Zaman edo, era keterasingan bangsa jepang.
-Kastil peninggalan zaman edo di nagoya-
Jepang
memasuki Zaman edo atau yang disebut sebagai era tokugawa sekitar tahun 1600
masehi, yakni ketika bangsa jepang dipimpin oleh shogun keturunan tokugawa
ieyashu.
Era tokugawa
disebut juga zaman edo, yakni zaman itu ditandai pusat pemerintahan yang
dipindahkan ke edo atau tokyo pada zaman dahulu.
Pada masa
zaman edo, ditandai dengan kepemimpinan para shogun, bukan kaisar jepang. masa
tersebut, kaisar hanya berkuasa secara de jure.
sedangkan
secara de fakto, pemerintahan secara politis dipegang oleh para shogun
keturunan tokugawa ieyashu.
Pusat
pemerintahan dipindahkan ke edo atau kota tokyo pada masa lampau. Pemerintahan
tidak lagi di azuchi atau momoyama,
tidak
seperti Pemerintahan sebelumnya, ketika jepang dipimpin oleh oda nobunaga atau
toyotomi hideyoshi.
Pada masa
ini jepang mengalami perubahan secara politik, ekonomi secara drastis.
Muncul gebrakan baru pemerintahan shogun
jepang yang membuat negeri sakura mengalami keterasingan dari dunia luar.
politik
sokaku, politik rantai
politik yang
dijalankan membuat negeri jepang hilang dari pengaruh luar selama berabad-abad.
jepang menjadi terasing, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.
Pada zaman
edo dilakukanlah "politik sokaku", atau politik rantai. Sebuah
gebrakan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah manapun.
Politik
sokaku atau politik isolasi membuat negeri jepang terasing selama berabad-abad.
Selama kurang lebih 2.5 abad.
Orang jepang
dilarang untuk bermigrasi ke luar serta orang asing tidak diizinkan masuk ke
wilayah jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar, maka hukumannya adalah
hukuman mati.
Selama zaman
tokugawa, jepang melaksanakan hubungan dengan bangsa luar dalam tahapan yang
sangat sedikit. Hubungan ekonomi masih dijalankan dengan bangsa cina.
Itupun hanya
di sekitar kepulauan ryukyu di selatan pulau kyushu. Hanya beberapa klan dari
jepang yang tetap menjalin hubungan dagang dengan orang cina di kep. Ryukyu di
selatan pulau kyushu.
Perdagangan
dengan korea masih dilaksanakan, walaupun hanya di pulau-pulau kecil sekitar
selat korea, yakni di tsushima.
Walaupun
hanya perdagangan dengan bangsa korea hanya dilakukan oleh klan-klan tertentu
jepang. Yakni di pulau-pulau kecil dekat selat korea
Jepang juga
melaksanakan perdagangan dengan bangsa belanda, walaupun hanya di tempat yang
deshima atau dejima.
kantor Kongsi dagang belanda masih diizinkan. (VOC Belanda)
kantor Kongsi dagang belanda masih diizinkan. (VOC Belanda)
Demikian
pula perdagangan dengan bangsa eropa belanda juga masih dilakukan, walaupun
hanya di deshima ( dejima).
Orang-orang
belanda hanya diizinkan di pulau tersebut. Dimana vereningin oost indische
compagnie atau kongsi dagang milik bangsa belanda diterima di pulau kecil di
dekat kota nagasaki tersebut.
Keberadaan
kongsi dagang VOC ini telah eksis sejak tahun 1602, ketika pada bulan maret
pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa Belanda di negeri kincir
angin.
Tidak
seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische sebagai kongsi dagang memiliki
hak khusus yang disebut hak Octrooi.
Mencetak
uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang terpisah dari tentara
regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak yang dimiliki oleh
kongsi dagang negeri kincir angin.
Dalam tubuh
VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan heren Zeventien, yakni
dewan pusat yang terdiri dari 17 orang.
