Kamis, 16 November 2017

awal mula munculnya paganisme di ka'bah pada zaman jahiliyyah




      



                 Awal mula munculnya paganisme di ka'bah




















Pada era jaman jahiliyyah, sebelum era nubuwiyah atau lahirnya dan dalwah dari nabi muhammad, .



Ka'bah merupakan bangunan suci yang dipenuhi dengan berhala. Ratusan berhala atau patung ada di sekitar ka'bah.







Hal tersebut merupakan pandangan dari bangsa arab pada zaman jahiliyyah jika mereka menganggap jika patung  atau berhala tersebut menfatangkan rizki, keselamatan, mendatangkan  berkah dan dapat menolak dari banyak bencana dan bala.





Masyarakat arab jahiliyyah sejak dahulu mereka menganggap berhala atau patung juga dapat menjadi perantara untuk menyembah Allah.





Setelah meninggalnya nabi ibrahim dan ismail, kabah dijaga oleh beberapa suku arab dan pada era itulah mulai terjadi banyak penyelewengan-penyelewengan di ka'bah.




beberapa suku yang menjadi penjaga ka'bah mulai mencemarkan ajaran nabi ibrahim dan ismail bahkan memulai memunculkan tradisi-tradisi paganisme di ka'bah



















ka'bah juga dihormati oleh orang hindu dan persia zaman dulu









ka'bah sebagai bangunan suci milik umat islam, ternyata sejak lama juga menjadi tempat ibadah bagi masyarakat non muslim.




 seperti yang disebutkan beberapa sumber jika keberadaan ka'bah di kota mekkah bukan hanya dihormatioleh orang-orang arab pada zaman dahulu.tetapiorang-orang hindu dan persia juga menghormati bangunan suci.





hal seperti itu terjadi pada zaman sebelum datangnya ajaran islam yang dibawa oleh nabi muhammad saw.




 bahwa keberadaan ka'bah dikota suci mekkah juga didatangi oleh orang-orang selain islam.







 seperti yang dikatakan dalam buku sejarah ka'bah, sejarahwan al mas'udi, masyarakat hindu penyembah dewa siwa mereka menganggap ka'bah sebagai maksyisya.





maksyisya berarti tempat atau rumah siwa. Salah satu dewa hindu.






Sebagian masyarakat hindu ada zaman dahulu ada yang mempercayai jika dewa siwa bereinkarnasi sewaktu mengunjungi tanah hijaz.







karena menganggap tanah hijaz dan kota mekkah adalah tempat reinkarnasi dewa siwa, maka sebagian orang-orang penganut penyembah dewa juga melaksanakan thawaf dan menghormati ka'bah





.



 Jadi selain terdapat patung atau berhala. ka'bah juga ternyata banyak dikunjungi oleh orang-orang hindu dan non muslim penyembah siwa dan mereka melakukan ibadah seperti thawaf.








Begitu juga bagi orangorang persia penyembah hormuz, keberadaan ka'bah dianggap sebagai tempat hormuz, yakni salah satu dewa dalam kepercayaan agama persia kuno.





 Sehingga beberapa orang persia zaman dahulu juga melaksanakan thawaf dan mengunjungi ka'bah.







hormuz adalah salah satu dewa persia yang menurut ajaran persia kuno. tampaknya ajaran tersebut dianut oleh bangsa persia jauh sebelum nabi muhammad lahir.  ajaran tersebut di dunia barat dikenal dengan nama mazdaizm.






dikenal oleh orang-orang arab sebelum zaman nabi adalah agama majusi, karena peribadatanya dipimpin oleh pemimpin agama atau imam yang disebut'majus".






Sebagian penganut ajaran persia kuno, yakni majusi atau mazdaism juga ada yang berthawaf mengelilingi ka'bah.








karena sebagian masyarakat persia menganggap ka'bah sebagai tempat bersemayamnya dewa mereka, maka tidak heran saat pada zaman dahulu orang-orang persia menghormati bahkan berthawaf di ka'bah.





kunjingan orang-orang persia ke ka'bah dan ibadah yang dilakukan telah dilakukan sejak jauh sebelum nabi Muhammad lahir. 







hingga pada era nabi  berdakwah, hal semacam itu dihilangkan. nabi muhammad SAW mengharuskan jika peribadatan haji adalah untuk orang-orang islam melakukan peribadatan sesuai dngan jalan yang dikehendaki Allah.






nabi melarang orang-orang penganut ajaran siwa hindu dan majusi/mazdaism agar menjauhi ka'bah.





















awal mula paganisme di ka'bah







Sejak lama ka'bah dijaga oleh suku jurhum. Salah satu kabilah yang menghuni kota mekkah dan arab.







Nabi ismail menikah dengan puteri dari kepala suku jurhum yang bernama madhad bin jurhum.





Dari hasil pernikahan dengan suku jurhum itulah nabi ismail memiliki 12 orang anak. Diantaranya adalah naqits dan qidar. Naqits dan qidar itulah yang menjaga ka'bah setelah wafatnya nabi ismail.





karena pernikahan itulah antara keluarga ibrahim dan ismail terjalin hubungan kekerabatan dengan suku jurhum.





 Tidak heran setelah meninggalnya ismail, kabah dijaga oleh suku jurhum secara turun-temurun.







Tetapi banyak penyelengan yang dilakukan suku jurhum, seperti salah satu penguasa suku jurhum bernama al harits bin madhad malah membangun pos di pinggiran kota mekkah sehingga setiap orang yang mengunjungi ka'bah harus membayar 10 persen dari hartanya.





begitu pula diantara suku jurhum sendiri banyak melakukan peperangan untuk memperebutkan hak atas bangunan suci tersebut.







Terjadi perang antara suku jurhum dengan penguasa amaliq yang mengakibatkan perang tidak henti-hentinya.





peperangan tersebut dimenangkan oleh suku jurhum sehingga ka'bah tetap berada di bawah pengawasan suku jurhum.





pada era ketika ka'bah dijaga oleh suku jurhum yang merupakan kerabat nabi ismail, praktik penyembahan pagan belum berlangsung di ka'bah.



Ka'bah sebagai bangunan suci yang terletak di kota mekkah belum dipenuhi unsur patung dan berhala.







Hingga  memasuki awal abad masehi, keadaan berganti. Ka'bah yang merupakan bangunan suci bagi agama Allah sejak era zaman nabi adam serta ibrahim mulai dipenuhi dengan  praktek prmyembahan ajaran paganisme.































ka'bah dijaga oleh suku khuzaah











Pada era penjagaan ka'bah oleh suku khuzaah mulailah terjadi paganisme di ka'bah. Awalnya karena penguasa suku khuzaah yang bernama amru bin luhai.





menurut buku sejarah mekkah, amru bin luhai ini adalah orang terpandang dan memiliki posisi besar dikalangan bangsa arab jahiliyyah pada era itu.







ia sering berkunjung ke banyak tempat dan mengamati kepercayaan-kepercayaan di luar masyarakat arab.





 Zaman tersebut merupakan zaman dimana penyembahan animisme, paganisme masih berlangsung di banyak tempat.











Amru bin luhai berkunjung ke negeri balka di salah sati wilayah di syam, syria. Masyarakat disana masih menyimpan tradisi pagan dan penyembahan patung.





Amru bin luhai merasa tertarik, maka ia meminta agar dibuatkan patung untuk dibawa pulang ke mekkah. Maka masyarakat tersebut membuatkan patung besar yang dinamakan hubal.





Awal mulanya ia hanya berpindah keyakinan untuk.dirinya saja, tetapi lambat laun ia mengajak orang-orang agar mempercayai patung tersebut. Malah amru bin luhai menaruh patung tersebut di ka'bah.





ia juga menaruhkan ajaran bid'ah kepada orang yang mengunjungi ka'bah. bahwa patung tersebut dapat dijadikan perantara untuk menyembah Allah.





diantara bangsa arab ada yang percaya begitu saja. Karena amru bin luhai adalah orang terpandang, kaya dan hartawan.







 Tetapi sebagian suku arab seperti suku jumhur malah menolak dan memeranginya.





Amru bin luhai adalah orang kharismatik, memiliki banyak pengikut Dan punya pengaruh besar di jazirah arab







Dengan kekuatan politik dan militernya amru bin luhai melenyapkan orang-orang yang menentangnya. Hingga pada masa berikutnya patung-patung tetap berada di ka'bah.



Suku jurhum sebagai pendahulu suku khuzaah dalam menjaga ka'bah, berupaya memperotesnya.





Tetapi gagal, amru bin luhai dengan segenap kekuatannya berupaya menjaga ambisinya demi menjalankan "ajaran baru" di dalam tradisi bangsa arab.



oleh karena itu beberapa sumber menyebutkan jika, amru bin luhai disebut sebagai " bapak paganisme bangsa arab".







Karena dialah yang memulai serta menjaga keberadaan patung-patung di sekitar ka'bah.


























Ka'bah ketika dijaga suku quraisy









sekitar abad ke 5 masehi, ka'bah dijaga oleh suku quraisy, kepengurusan ka'bah beralih dari suku khuzaah ke quraisy karena anaya konflik perang. nenek moyang nabi muhammad, pendiri suku quraisy yang bernama qushay bin kilab itulah yang menjaga ka'bah secara turun-temurun.







tetapi pada masa ketika suku quraisy menjaga ka'bah, jumlah patung tersebut semakin banyak.







Qushay bin kilab yang dianggap sebagai pendiri suku qurasy makin memperbanyak jumlah patung-patung tersebut.







bagi masyarakat jahiliyyah, keberadaan patung-patung tersebut dapat memberikan keselamatan dan menolak bala.







 ada juga yang berkeyakinan jika keberadaan patung tersebut menjadi "perantara bagi Allah" karena itu mereka menghormati dan menyembah  patung tersebut.





hingga ketika nabi muhammad SAW lahir, keberadaan patung-patung tersebut masih ada.







Pada era nubuwiyah, atau zaman nabi mulailah dakwah nabi untuk memberantas patung-patung tersebut.







sama seperti nabi ibrahim yang menghancurkan patung-patung raja namrud. hal serupa juga dilakukan nabi muhammad SAW yang merupakan keturunannya yang menghancurkan, melarang praktik penyembahan patung tersebut.







seperti yang diyakini oleh setiap muslim, ajaran nabi muhammad adalah kepanjangan dari ajaran nabi ibrahim dan adam.









hal tersebut terbukti dari apa yang dilakukan oleh nabi ibrahim, sesuai dengan apa yang dilakukan oleh nabi muhammad.







Hingga kini, berkat jasa dari nabi muhammad SAW ka'bah bersih dari praktik penyembahan pagan serta adanya berhala dan patung.









 Praktik-praktik paganisme yang telah berlangsung lebih dari 500 tahun lamanya dapat dileyapkan pada era nubuwiyah, atau zaman nabi.











sebelum abad masehi --------ka'bah dijaga oleh suku jumhur

                                                   dan khuzaah







sekitar pertengahan

abad ke 5 masehi     -------------ka'bah dijaga oleh

                                                     suku quraisy























diambil dari   :













buku sejarah ka'bah



buku sejarah kota mekah



keistimewaan ka'bah dan maqam ibrahim



Buku sejarah hidup muhammad SAW


3 komentar: