Sejarah kawasan istana bogor
Istana bogor pada awalnya
merupakan bangunan yang dicanangkan sejak era pemerintahan VOC, yakni bangunan
yang awalnya merupakan tempat peristirahatan bagi pejabat dan gubernur jenderal
belanda hingga menjadi istana bergaya arsitektur eropa abad 19.
keberadaan istana bogor
disinyalir muncul sekitar pertengahan abad 18, yakni sekitar tahun 1745 masehi.
adalah gubernur jenderal belanda Gustaf Von
imhoff yang mencanangkan "rumah peristirahatan"di kawasan Buitenzorg
atau bogor.
Pada awalnya gubenur
jenderal tersebut mendapatkan ide dari sebuah kampung di wilayah hulu sungai
ciliwung.
Karena melihat keindahan
kampung tersebut, sang gubernur jenderal berupaya membangun tempat
peristirahatan di kawasan yang jauh di
selatan kota batavia.
kondisi dan situasi di
jakarta pada abad ke 19, membuat banyak para pejabat kolonial, baik yang berada
dalam ruang lingkup pemerintahan dan para pengusaha swasta asing membangun
rumah-rumah peristirahatan di kawasan yang sejuk, asri jauh dari keramaian kota.
----keadaan
batavia/jakarta pada abad 18----
perlu diketahui, kota
batavia/jakarta pada abad ke 18 tidak seperti era abad 17. pada abad 18 kota
batavia mulai penuh sesak dengan penduduk.
meningkatnya jumlah penduduk di dalam kota,
sistem sanitasi yang tidak bersih, banyaknya wabah penyakit itu salah satu yang
mengilhamai para gubernur jenderal agar membangun tempat peristirahatan yang
jauh di selatan kota batavia.
tujuannya agar memberikan
kenyamanan bagi para pejabat VOC dan gubernur jenderal dari hiruk pikuk kota
batavia.
bahkan kota batavia pun
menjadi "kuburan bagi orang-orang belanda, sistem sanitasi, wabah penyakit
menyebabkan banyak warga belanda dan eropa pada abad ke 18-19 yang tewas di
kota tersebut.
gelman taylor seorang
penulis memberikan keterangan jika akibat wabah penyakit di kota tersebut
meyebabkan orang-orang belanda tewas secara tidak terduga.
pada malam hari mereka
masih makan bersama keluarga tetapi pada pagi hari tewas di kamarnya.
selain itu jumlah
penduduk yang makin meningkat, jika pada abad 17, jakarta masih berpenduduk
antara
27.500 -45.500 orang,
pada abad ke 18 jumlah penduduk semakin melonjak naik.
adalah hal yang tidak
aneh pada era tersebut, banyak para pejabat, pembesar belanda membangun rumah,
tempat peristirahatan di selatan kota batavia.
bukan hanya gustaf von
imhoff, berbagai pejabat belanada para era kolonialisme juga membangun bangunan
di luar kota batavia tersebut, yakni di kawasan yang asri, sejuk dan jauh dari
keramaian kota
tidak heran jika Von
Imhoff, gubernur jenderal membangun tempat peristirahatan di kawasan
buitenzorg/bogor yang kini dikenal sebagai "istana bogor".
membangun tempat
peristirahatan di tempat yang jauh di selatan kota batavia disebabkan karena
faktor tersebut.
kota bogor sejak dahaulu
dinamakan "buitenzorg" yang artinya "tanpa kekhawatiran".
kota tersebut berada di jauh di selatan kota batavia. kota tersebut menjadi
semacam tempat penelitian bio kultural dan proyek penelitian orang-orang belanda
pada abad ke 19.
keberadaan para ahli botani, bio kultur dari
inggris dan belanda ada di kota bogor zaman dahulu. mereka melaksanakan proyek
penelitian tumbuhan di halaman istana bogor yang pada kemudian hari menjadi
kebun raya bogor.
salah seorang gubernur jenderal
inggris, yakni thomas stamford raffles
(1811-1815) sang gubernur jenderal inggris juga tinggal disana bersama
istrinya, olivia marianne raffles. ia juga banyak mengundang para ahli botani
untuk membangun dan memperindah halaman istana bogor.
------bogor pada era
pendirian awal kota batavia---
Pada masa pendirian kota
batavia, jakarta masa silam yang dilaksanakan oleh pemerintahan kompeni belanda
tahun 1619.
Wilayah yang dikenal
sebagai buitenzorg (bogor masa silam) terletak jauh di selatan kota batavia.
keberadaan bogor masa
silam yang jauh dari letak kota batavia membuat
warga kota batavia enggan untuk bermigrasi ke sana.
karena seperti yang
dikatakan dalam buku "jakarta 400 tahun" wilayah di luar kota batavia merupakan
wilayah yang angker bagi warga kota. Terutama bagi orang-orang belanda dan
eropa.
keberadaan para perampok
dari banten yang berkeliaran di luar tembok kota adalah salah satunya. Saat itu
banten bermusuhan dengan kompeni belanda.
banten ketika dipimpin
oleh sultan ageng tirtayasa menjadi musuh bebuyutan bagi kompeni belanda.
