Awal mula munculnya paganisme di ka'bah
Pada
era jaman jahiliyyah, sebelum era nubuwiyah atau lahirnya dan dalwah dari nabi
muhammad, .
Ka'bah
merupakan bangunan suci yang dipenuhi dengan berhala. Ratusan berhala atau
patung ada di sekitar ka'bah.
Hal
tersebut merupakan pandangan dari bangsa arab pada zaman jahiliyyah jika mereka
menganggap jika patung atau berhala tersebut menfatangkan rizki,
keselamatan, mendatangkan berkah dan dapat menolak dari banyak bencana
dan bala.
Masyarakat
arab jahiliyyah sejak dahulu mereka menganggap berhala atau patung juga dapat
menjadi perantara untuk menyembah Allah.
Setelah
meninggalnya nabi ibrahim dan ismail, kabah dijaga oleh beberapa suku arab dan
pada era itulah mulai terjadi banyak penyelewengan-penyelewengan di ka'bah.
beberapa
suku yang menjadi penjaga ka'bah mulai mencemarkan ajaran nabi ibrahim dan ismail
bahkan memulai memunculkan tradisi-tradisi paganisme di ka'bah
ka'bah
juga dihormati oleh orang hindu dan persia zaman dulu
ka'bah
sebagai bangunan suci milik umat islam, ternyata sejak lama juga menjadi tempat
ibadah bagi masyarakat non muslim.
seperti
yang disebutkan beberapa sumber jika keberadaan ka'bah di kota mekkah bukan
hanya dihormatioleh orang-orang arab pada zaman dahulu.tetapiorang-orang hindu
dan persia juga menghormati bangunan suci.
hal
seperti itu terjadi pada zaman sebelum datangnya ajaran islam yang dibawa oleh
nabi muhammad saw.
bahwa
keberadaan ka'bah dikota suci mekkah juga didatangi oleh orang-orang selain
islam.
seperti
yang dikatakan dalam buku sejarah ka'bah, sejarahwan al mas'udi, masyarakat
hindu penyembah dewa siwa mereka menganggap ka'bah sebagai maksyisya.
maksyisya
berarti tempat atau rumah siwa. Salah satu dewa hindu.
Sebagian
masyarakat hindu ada zaman dahulu ada yang mempercayai jika dewa siwa
bereinkarnasi sewaktu mengunjungi tanah hijaz.
karena
menganggap tanah hijaz dan kota mekkah adalah tempat reinkarnasi dewa siwa,
maka sebagian orang-orang penganut penyembah dewa juga melaksanakan thawaf dan
menghormati ka'bah
.
Jadi
selain terdapat patung atau berhala. ka'bah juga ternyata banyak dikunjungi
oleh orang-orang hindu dan non muslim penyembah siwa dan mereka melakukan
ibadah seperti thawaf.
Begitu
juga bagi orangorang persia penyembah hormuz, keberadaan ka'bah dianggap
sebagai tempat hormuz, yakni salah satu dewa dalam kepercayaan agama persia
kuno.
Sehingga
beberapa orang persia zaman dahulu juga melaksanakan thawaf dan mengunjungi
ka'bah.
hormuz
adalah salah satu dewa persia yang menurut ajaran persia kuno. tampaknya ajaran
tersebut dianut oleh bangsa persia jauh sebelum nabi muhammad lahir.
ajaran tersebut di dunia barat dikenal dengan nama mazdaizm.
dikenal
oleh orang-orang arab sebelum zaman nabi adalah agama majusi, karena
peribadatanya dipimpin oleh pemimpin agama atau imam yang disebut'majus".
Sebagian
penganut ajaran persia kuno, yakni majusi atau mazdaism juga ada yang berthawaf
mengelilingi ka'bah.
karena
sebagian masyarakat persia menganggap ka'bah sebagai tempat bersemayamnya dewa
mereka, maka tidak heran saat pada zaman dahulu orang-orang persia menghormati
bahkan berthawaf di ka'bah.
kunjingan
orang-orang persia ke ka'bah dan ibadah yang dilakukan telah dilakukan sejak
jauh sebelum nabi Muhammad lahir.
hingga
pada era nabi berdakwah, hal semacam itu dihilangkan. nabi muhammad SAW
mengharuskan jika peribadatan haji adalah untuk orang-orang islam melakukan
peribadatan sesuai dngan jalan yang dikehendaki Allah.
nabi
melarang orang-orang penganut ajaran siwa hindu dan majusi/mazdaism agar
menjauhi ka'bah.
awal mula
paganisme di ka'bah
Sejak lama
ka'bah dijaga oleh suku jurhum. Salah satu kabilah yang menghuni kota mekkah
dan arab.
Nabi ismail
menikah dengan puteri dari kepala suku jurhum yang bernama madhad bin jurhum.
Dari hasil
pernikahan dengan suku jurhum itulah nabi ismail memiliki 12 orang anak.
Diantaranya adalah naqits dan qidar. Naqits dan qidar itulah yang menjaga
ka'bah setelah wafatnya nabi ismail.
karena
pernikahan itulah antara keluarga ibrahim dan ismail terjalin hubungan
kekerabatan dengan suku jurhum.
Tidak
heran setelah meninggalnya ismail, kabah dijaga oleh suku jurhum secara
turun-temurun.
Tetapi
banyak penyelengan yang dilakukan suku jurhum, seperti salah satu penguasa suku
jurhum bernama al harits bin madhad malah membangun pos di pinggiran kota
mekkah sehingga setiap orang yang mengunjungi ka'bah harus membayar 10 persen
dari hartanya.
begitu pula
diantara suku jurhum sendiri banyak melakukan peperangan untuk memperebutkan
hak atas bangunan suci tersebut.
Terjadi
perang antara suku jurhum dengan penguasa amaliq yang mengakibatkan perang
tidak henti-hentinya.
peperangan
tersebut dimenangkan oleh suku jurhum sehingga ka'bah tetap berada di bawah
pengawasan suku jurhum.
pada era
ketika ka'bah dijaga oleh suku jurhum yang merupakan kerabat nabi ismail,
praktik penyembahan pagan belum berlangsung di ka'bah.
Ka'bah
sebagai bangunan suci yang terletak di kota mekkah belum dipenuhi unsur patung
dan berhala.
Hingga
memasuki awal abad masehi, keadaan berganti. Ka'bah yang merupakan bangunan
suci bagi agama Allah sejak era zaman nabi adam serta ibrahim mulai dipenuhi
dengan praktek prmyembahan ajaran paganisme.
ka'bah
dijaga oleh suku khuzaah
Pada era
penjagaan ka'bah oleh suku khuzaah mulailah terjadi paganisme di ka'bah.
Awalnya karena penguasa suku khuzaah yang bernama amru bin luhai.
menurut buku
sejarah mekkah, amru bin luhai ini adalah orang terpandang dan memiliki posisi
besar dikalangan bangsa arab jahiliyyah pada era itu.
ia sering
berkunjung ke banyak tempat dan mengamati kepercayaan-kepercayaan di luar
masyarakat arab.
Zaman
tersebut merupakan zaman dimana penyembahan animisme, paganisme masih
berlangsung di banyak tempat.
Amru bin
luhai berkunjung ke negeri balka di salah sati wilayah di syam, syria.
Masyarakat disana masih menyimpan tradisi pagan dan penyembahan patung.
Amru bin
luhai merasa tertarik, maka ia meminta agar dibuatkan patung untuk dibawa
pulang ke mekkah. Maka masyarakat tersebut membuatkan patung besar yang
dinamakan hubal.