Di wilayah
timur pusat VOC adalah di Jakarta pada Masa dulu atau wilayah yang disebut
sebagai Batavia.
Ternyata
perdagangan VOC juga sampai ke jepang
orang-orang
belanda tidak diizinkan masuk ke pulau lainnya. Seperti ke pulau honshu,
kyushu, hokaido, dsb.
Mereka hanya
diterima di dejima untuk berdagang dan mendapatkan pengawasan dari pemerintahan
tokugawa.
jadi dari
sekian banyak bangsa eropa, hanya bangsa belanda yang diizinkan berdagang serta
menjalin hubungan ekonomi dengan orang-orang jepang.
Dimana VOC
atau perusahaan dagang hindia timur menempatkan kantornya di dejima.
banyak
membantu jepang ketika terjadi pemberontakan shimabara no rei, yakni
pemberontakan petani, para ronin dan orang-orang kristen.
Bangsa
belanda memberikan bantuan pada pihak tokugawa untuk memberantas pemberontakan
kristen tersebut.
Ketika
terjadi pemberontakan shimabara no rei, belanda mengirimkan kapal-kapal dan
meriam untuk membantu pihak tokugawa.
Sehingga
ketika politik shokaku dijalankan, pemerintahan shogun tokugawa masih
memberikan izin bagi bangsa belanda untuk membuka kantor dagangnya
walaupun
kantor dagang itu hanya diizinkan di deshima (dejima), VoC atau kompeni belanda
tidak diizinkan di pulau-pulau besar Dan utama jepang seperti Honshu, Kyushu,
Hokkaido, dsb.
Jepang
memasuki Zaman edo atau yang disebut sebagai era tokugawa sekit tahun 1600
masehi, yakni ketika bangsa jepang dipimpin oleh shogun keturunan tokugawa
ieyashu.
Era tokugawa
disebut juga zaman edo, yakni zaman itu ditandai pusat pemerintahan yang
dipindahkan ke edo atau tokyo pada zaman dahulu.
Pada masa
zaman edo, ditandai dengan kepemimpinan para shogun, bukan kaisar jepang. masa
tersebut, kaisar hanya berkuasa secara de jure.
sedangkan
secara de fakto, pemerintahan secara politis dipegang oleh para shogun
keturunan tokugawa ieyashu.
Pusat
pemerintahan dipindahkan ke edo atau kota tokyo pada masa lampau. Pemerintahan
tidak lagi di azuchi atau momoyama,
tidak
seperti Pemerintahan sebelumnya, ketika jepang dipimpin oleh oda nobunaga atau
toyotomi hideyoshi.
Pada masa
ini jepang mengalami perubahan secara politik, ekonomi secara drastis.
Muncul gebrakan baru pemerintahan shogun
jepang yang membuat negeri sakura mengalami keterasingan dari dunia luar.
politik sokaku, politik rantai
politik yang
dijalankan membuat negeri jepang hilang dari pengaruh luar selama berabad-abad.
jepang menjadi terasing, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.
Pada zaman
edo dilakukanlah "politik sokaku", atau politik rantai. Sebuah
gebrakan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah manapun.
Politik
sokaku atau politik isolasi membuat negeri jepang terasing selama berabad-abad.
Selama kurang lebih 2.5 abad.
Orang jepang
dilarang untuk bermigrasi ke luar serta orang asing tidak diizinkan masuk ke
wilayah jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar, maka hukumannya adalah
hukuman mati.
Selama zaman
tokugawa, jepang melaksanakan hubungan dengan bangsa luar dalam tahapan yang
sangat sedikit. Hubungan ekonomi masih dijalankan dengan bangsa cina.
Itupun hanya
di sekitar kepulauan ryukyu di selatan pulau kyushu. Hanya beberapa klan dari
jepang yang tetap menjalin hubungan dagang dengan orang cina di kep. Ryukyu di
selatan pulau kyushu.
Perdagangan
dengan korea masih dilaksanakan, walaupun hanya di pulau-pulau kecil sekitar
selat korea, yakni di tsushima.
Walaupun
hanya perdagangan dengan bangsa korea hanya dilakukan oleh klan-klan tertentu
jepang. Yakni di pulau-pulau kecil dekat selat korea
Jepang juga
melaksanakan perdagangan dengan bangsa belanda, walaupun hanya di tempat yang
deshima atau dejima.
jepang
terbagi menjadi wilayah kecil yang disebut Han
sepanjang
peradaban zaman edo atau era Tokugawa, wilayah jepang saat itu terbagi menjadi
wilayah kecil yang disebut Han.
semacam
propinsi kecil. sepanjang zaman edo Ada kurang lebih 200-250 wilayah di jepang.
dimana jepang terbagi-bagi menjadi propinsi kecil tersebut.
seperti bila
dibandingkan dengan era sekarang semacam propinsi /distrik.
sepanjang
zaman tersebut jumlahnya tidak merata,
antara 200-250 wilayah propinsi kecil sepanjang era Tokugawa.
setiap
wilayah tersebut dipimpin oleh para daimyo atau bangsawan. para daimyo tersebut
menjadi pemimpin bagi propinsi kecil atau han tersebut.
para daimyo
memerintah dengan Cara yang berbeda-beda, sehingga sistem Pemerintahan
desentralisasi melekat disepanjang zaman edo.
para daimyo
tersebut bertanggung jawab terhadap Shogun dari keturunan tokugawa.
tetapi para
Shogun tidak memerintah secara langsung terhadap propinsi kecil, tetapi para
daimyo itulah yang lebih memerintah secara tirani terhadap wilayah propinsi
tersebut.
misalkan
dalam pengumpulan pajak, para daimyo tersebut memerintah dengan Cara yang
berbeda terhadap wilayah Han.
Ada daimyo
yang mengumpulkan pajak dengan jumlah yang berat terhadap rakyat ya g menghuni
wilayah Han itu.
adapula para
daimyo yang membebankan pajak dalam jumlah sedikit atau ringan terhadap wilayah
yang dipimpinnya.
sehingga
para Shogun tokugawa sebagai pemimpin tertinggi jepang tidak bertanggung jawab
secara langsung terhadap wilayah Han tersebut.
tetapi para
daimyo yang lebih memerintah secara mutlak terhadap propinsi kecil tersebut.
kadang para
daimyo itu memerintah dengan Cara yang diktator atau tiran terhadap wilayah
yang dipimpinnya.
tetapi Ada
juga para daimyo yang memerintah dengan Cara yang lebih demokratis terhadap
propinsi kecil yang dipimpinnya.
jadi para
daimyo itu dalam memimpin dengan Cara yang berbeda-beda terhadap wilayah yang
dipimpinnya sehingga Dapat disebut sebagai Pemerintahan
desentralistik/desentralisasi.
Daimyo
(bangsawan)
para daimyo
atau bangsawan memiliki pengaruh yang besar pada zaman edo. sejak lama sebelum
zaman edo muncul di jepang para daimyo saling berebut pengaruh Hingga berperang
dalam mendapatkan wilayah.
Shogun sebagai pemimpin tertinggi pada zaman
edo yakni Shogun tokugawa tidak memerintah secara langsung terhadap distrik
atau propinsi kecil tersebut. para daimyo lebih bertanggung jawab terhadap
wilayahnya.
tetapi
kadang para daimyo tersebut diperintahkan oleh Shogun untuk membantu
Pemerintahan pusat di Edo (Tokyo).
Seperti pada
zaman tokugawa ke 3, tokugawa iemitsu,
pada zaman Pemerintahan tokugawa ke 3.
tokugawa iemitsu mewajibkan para daimyo untuk
pergi ke Tokyo tujuannya untuk membantu Pemerintahan pusat Shogun dalam
menjalankan administrasi Pemerintahan.
Fudai daimyo
fudai daimyo
adalah sebutan bagi para bangsawan jepang pendukung sejati bagi klan tokugawa.
diantara
para bangsawan (daimyo) Ada yang menjadi tulang punggung bagi klan tokugawa.
bahkan sebelum tokugawa menjadi penguasa
tertinggi di jepang, para fudai daimyo itulah yang menjadi pendukung bagi klan
tokugawa.
dimana pada
saat itu, ketika pertempuran sekigahara berlangsung antara tokugawa ieyashu Dan
pihak toyotomi hideyori Dan pendukungnya,
fudai daimyo menjadi penyokong setia bagi tokugawa ieyashu.
sebelum para
Shogun tokugawa menjadi penguasa tertinggi di jepang, terjadi pertempuran
sekigahara Tahun 1600 masehi antara Shogun ke 1 tokugawa, yakni tokugawa
ieyashu dengan toyotomi hideyori.
Dan
bangsawan jepang yang menjadi pendukung bagi tokugawa itu disebut sebagai fudai
daimyo
Hingga
setelah kemenangan diperoleh klan tokugawa dalam pertempuran sekigahara, klan
tokugawa memberikan jabatan-jabatan Dan kedudukan penting kepada fudai daimyo.
Pemerintahan
tertinggi dipegang oleh Shogun, bukan kaisar
pada zaman
edo ini, sebagai pemegang pemerintahan adalh shogun, bukan kaisar. yakni para
shogun keturunan Tokugawa ke 1.
para shogun
itulah yang memegang peranan tertinggi sebagai pengusa secara politik, militer,
ekonomi.
sedangkan
pada masa ini kaisar jepang hanya berkuasa secara de jure saja.
tetapi
pemerintahan sesungguhnya secara de facto dipimpin oleh shogun atau
kaisar. jadi seperti raja atau perdana
menteri saat ini.
kaisar
jepang dianggap sebagai simbol agama dan rakyat jepang. mereka dianggap sebagai
keturunan dewanya orang jepang amaterasu omikami.
kaisar
jepang mulai dari zaman kuno pun dianggap sebagai simbol agama, kepercayaan dan
pemimpin tertinggi upacara yang berkaitan dengan agama.
Shogun yang
memimpin adalah keturunan Tokugawa ieyashu atau Tokugawa pertama.
sepanjang
zaman edo ada 15 shogun yang memerintah yakni mulai dari Tokugawa ieyashu
hingga tokugawa yoshinabu.
hingga pada
akhir era tokugawa terjadi perang antara kaisar dengan shogun yang memebuat berakhirnya zaman edo
diganti dengan zaman meiji tahun 1868.
kekuasaan
shogun di jepang sudah sejak lama, bahkan sejak Zaman kamakura yan dimulai
sejak sekitar tahun 1185 masehi.
hingga
ketika jepang memasuki zaman Edo atau era tokugawa tahun 1600 masehi para
shogun masih mendominasi dan memegang secara de fakto pemerintahan di Jepang.
Jepang
memasuki Zaman edo atau yang disebut sebagai era tokugawa sekit tahun 1600
masehi, yakni ketika bangsa jepang dipimpin oleh shogun keturunan tokugawa
ieyashu.
Era tokugawa
disebut juga zaman edo, yakni zaman itu ditandai pusat pemerintahan yang
dipindahkan ke edo atau tokyo pada zaman dahulu.
Pada masa
zaman edo, ditandai dengan kepemimpinan para shogun, bukan kaisar jepang. masa
tersebut, kaisar hanya berkuasa secara de jure.
sedangkan
secara de fakto, pemerintahan secara politis dipegang oleh para shogun
keturunan tokugawa ieyashu.
Pusat
pemerintahan dipindahkan ke edo atau kota tokyo pada masa lampau. Pemerintahan
tidak lagi di azuchi atau momoyama,
tidak
seperti Pemerintahan sebelumnya, ketika jepang dipimpin oleh oda nobunaga atau
toyotomi hideyoshi.
Pada masa
ini jepang mengalami perubahan secara politik, ekonomi secara drastis.
Muncul gebrakan baru pemerintahan shogun
jepang yang membuat negeri sakura mengalami keterasingan dari dunia luar.
politik sokaku, politik rantai
politik yang
dijalankan membuat negeri jepang hilang dari pengaruh luar selama berabad-abad.
jepang menjadi terasing, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.
Pada zaman
edo dilakukanlah "politik sokaku", atau politik rantai. Sebuah
gebrakan baru yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah manapun.
Politik
sokaku atau politik isolasi membuat negeri jepang terasing selama berabad-abad.
Selama kurang lebih 2.5 abad.
Orang jepang
dilarang untuk bermigrasi ke luar serta orang asing tidak diizinkan masuk ke
wilayah jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar, maka hukumannya adalah
hukuman mati.
Selama zaman
tokugawa, jepang melaksanakan hubungan dengan bangsa luar dalam tahapan yang
sangat sedikit. Hubungan ekonomi masih dijalankan dengan bangsa cina.
Itupun hanya
di sekitar kepulauan ryukyu di selatan pulau kyushu. Hanya beberapa klan dari
jepang yang tetap menjalin hubungan dagang dengan orang cina di kep. Ryukyu di
selatan pulau kyushu.
Perdagangan
dengan korea masih dilaksanakan, walaupun hanya di pulau-pulau kecil sekitar
selat korea, yakni di tsushima.
Walaupun
hanya perdagangan dengan bangsa korea hanya dilakukan oleh klan-klan tertentu
jepang. Yakni di pulau-pulau kecil dekat selat korea
Jepang juga
melaksanakan perdagangan dengan bangsa belanda, walaupun hanya di tempat yang
deshima atau dejima.
jepang
terbagi menjadi wilayah kecil yang disebut Han
sepanjang
peradaban zaman edo atau era Tokugawa, wilayah jepang saat itu terbagi menjadi
wilayah kecil yang disebut Han.
semacam
propinsi kecil. sepanjang zaman edo Ada kurang lebih 200-250 wilayah di jepang.
dimana jepang terbagi-bagi menjadi propinsi kecil tersebut.
seperti bila
dibandingkan dengan era sekarang semacam propinsi /distrik.
sepanjang
zaman tersebut jumlahnya tidak merata,
antara 200-250 wilayah propinsi kecil sepanjang era Tokugawa.
setiap
wilayah tersebut dipimpin oleh para daimyo atau bangsawan. para daimyo tersebut
menjadi pemimpin bagi propinsi kecil atau han tersebut.
para daimyo
memerintah dengan Cara yang berbeda-beda, sehingga sistem Pemerintahan
desentralisasi melekat disepanjang zaman edo.
para daimyo
tersebut bertanggung jawab terhadap Shogun dari keturunan tokugawa.
tetapi para
Shogun tidak memerintah secara langsung terhadap propinsi kecil, tetapi para
daimyo itulah yang lebih memerintah secara tirani terhadap wilayah propinsi
tersebut.
misalkan
dalam pengumpulan pajak, para daimyo tersebut memerintah dengan Cara yang
berbeda terhadap wilayah Han.
Ada daimyo
yang mengumpulkan pajak dengan jumlah yang berat terhadap rakyat ya g menghuni
wilayah Han itu.
adapula para
daimyo yang membebankan pajak dalam jumlah sedikit atau ringan terhadap wilayah
yang dipimpinnya.
sehingga
para Shogun tokugawa sebagai pemimpin tertinggi jepang tidak bertanggung jawab
secara langsung terhadap wilayah Han tersebut.
tetapi para
daimyo yang lebih memerintah secara mutlak terhadap propinsi kecil tersebut.
kadang para
daimyo itu memerintah dengan Cara yang diktator atau tiran terhadap wilayah
yang dipimpinnya.
tetapi Ada
juga para daimyo yang memerintah dengan Cara yang lebih demokratis terhadap
propinsi kecil yang dipimpinnya.
jadi para
daimyo itu dalam memimpin dengan Cara yang berbeda-beda terhadap wilayah yang
dipimpinnya sehingga Dapat disebut sebagai Pemerintahan
desentralistik/desentralisasi.
Daimyo
(bangsawan)
para daimyo
atau bangsawan memiliki pengaruh yang besar pada zaman edo. sejak lama sebelum
zaman edo muncul di jepang para daimyo saling berebut pengaruh Hingga berperang
dalam mendapatkan wilayah.
Shogun sebagai pemimpin tertinggi pada zaman
edo yakni Shogun tokugawa tidak memerintah secara langsung terhadap distrik
atau propinsi kecil tersebut. para daimyo lebih bertanggung jawab terhadap
wilayahnya.
tetapi
kadang para daimyo tersebut diperintahkan oleh Shogun untuk membantu
Pemerintahan pusat di Edo (Tokyo).
Seperti pada
zaman tokugawa ke 3, tokugawa iemitsu,
pada zaman Pemerintahan tokugawa ke 3.
tokugawa iemitsu mewajibkan para daimyo untuk
pergi ke Tokyo tujuannya untuk membantu Pemerintahan pusat Shogun dalam
menjalankan administrasi Pemerintahan.
Fudai daimyo
fudai daimyo
adalah sebutan bagi para bangsawan jepang pendukung sejati bagi klan tokugawa.
diantara
para bangsawan (daimyo) Ada yang menjadi tulang punggung bagi klan tokugawa.
bahkan sebelum tokugawa menjadi penguasa
tertinggi di jepang, para fudai daimyo itulah yang menjadi pendukung bagi klan
tokugawa.
dimana pada
saat itu, ketika pertempuran sekigahara berlangsung antara tokugawa ieyashu Dan
pihak toyotomi hideyori Dan pendukungnya,
fudai daimyo menjadi penyokong setia bagi tokugawa ieyashu.
sebelum para
Shogun tokugawa menjadi penguasa tertinggi di jepang, terjadi pertempuran
sekigahara Tahun 1600 masehi antara Shogun ke 1 tokugawa, yakni tokugawa
ieyashu dengan toyotomi hideyori.
Dan
bangsawan jepang yang menjadi pendukung bagi tokugawa itu disebut sebagai fudai
daimyo
Hingga
setelah kemenangan diperoleh klan tokugawa dalam pertempuran sekigahara, klan
tokugawa memberikan jabatan-jabatan Dan kedudukan penting kepada fudai daimyo.
Pemerintahan
tertinggi dipegang oleh Shogun, bukan kaisar
pada zaman
edo ini, sebagai pemegang pemerintahan adalh shogun, bukan kaisar. yakni para
shogun keturunan Tokugawa ke 1.
para shogun
itulah yang memegang peranan tertinggi sebagai pengusa secara politik, militer,
ekonomi.
sedangkan
pada masa ini kaisar jepang hanya berkuasa secara de jure saja.
tetapi
pemerintahan sesungguhnya secara de facto dipimpin oleh shogun atau
kaisar. jadi seperti raja atau perdana
menteri saat ini.
kaisar
jepang dianggap sebagai simbol agama dan rakyat jepang. mereka dianggap sebagai
keturunan dewanya orang jepang amaterasu omikami.
kaisar
jepang mulai dari zaman kuno pun dianggap sebagai simbol agama, kepercayaan dan
pemimpin tertinggi upacara yang berkaitan dengan agama.
Shogun yang
memimpin adalah keturunan Tokugawa ieyashu atau Tokugawa pertama.
sepanjang
zaman edo ada 15 shogun yang memerintah yakni mulai dari Tokugawa ieyashu
hingga tokugawa yoshinabu.
hingga pada
akhir era tokugawa terjadi perang antara kaisar dengan shogun yang memebuat berakhirnya zaman edo
diganti dengan zaman meiji tahun 1868.
kekuasaan
shogun di jepang sudah sejak lama, bahkan sejak Zaman kamakura yan dimulai
sejak sekitar tahun 1185 masehi.
hingga
ketika jepang memasuki zaman Edo atau era tokugawa tahun 1600 masehi para
shogun masih mendominasi dan memegang secara de fakto pemerintahan di Jepang.
peninggalan
kastil zaman tokugawa di kyoto
selain
memiliki peninggalan-peninggalan di tokyo, di wilayah lainnya seperti di kyoto
terdapat kastil yang dibangun sejak era pemerintahan shogun tokugawa, yakni
kastil nijo.
Kastil
Nijo ini mulai dibangun pada tahun 1603
dan sempat digunakan sebagai kediaman Tokugawa Ieyasu ketika masih berkuasa dan
beraada di Kota Kyoto.
Bisa
dibilang kastil ini adalah sebuah istana negara shogun pertama Periode Edo
(1603-1867).
Pun, baru 23
tahun kemudian cucunya yang bernama tokugawa Iemitsu baru menyelesaikan
bangunan istana ini dengan lebih diperluas.
Lokasinya berada di dataran Kyoto, dengan luas
total sekitar 275.000 persegi, dimana sekitar 8000 meter persegi adalah
bangunan.
Setelah
Keshogunan Tokugawa jatuh pada tahun 1867, Kastil Nijo ini pernah digunakan
sebagai istana kekaisaran untuk sementara waktu.
Sebelum pada akhirnya kastil ini disumbangkan
ke kota Kyoto dan terbuka untuk umum sebagai situs warisan sejarah.
Sampai sekarang, bangunan kastil ini masih
terjaga dengan baik, dinding yang mengelilinginya pun masih kokoh.
periode
waktu sejarah jepang :
1185-1390
M--- zaman kamakura,
1390-1580
M-- zaman muramachi/
sengoku/dua istana
1580-1600 M-- zaman azuchi
momoyma
1600-1868 M
-- zaman edo
era tokugawa
Politik sokaku
diberlakukan.
1868-1912 M -- .zaman meiji
1912-1926 M
---. zaman taisho
Diambil dari. :
sejarah jepang --universitas terbuka
sejarah kartun peradaban--larry gonick
BBC- Japanese traditional in Edo goverment
peninggalan
kastil zaman tokugawa di kyoto
selain
memiliki peninggalan-peninggalan di tokyo, di wilayah lainnya seperti di kyoto
terdapat kastil yang dibangun sejak era pemerintahan shogun tokugawa, yakni
kastil nijo.
Kastil
Nijo ini mulai dibangun pada tahun 1603
dan sempat digunakan sebagai kediaman Tokugawa Ieyasu ketika masih berkuasa dan
beraada di Kota Kyoto.
Bisa
dibilang kastil ini adalah sebuah istana negara shogun pertama Periode Edo
(1603-1867).
Pun, baru 23
tahun kemudian cucunya yang bernama tokugawa Iemitsu baru menyelesaikan
bangunan istana ini dengan lebih diperluas.
Lokasinya berada di dataran Kyoto, dengan luas
total sekitar 275.000 persegi, dimana sekitar 8000 meter persegi adalah
bangunan.
Setelah
Keshogunan Tokugawa jatuh pada tahun 1867, Kastil Nijo ini pernah digunakan
sebagai istana kekaisaran untuk sementara waktu.
Sebelum pada akhirnya kastil ini disumbangkan
ke kota Kyoto dan terbuka untuk umum sebagai situs warisan sejarah.
Sampai sekarang, bangunan kastil ini masih
terjaga dengan baik, dinding yang mengelilinginya pun masih kokoh.
periode
waktu sejarah jepang :
1185-1390
M--- zaman kamakura,
1390-1580
M-- zaman muramachi/
sengoku/dua istana
1580-1600 M-- zaman azuchi
momoyma
momoyma
1600-1868 M
-- zaman edo
era tokugawa
era tokugawa
Politik sokaku
diberlakukan.
1868-1912 M -- .zaman meiji
1912-1926 M
---. zaman taisho
Diambil dari. :
sejarah jepang --universitas terbuka
sejarah kartun peradaban--larry gonick
BBC- Japanese traditional in Edo goverment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar