di Jepang.









































































   





peninggalan kastil zaman tokugawa di kyoto














selain memiliki peninggalan-peninggalan di tokyo, di wilayah lainnya seperti di kyoto terdapat kastil yang dibangun sejak era pemerintahan shogun tokugawa, yakni kastil nijo.









Kastil Nijo  ini mulai dibangun pada tahun 1603 dan sempat digunakan sebagai kediaman Tokugawa Ieyasu ketika masih berkuasa dan beraada di Kota Kyoto.







Bisa dibilang kastil ini adalah sebuah istana negara shogun pertama Periode Edo (1603-1867).





Pun, baru 23 tahun kemudian cucunya yang bernama tokugawa Iemitsu baru menyelesaikan bangunan istana ini dengan lebih diperluas.







 Lokasinya berada di dataran Kyoto, dengan luas total sekitar 275.000 persegi, dimana sekitar 8000 meter persegi adalah bangunan.







Setelah Keshogunan Tokugawa jatuh pada tahun 1867, Kastil Nijo ini pernah digunakan sebagai istana kekaisaran untuk sementara waktu.









 Sebelum pada akhirnya kastil ini disumbangkan ke kota Kyoto dan terbuka untuk umum sebagai situs warisan sejarah.







 Sampai sekarang, bangunan kastil ini masih terjaga dengan baik, dinding yang mengelilinginya pun masih kokoh.

































periode waktu   sejarah  jepang :









1185-1390 M---  zaman kamakura,     









1390-1580 M--  zaman muramachi/

                          sengoku/dua istana





 1580-1600 M-- zaman azuchi 
                                 momoyma







1600-1868 M -- zaman edo
                              era tokugawa
             Politik sokaku diberlakukan.







 1868-1912 M -- .zaman meiji







1912-1926 M ---. zaman taisho


































Diambil dari. :



sejarah jepang --universitas terbuka


sejarah kartun peradaban--larry gonick


BBC- Japanese traditional in Edo goverment


Tidak ada komentar:

Posting Komentar