Awal mulanya
ia hanya berpindah keyakinan untuk.dirinya saja, tetapi lambat laun ia mengajak
orang-orang agar mempercayai patung tersebut. Malah amru bin luhai menaruh patung
tersebut di ka'bah.
ia juga
menaruhkan ajaran bid'ah kepada orang yang mengunjungi ka'bah. bahwa patung
tersebut dapat dijadikan perantara untuk menyembah Allah.
diantara
bangsa arab ada yang percaya begitu saja. Karena amru bin luhai adalah orang
terpandang, kaya dan hartawan.
Tetapi
sebagian suku arab seperti suku jumhur malah menolak dan memeranginya.
Amru bin
luhai adalah orang kharismatik, memiliki banyak pengikut Dan punya pengaruh
besar di jazirah arab
Dengan
kekuatan politik dan militernya amru bin luhai melenyapkan orang-orang yang
menentangnya. Hingga pada masa berikutnya patung-patung tetap berada di ka'bah.
Suku jurhum
sebagai pendahulu suku khuzaah dalam menjaga ka'bah, berupaya memperotesnya.
Tetapi
gagal, amru bin luhai dengan segenap kekuatannya berupaya menjaga ambisinya
demi menjalankan "ajaran baru" di dalam tradisi bangsa arab.
oleh karena
itu beberapa sumber menyebutkan jika, amru bin luhai disebut sebagai "
bapak paganisme bangsa arab".
Karena
dialah yang memulai serta menjaga keberadaan patung-patung di sekitar ka'bah.
Ka'bah
ketika dijaga suku quraisy
sekitar
abad ke 5 masehi, ka'bah dijaga oleh suku quraisy, kepengurusan ka'bah beralih
dari suku khuzaah ke quraisy karena anaya konflik perang. nenek moyang nabi
muhammad, pendiri suku quraisy yang bernama qushay bin kilab itulah yang menjaga
ka'bah secara turun-temurun.
tetapi
pada masa ketika suku quraisy menjaga ka'bah, jumlah patung tersebut semakin
banyak.
Qushay
bin kilab yang dianggap sebagai pendiri suku qurasy makin memperbanyak jumlah
patung-patung tersebut.
bagi
masyarakat jahiliyyah, keberadaan patung-patung tersebut dapat memberikan
keselamatan dan menolak bala.
ada
juga yang berkeyakinan jika keberadaan patung tersebut menjadi "perantara
bagi Allah" karena itu mereka menghormati dan menyembah patung
tersebut.
hingga
ketika nabi muhammad SAW lahir, keberadaan patung-patung tersebut masih ada.
Pada
era nubuwiyah, atau zaman nabi mulailah dakwah nabi untuk memberantas
patung-patung tersebut.
sama
seperti nabi ibrahim yang menghancurkan patung-patung raja namrud. hal serupa
juga dilakukan nabi muhammad SAW yang merupakan keturunannya yang
menghancurkan, melarang praktik penyembahan patung tersebut.
seperti
yang diyakini oleh setiap muslim, ajaran nabi muhammad adalah kepanjangan dari
ajaran nabi ibrahim dan adam.
hal
tersebut terbukti dari apa yang dilakukan oleh nabi ibrahim, sesuai dengan apa
yang dilakukan oleh nabi muhammad.
Hingga
kini, berkat jasa dari nabi muhammad SAW ka'bah bersih dari praktik penyembahan
pagan serta adanya berhala dan patung.
Praktik-praktik
paganisme yang telah berlangsung lebih dari 500 tahun lamanya dapat dileyapkan
pada era nubuwiyah, atau zaman nabi.
sebelum
abad masehi --------ka'bah dijaga oleh suku jumhur
dan
khuzaah
sekitar
pertengahan
abad
ke 5 masehi -------------ka'bah dijaga oleh
suku
quraisy
diambil
dari :
buku
sejarah ka'bah
buku
sejarah kota mekah
keistimewaan
ka'bah dan maqam ibrahim
Buku
sejarah hidup muhammad SAW
Baca artikel lainnya
BalasHapusnice info makasih yah kak
BalasHapuslive streaming rcti hari ini
Sip, baca artikel sejarah lainnya
BalasHapus