Sehingga keberadaan
perampok banten yang berkeliaran di sekitar luar tembok menjadi alasan bagi
warga kota batavia untuk bermigrasi ke sana.
selain itu di luar tembok
kota batavia, merupakan wilayah hutan yang masih banyak binatang buasnya.
Sehingga warga kota, pembesar kompeni enggan untuk bermigrasi ke sana. Jangankan
ke wilayah yang jauh ke selatan seperti bogor jaman dahulu.
Bagi warga kota batavia
wilayah diluar tembok pun adalah wilayah yang berbahaya.
tetapi semuanya berubah
pada tahun 1680. Perdamaian kompeni dengan kesultanan banten membuat jaminan
keamanan di wilayah luar tembok menjadi lebih baik.
karena setelah tahun
1680, masehi penguasa banten sultan
haji, malah melakukan perdamaian dengan belanda.
setelah adanya keadaan
yang lebih damai tersebut, wilayah luar kota batavia menjadi lebih aman. Saat
itulah milai terjadi migrasi warga kota batavia ke wilayah-wilayah ke luar
tembok, termasuk ke selatan.
Tidak heran, keadaan yang
lebih aman itu juga membuat adanya
pembesar-pembesar kompeni membuat rumah peristirahatan di tempat yang jauh di
selatan kota batavia, jauh dari keramaian penduduk dan hiruk pikuk kota.
bangunan tempat
peristirahatan di bogor tersebut pernah hancur akibat letusan gunung salak yang
terjadi sekitar tahun 1834.
akibatnya perlu lagi dibangun bangunan
berlantai satu akibat bangunan tersebut hancur karena gempa. pembangunan istana
"berlantai satu" itu dilakukan
untuk menghindari bangunan hancur lagi akibat gempa.
hingga memasuki abad 19,
gubernur jenderal albertus van twist membangun kembali bangunan istana bogor
tersebut dengan konsep yang lebih besar hingga memasuki abad 19, bangunan yang
pada awanya merupakan tempat peristirahatan menjelma menjadi bangunan istana pada abad ke 19.
bangunan yang pada
awalnya merupakan tempat peristirahatan menjelma menjadi istana dengan
arsitektur khas eropa sama seperti pada
era tahun 1870, pihak pemerintah kolonial juga membangun istana gambir di
sekitadekat lapangan monas.
memasuki akhir abad ke
19, istana bogor menjadi tempat kediaman sekaligus rumah bagi 38 gubernur
jenderal belanda. yakni dimulai tahun 1870-1942.
hingga ketika era penjajahan jepang, bangunan
tersebut diambil jepang dan berakhirlah era kolonialisme di nusantara termasuk
rumah kediaman di kawasan bogor dialihfungsikan untuk kepentingan jepang.
menurut beberapa sumber,
istana bogor adalah tempat peristirahatan yang terdiri dari tiga lantai pada
awalnya.
bahkan von imhoff sendiri yang merancang
bangunannya sendiri. rancangan desain dari bangunan tempat peristirahatan itu
meniru arsitektur kediaman "duke of malborough" di dekat oxford inggris.
banyak bangunan era
kolonial yang dibangun dengan meniru konsep bangunan dari eropa. seperti
bangunan stadhuis van batavia (museum
Fatahillah kota tua jakarta) yang meniru desain istana dam di amsterdam, atau
istana putih didekat lapangan banteng yang meniru istana di perancis.
memang arsitektur eropa
sangat dominan dibangun pada era kolonialisme. Termasuk istana bogor yang
meniru design dari istana milik "duke of malborough" di dekat oxford,
inggris.
bangunan tempat
peristirahatan itu merupakan bangunan yang ditambah di kemudian hari.
ketika era penjajahan
inggris (1811-1816) kawasan halaman tersebut menjadi lebih luas karena adanaya
proyek yang dilkukan oleh gubernur jenderal Raffles. kabarnya luas halaman
bangunan peristirahan tersebut mencapai 28,4 hektare.
bangunan tempat
peristirahatan di bogor tersebut pernah hancur akibat letusan gunung salak yang
terjadi sekitar tahun 1834.
akibatnya perlu lagi dibangun bangunan
berlantai satu akibat bangunan tersebut hancur karena gempa. pembangunan istana
"berlantai satu" itu dilakukan
untuk menghindari bangunan hancur lagi akibat gempa.
untuk menghindari
bangunan tersebut hancur akibat jika terjadi gempa lagi, maka dibangun
berlantai satu.
tetapi hingga memasuki
abad 19, albertus van twist membangun kembali bangunan istana bogor tersebut
dengan konsep yang lebih besar hingga memasuki abad 19, bangunan yang pada
awanya merupakan tempat peristirahatan menjelma menjadi bangunan istana pada abad ke 19.
bangunan yang pada
awalnya merupakan tempat peristirahatan menjelma menjadi istana dengan
arsitektur khas eropa sama seperti pada
era tahun 1870, pihak pemerintah kolonial juga membangun istana gambir di
sekitar dekat lapangan monas.
memsuki akhir abad ke 19,
istana bogor menjadi tempat kediaman sekaligus rumah bagi 38 gubernur jenderal
belanda. yakni dimulai tahun 1870-1942.
hingga ketika era
penjajahan jepang, bangunan tersebut diambil jepang dan berakhirlah era
kolonialisme di nusantara termasuk rumah kediaman bagi para gubernur jenderal
belanda di kawasan bogor dialihfungsikan untuk kepentingan jepang.
Tugu peringatan "lady Raffles" di kawasan kebon raya
gubernur jenderal Raffles
adalah gubernur jenderal inggris yang berkuasa kurang lebih tahun 1811-1816.
selama kurun waktu 5 tahun inggris pernah
berkuasa di nusantara pasca meruntuhkan kedudukan belanda perancis di pulau
jawa. setelah terjadi perang dan mengalahkan gubernur jenderal belanda-perancis
willem janses dalam pertempuran di tuntang, jawa tengah, secara resmi inggris
jadi penguasa baru di pulau jawa.
Ketika tinggal di pulau jawa, gubernur
jenderal raffles tinggal di tempat tersebut yang Merupakan bangunan yang
dikenal sebagai istana bogor.
baru beberapa tahun
menjabat sebagai gubernur jenderal, raffles kehilangan istrinya yang meninggal
akibat penyakit malaria.
permaisuri sang gebernur
jenderal meninggal akibat malaria dalam usia kurang lebih 43 tahun, dalam usia
yang relaif masih muda.
kemudian sang gubernur
jenderal membangun tugu peringatan untuk istrinya yang telah meninggal
tersebut.
tugu itu dibangun di halaman istana, namun
berhubung halaman istana tersebut menjadi "kebon raya" di kemudian
hari tugu tersebut kini berada di kebon raya bogor.
di sana terdapat
kata-kata romantis dari raffles untuk istrinya yang meninggal tersebut yakni
"
"Oh thou Whom Neer
My Constant Heart , One Moment Hath Forgot, Tho Fate Severe Hath Bid Us Part,
Yet Still Forget Me Not"
mungkin mirip sekali
dengan kisah dari seorang sultan islam zaman dinasti mughal, yakni sultan shah
jehan yang membangun kuburan dan istana untuk permaisurinya yang bernama mumtaz
mahal.
shah jehan merasa sedih
dengan pemaisurinya yang meninggal dunia. untuk itu ia membangun kuburan sekaligus istana untuk mengenang mumtaz mahal di kota agra, utara delhi.
bangunan itulah yang
disebut sebagai "taj Mahal", yang dikenal sebagai 1 dari 7 keajaiban
dunia.
Taj Mahal mungkin sangat
besar karena menyerupai istana. sultan islam dinasti mughal pun perlu puluhan
tahun untuk membangun tugu peringatan sekaligus kuburan untuk permaisurinya.
raffles pun membangun
tugu peringatan untuk isterinya, olivia marinne raffles.
walaupun tidak sebesar
taj mahal namun di dekat istana bogor masih menyimpan kisah-kisah keromantisan
cerita dari sang gubernur jenderal inggris tersebut.
setelah selesai masa
jabatannya sebagai gubernur jenderal, raffles sempat kembali ke inggris dan menikah
dengan istri kedua berrnama sophia hull.
dari pernikahannya ia dikarunia anak 4 orang
dan tinggal di bencolen atau bengkulu.
hingga sekarang tugu
tersebut masih eksis, para pengunjung yang berkunjung ke kawasan kebon raya
bogor masih dapat melihat secara langsung keberadaan "tugu Lady Raffles
tersebut".
awalnya tugu tersebut
berada di halaman istana bogor menurut beberapa sumber, sebagian halaman istana
tersebut menjadi kebun raya sekjitar tahun 1869 masehi.
Hingga kini tugu
peringatan tersebut tersebut berada di kawasan kebon raya.
pada era berikutnya,
yakni sekitar abad ke 19, halamn istana bogor dipenuhi dengan berbagai macam
varietas tumbuhan dan para ahli bio kultural yang mengelolanya.
Gustaf von imhoff, gubernur pencetus cikal bakal istana bogor |
bogor dari waktu ke
waktu :
tahun 1745-1799 ---
dibawah pemerintahan VOC,
(kongsi dagang belanda)
tahun 1808-1811
---dibawah pemerintahan
belanda- perancis
tahun 1811-1816
---dibawah pemerintahan
inggris
(raffles & john fendall)
tahun 1816-1942
---dibawah pemerintahan
kolonial
belanda
Sumber Diambil dari :
Sejarah Indonesia
H.M Vlackke
Sejarah Nasional
indonesia
Sejarah Indonesia
Universitas terbuka
Kehidupan sosial di
batavia
Gelman Taylor
bagus sekali yah istana bogor
BalasHapusberita china
Baca juga artikel lainnya
BalasHapusTerima kasih