Kamis, 17 Agustus 2017

sejarah awal kaum syiah

 Sejarah awal syiah





























Pada masa kepemimpinan nabi muhammad SAW ditengah umat islam, kaum syiah belum ada. Keberadaan syiah atau shiah muncul pasca era zaman nubuwiyah atau setelah wafatnya nabi muhammad SAW.







Ketika era khulafaurrasyidin, dimana khalifah ali bin abi thalib memimpin, kaum syiah bermunculan seiring peristiwa politik yang terjadi pada era itu.









Munculnya syiah terkait dengan peristiwa politik yang terjadi pada masa kepemimpinan khalifah  ali bin abi thalib, yakni khalifah keempat dari khulafaurrasyidin, yaitu ketika terjadi pertikaian antara pihak ali bin abi thalib dengan muawiyah bin abi sufyan.







pertikaian antara pihak Ali bin abi thalib dengan muawiyah memunculkan dukungan diantara keduanya.







 Sebagian masyarakat islam ada yang memihak ali bin abi thalib, sebagian lagi ada yang mendukung muawiyah bin abi sufyan.







Akibat pertikaian politik serta perang terbuka antara muawiyah bin abi sufyan dengan khalifah ali bin abi thalib mengakibatkan disintegrasi diantara umat islam dengan kemunculan beberapa kelompok seperti kaum syiah, khawarij, dsb.









Kaum syiah atau yang disebut juga kelompok alawiyah merupakan kelompok dan pengikut dari khalifah ali bin abi thalib.









 Pada masa pemerintahn khulafaurrasyidin ke empat, khalifah ali bin abi thalib terjadi pertentangan dengan pihak  bani ummayah yang dipimpin muawiyah bin abi sufyan.







Sehingga pada masa tersebut terdapat dua kekuasaan di dalam pemerintahan islam. Yang pertama khalifah ali bin abi thalib yang didukung oleh masyarakat islam di hejaz, serta wilayah-wilayah lainnya.







Sedangkan adapula masyarakat islam yang mendukung muawiyah bin abi sofyan, seperti di wilayah syiria, palestina (syam).









 Sehingga pada masa itu dikenal sebagai eranya dua khalifah. Sebagian mendukung ali bin abi thalib dan sebagian lagi mendukung muawiyah sebagai pemimpin.







Diantara pendukung khalifah ali bin abi thalib, ada pihak yang merasa kecewa dengan kepemimpinannya.







Mereka menganggap khalifah ali telah menyeleweng dari Ajaran islam dan melanggar aturan islam.









Karena itu, mereka menyatakan keluar serta tidak mendukung ali bin abi thalib. Kelompok tersebut disebut sebagai kelompok "khawarij".







khawarij adalah kelompok yang muncul selain kelompok syiah pada era tersebut. Khawarij berasal dari bahasa arab yang artinya "keluar".









Awalnya kelompok khawarij mendukung ali sebagai khalifah, tetapi lambat laun mereka berbalik menentang ali bin abi thalib bahkan menganggap khalifah ali telah kafir dan keluar dari jalur islam.







Kelompok khawarij menggangap pihak yang sedang bertikai, yakni khalifah ali bin abi thalib serta muawiyah telah sesat, menyeleweNg dari islam.







Lebih parah kelompok khawarij menganggap khalifah ali dan muawiyah telah kafir dan boleh dibunuh.







Maka pada tahun 661, terjadi peristiwa pembunuhan terhadap khalifah ali bin abi thalib.







Seperti yang dikatakan oleh phillip k. Hitti dalam bukunya " history of arabs" ketika hendak menunaikan sholat subuh, khalifah di hadang oleh  seorang khawarij dan beliau terkena sabetan pedang. Hingga pada akhirnya khalifah ali menghembuskan nafasnya yang terakhir.

















Prof. Dr. Muhammad bin suhail, seorang penulis sekaligus pakar sejarah islam mengatakan sejak peristiwa pembunuhan terhadap khalifah ali, hal itu menyebabkan makin solidnya kelompok alawiyah (syiah) pada masa awal.









Dimana mereka mendukung dua putra dari ali bin abi thalib yang bernama hasan dan husein sebagai pemimpin syiah.







Syiah pada awalnya bukanlah suatu gerakan, hanya kelompok tertentu masih tahap mengakui identitas kepemimpinan khalifah selain ali bin abi thalib secara parsial.







 Jadi tidak seperti syiah zaman sekarang dimana mereka memiliki kitab rujukan sendiri yang berbeda dengan islam lainnya.









Dimana syiah pada zaman dahulu juga mengakui sahabat nabi lainnya seperti abu bakar, umar, dsb.







Maka setelah itu terbunuhnya ali  bin abi thalib, putra ali bin abi thalib yang bernama hasan segera melakukan perjanjian dengan pihak muawiyah.







Melalui perjanjian itu,  muawiyah diizinkan naik menjadi khalifah pengganti Ali bin abi thalib.







pasca pembunuhan terhadap ali bin abi thalib, menurut Prof. Dr. muhammad bin suhail, syiah terbagi menjadi 2 kelompok, yakni syiah yang bersifat lebih moderat, merapatkan dirinya ke pada putra ali bin abi thalib yang bernama hasan dan husein.







sedang adapula syiah yang bersifat lebih radikal, yakni penganut syiah yang merapatkan dirinya kepada muhammad al hanafiyah dan dan muchtar al tsakaffi.















ketika pemerintahan kerajaan bani ummayah berdiri pada tahun 661 M. Pada awalnya, Kelompok syiah tidak merupakan lawan politik bagi kerajaan bani ummayah.







Karena sebelumnya telah terjadi perjanjian antara pihak muawiyah dengan pihak Ali bin abi thalib. 





Dalam perjanjuan tersebut, muawiyah diizinkan menjadi khalifah.dan pendukung ali bin abi thalib  mengizinkan kekuasaan beralih pada muawiyah.







Tetapi setelah itu muawiyah malah menunjuk putranya sendiri sebagai khalifah.naiknya  Yazid bin muawiyah sebagai khalifah menyebabkan kebencian bagi banyak pihak.









 Malah yazid bin muawiyah memaksakan agar kekhalifahanya diakui, walaupum memakai cara paksa. Hal itu menambah daftar panjang kebencian syiah terhadap bani ummayah.







akibatnya terjadi perseturuan antara pihak pendukung syiah (husein bin ali) dengan yazid yang mengakibatkan perang terbuka di karbala.







Pada awal bulan muharram bertepatan tahun 680 masehi terjadi perang antara tentara kerajaan bani ummayah dengan husein bin ali yang merupakan syiah. Dalam pertempuran tersebut, husein bin ali terbunuh di padang karbala.







peristiwa karbala tersebut menambah daftar panjang kebencian dan perlawanan kaum syiah terhadap kerajaan bani ummayah.









Hingga ketika muncul gerakan bani abaasiyah , syiah berkerja sama dengan bani abbasiyah untuk melawan bani ummayah.























----Tradisi berdarah hari asyura di padang karbala----







Padang karbala merupakan daerah di sekitar kota kuffah. Letaknya kurang lebih sekitar 25 KM dari salah satu kota terbesar di iraq.









Pada era sekarang, masyarakat syiah berduyun-duyun datang ke padang karbala untuk melakukan "tradisi berdarah hari asyura".







tradisi itu dimaksudkan untuk mengenang terbunuhnya imam syiah ke 3, yakni husein bin ali dalam perang karbala. Dimana kepala husein bin ali terbunuh dan dipenggal dalam pertempuran.







peristiwa yang terjadi pada awal bulan oktober tahun 680 masehi itu pun terus dikenang oleh masyarakat syiah.









Bahkan ribuan orang memadati padang karbala pada hari asyura untuk melakukan tradisi berdarah.







Masing-masing orang membawa cambuk, pedang, pisau atau tongkat dsb. Mereka menyayat kulit, mencambuk, menyabet kulit mereka hingga berdarah-darah.







hal itu dilakukan karena penganut syiah mengenang beratnya perjuangan, beratnya penderitaan yang dirasakan oleh husein bin ali yang dianggap salah satu dari 12 imam syiah mereka.







dalam pertempuran tahun 680 masehi, terjadi pertempuran yang tidak seimbang antara huseuin bin ali melawan tentara dari kerajaan bani ummayah di padang karbala.









Perang tersebut berakhir dengan kehancuran dan tewasnya satu imam syiah, yakni husein bin ali.









































Setelah terjadinya peristiwa pembunuhan terhadap Ali bin abi thalib , menurut prof. Muhammad bin suhail kelompok syiah terbagi menjadi 2 yakni :







Kelompok syiah yang bersifat moderat, merapat pada putra ali bin abi thalib yakni hasan dan husein.





kelompok syiah yang bersikap fanatik merapat pada salah satu tokoh syiah yang bernama muhammad al hanafiyah.





Hingga kelompok syiah yang berciri lebih ekstrem dan fanatik yang dipimpin oleh muhammad al hanafiah mendapatkan banyak pengikut serta  muhammad al hanafiah pun dimakzulkan sebagai "al mahdi" oleh pengikutnya.





jadi awalnya syiah adalah satu kelompok, yakni pendukung khalifah ali bin abi thalib. 





Tetapi pada akhirnya seiring dengan masalah penetapan imamah, peristiwa politik dan banyak faktor lainnya mereka terpecah menjadi banyak golongan seperti kelompok syiah ismailiyyah, syiah zaidiyah, syiah itsna asyariah di kemudian hari.









pada saat periode pertama ekspansi muslim yang berakhir dengan penaklukan Islam atas seluruh Persia dan berhasil mengubah keyakinan mereka menjadi Islam sampai dengan saat ini.



 Pertempuran ini terjadi kurang lebih pada tahun 636 M Khalifah Umar yang mulai memimpin di Madinah sejak 23 Agustus 634 M langsung menyusun strategi demi membalas kekalahan dari Sassaniyah di Irak.



Pada 636 M, dikirimlah pasukan muslim dalam jumlah yang lebih besar di bawah komando Sa'ad bin Abi Waqqash. Bentrokan pun terjadi di sebelah barat Sungai Eufrat.




Pertempuran yang dikenang dengan nama Perang Al-Qadisiyyah ini dimenangkan oleh pihak muslim.


Yazdegerd III bahkan harus kehilangan tiga panglima terpentingnya, yaitu Rostam Farrokhzad, Bahman Jadhuyih, dan Armenia Jalinus, yang tewas dalam pertempuran tersebut.




kemudian banyak dari pembesar-pembesar persia yang ditawan oleh pihak muslim. Termasuk puteri dari kaisar terakhir persia, khosrou yeznegard III.




Puteri dari kaisar tersebut sempat ditawan oleh pihak islam sebelum dibebaskan dengan tebusan.







Setelah ditebus dan dan dibebaskan, maka dinikahkan putri kaisar tadi dengan Husain bin Ali. Setelah Husain menikahinya lahirlah putra yg diberi nama Ali bin Husain yg bergelar ali Zainal Abidin.




Syi’ah melihat bahwa darah yg mengalir pada diri Ali bin Husain & keturunannya adalah darah Iran yg kembali kepada raja-raja dinasti Sasaniyah.



 Karena itu orang Majusi mengkhususkan keturunan Husain untuk menjadi syarat sah imamah, tanpa keturunan Hasan




Jadi cicit dari rasulullah SAW mengalir darah dari keturunan kaisar persia tersebut, yakni khosrou yesnegard III, ali bin husein (cicit Rasulullah SAW) atau yang dipanggil ali zainal Abidin sangat dihormati dikalangan syiah dan keturunannya sering dipandang sebagai imamah atau imam syiah.





Ali zainal abidin itulah yang selamat dari perang karbala atau tragedi karbala tahun 680 masehi, yakni ketika kaum syiah berhadapan dengan pihak bani umayah.




Dalam tragedi tersebut banyak  ahlul bait dan pengikut syiah yang terbunuh termasuk husein bin ali terbunuh dalam peristiwa tersebut.




Bahkan kepala dari huein bin ali dibawa kepada gubernur abdullah bin zayyad setelah dipenggal.potongan kepala husein juga diperlihatkan pada khalifah yazid bin muawiyah di damaskus.




Dalam tragedi karbala tersebut banyak ahlul bait, keturunan nabi yang terbunuh, kecuali putra  husein bin ali yang bernama ali zainal abidin. Ia selamat dari peristiwa tersebut.






Dimana dalam darah zainal abidin ali, terdapat darah keturunan dari kaisar persia, khosrou yeznergard III. dan ali zainal abidin, merupakan tokoh yang sangat disegani dan dihormati di kalangan syiah. Malah keturunannya dari ali zainal abidin itulah banyak yang menjadi imam syiah






Tidak heran syiah sangat dihormati di  negara-negara seperti di iran atau wilayah yang dulu disebut sebagai khurasan.



Dalam diri Ali zainal abidin, tersebut mengalir darah nabi muhammad SAW dan darah kaisar persia khosrou yeznegard III.




Kebanyakan para imam syiah sendiri berasal dari keturunan Ali zainal abidin tersebut yang merupakan keturunan dari kaisar terakhir persia tersebut.




pada Abad ke 10 masehi, berdiri kekhalifahan fathimiyah yang awalnya berdiri di afrika utara, lalu wilayahnya meluas ke mesir.


kerajaan ini mengambil syiah ismailiyyah sebagai ajaran resmi kekhalifahan. Dengan wilayah kekuasaan di afrika utara, mesir. syiah ismailiyah adalah cabang dari ajara syiah yang mengakui ismail sebagai imam mereka.




ismail merupakan putra dari jafar as shadiq, yang merupakan imam ke 6 dari syiah bani fathimiyyah. ismail menjadi imam utama sekaligus imam ke 7 bagi kalangan syiah ismailiyah.




tetapi ketka kerajaan ini runtuh, penguasa yang baru, sahalhudin al ayubi berupaya mengembalikan ajaran sunni ke mesir dan menghilangkan mesir dari pengaruh-pengaruh syiah.





 tidak heran hingga saat ini, warga negara mesir pada era sekarang adalah masyarakat islam sunni, karena reformasi keagamaan yang dijalankan oleh tokoh shalahudin al ayubi untuk mengembalikan ajaran islam sunni ke mesir.




Tetapi jejak peninggalan kerajaan syiah masih eksis di berbagai Kota, terutama Kota kairo yang merupakan Kota seribu menara.




Sebut saja, babun zuwayla, babun nashr, babun futuh, masjid Al Hakim bi amrillah, dsb.




























beberapa aliran-aliran syiah 







Syiah zaidiyah   :

penganutsyiahyang mengikuti kepemimpinan zaid bin ali dan Keturunanannya sebagai imam
 Syiah. Dalam hal ini kelompok Ini tiada mengakui 12 imam Syiah sepenuhnya.











syiah ismailiyah :



penganut syiah yang mengakui
 Ismail (putra imam syiah ke 6)
Dan keturunannya Sebagai imam mereka. Kelompok ini juga tiada mengakui 12  Imam syiah sepenuhnya.











syiah itsna

asyariyah           :



penganut syiah yang percaya bahwa Ismail, putra jafar as shadiq akan muncul sebelum hari kiamat dalam Wujud Al mahdi/imam mahdi.

                











Syiah Imamiah :



penganut syiah  yang meyakini 12
 Imam syiah.











berikut daftar 12 imam syiah    :





1. ali bin abi thalib         

putra abu thalib, paman

nabi muhammad SAW

                                                                            



                                                                        

2. hasan Bin ali           

   putra ali bin abi thalib,







3. Husein bin ali             

 putra ali bin abi thalib





4. ali zainal abidin

 ( ali bin Husein )       

putra dari  husein

  bin ali dan cucu dari raja persia

   khosrou yeznegard III







5. Muhammad Baqir     

 putra ali zainal abidin





6.  Jafar as shadiq        

  putra muhammad baqir







7. musa al kadzhim       

  putra Jafar As Shadiq







8. ali al ridha                       

putra musa al kadzhim







9. muhammad al Jawad     

  putra ali al ridha







10. ali al hadi                         

 putra muhammad al jawwad







11. hasan al asykari             

 putra ali al hadi







12. muhammad al mahdi   

putra Hasan al Asykari

                              











 sumber    diambil dari  :

    

buku history of arabs, phillip. k. Hitti


 Buku sejarah syiah dan alirannya.

Buku seratus muslim terkemuka, bab Ali bin abi Thalib

Bani fatmihiyyah karya muhammad suhail

sejarah dinasti ummayah I, Dr.yusuf Al Isy

sejarah bani ummayah I, joesoef syuaib.







          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar