Rabu, 29 April 2020

zaman ketika filsafat dilarang di eropa





   "Zaman ketika filsafat dilarang di Eropa"



























Ilmu filsafat pun pernah dilarang di Eropa, dimana karya-karyanya dilarang untuk dibaca, sekolah atau akademinya dilarang Dan ditutup.

 

 

 

Hingga filsafat kurang mengalami perkembangan secara signifikan.

 

 



Abad pertengahan, zaman dimana filsafat diabaikan Dan dilarang di eropa. Eropa memasuki abad pertengahan setelah keruntuhan romawi barat pada tahun 476 hingga memasuki abad ke 14 dan 15. 





Abad pertengahan kerap disebut sebagai zaman kegelapan eropa.

 






Di beberapa literatur disebutkan jika pada zaman itu eropa mengalami kemunduran dalam segi sains, ilmu, filsafat. 

 

 

 

 



Dogma-dogma agama dalam masyarakat  Kristen eropa pun semakin kuat. Otoritas paus sebagai wakil Tuhan di dunia membuat raja-raja eropa berupaya mendapatkan restu dari pemimpin tinggi gereja katolik.

 

 

 

 

 Era abad pertengahan yang yang kadang disebut sebagai zaman kegelapan itu memunculkan masyarakat Kristen di segala penjuru benua biru. 





Penyebaran ajaran Kristen semakin marak, bangsa Visigoth, bangsa franka, ostrogoth hingga bangsa slavia pada era abad kegelapan ini memasuki babak baru, yakni kristenisasi.

 

 

 

Misalnya bangsa franka yang beralih menjadi penganut Kristen sejak pemerintahan raja Clovis.

 

 

 




Ajaran kristen menyebar di romawi ketika romawi berada di bawah pemerintahan kaisar konstantinus agung. 










Abad pertengahan, zaman kristen di Eropa




Kristen menyebar di wilayah romawi pada masa pemerintahan kaisar kosntantinus Agung. Kaisar tersebut membuat undang-undang yang disebut Edictus Milano.

 

 

 

Dalam undang-undang tersebut secara resmi romawi mengakui Kristen sebagai salah satu ajaran yang legal di wilayah romawi. Undang-undang tersebut juga menjamin keselamatan umat Kristen dan menjamin hak-hak orang Kristen.

 

 

 

 

 

Konstantin agung juga masuk Kristen pada masa pemerintahannya. Walaupun ada juga yang menyebutkan konstantinus, masuk Kristen pada akhir hayatnya. 






Konstantinus agung juga memprakarsai Konsili Nicea tahun 325 yang sangat mempengaruhi dunia Kristen hingga ssat ini.

 

 

 

 

 

Sedangkan ajaran Kristen menyebar di Prancis ketika kerajaan franka dipimpin oleh Raja Clovis. Raja tersebut akhirnya masuk Kristen pada masa pemerintahannya.

 

 

 

 

 

Clovis sang penyembah dewa Odin, dewa bagi masyarakat skandinavia beralih menjadi penganut Kristen setelah memenangkan pertempuran melawan suku-suku Alemanni. Jadi pada era Abad pertengahan bisa disebut juga sebagai "era kekristenan"

 

 

 

seiring dengan maraknya penyebaran ajaran kristiani yang dianut oleh masyarakat Eropa.





pada masa ini hellenisme di Eropa diganti dengan ajaran Kristen yang menyebar luas di eropa mengantikan kebudayaan masa lampau seperti kebudayaan "Roman civilization " yang berlangsung lama di sebagian besar eropa.

 











Abad Pertengahan (zaman kegelapan Eropa)




Pada era Abad pertengahan inilah filsafat mulai diabaikan di Eropa.

 

 

 

bahkan pembesar Dan kaisar di Eropa melakukan pelarangan terhadap filsafat-filsafat, seperti di romawi timur (Byzantium).

 

Pemerintahan romawi timur melakukan pelarangan-pelarangan terhadap filsafat di Eropa, terutama pada zaman kaisar justitianus. pada Masa pemerintahannya , filsafat dilarang di wilayah-wilayah romawi timur,

 

 

 

bahkan kaisar justitianus juga melakukan penutupan-penutupan terhadap sekolah filsafat, Hingga Masa pemerintahannya filsafat menjadi hilang, bahkan dianggap tamat di benua biru.

 

 



filsafat Dan karya-karya dilarang Dan dibaca Hingga dibakar.

 



Padahal pada Masa zaman sebelum era Abad pertengahan, filsafat Dan sekolah-sekolahnya bertebaran di benua biru, dengan berkembangannya berbagai aliran filsafat seperti epicurisme, stoisisme (mazhab stoa), neoplatoisme, dsb.

 




Pada zaman sebelum Abad pertengahan, para filsuf yunani memiliki pusat pendidikan filsafat Dan memiliki banyak murid yang belajar di tempat tersebut.

 

 

 

Seperti Plato memiliki sekolah filsafat yang disebut sebagai "akademia". atau murid dari Plato seperti aristoteles memiliki sekolah filsafat yang disebut lykeon. 

 






Para filsuf yunani memiliki banyak murid walaupun tidak sepenuhnya murid dari filsuf tersebut mengikuti dari filsafat gurunya.

 




Pada masa ini (abad pertengahan) ditandai dengan kemunduran bagi kebudayaan kuno layaknya romawi-yunani 




pada masa ini hellenisme di Eropa diganti dengan ajaran Kristen yang menyebar luas di eropa mengantikan kebudayaan masa lampau seperti kebudayaan "Roman civilization " yang berlangsung lama di sebagian besar eropa.

 



Bahkan sebagian kebudayaan tersebut sempat dilarang di eropa, seperti filsafat-filsafat Serta aliran-alirannya dianggap tabu Dan merusak ajaran murni kristiani.

 

 

Hingga beberapa kaisar eropa melarang Dan menyegel sekolah-sekolah filsafat tersebut bahkan buku-buku yang terkait dengan ajaran filsafat dibakar.

 





Hingga pada era Abad pertengahan,  dimulai  awal abad ke-6 filsafat berhenti untuk waktu yang lama. Segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat.

 




Hal ini disebabkan karena abad ke-6 dan ke-7 adalah abad-abad yang kacau. Pada waktu itu ada perpidahan bangsa-bangsa, yang mengakibatkan adanya serangan-serangan bangsa-bangsa yang masih belum beradab terhadap kerajaan Romawi,.

 

 


Sehingga kerajaan itu runtuh.  Bersamaan dengan keruntuhan kerajaan Romawi itu runtuhlah juga segala peradabat Romawi, baik peradaban yang bukan Kristiani maupun peradaban Kristiani yang sedang dibangun selama 5 abad terakhir.

 



Filsafat barat abad pertengahan ( 476-1492 M ) juga dapat dikatakan sebagai abad gelap. Berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia.

 





Manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan berpikir. Apalagi  terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan agama ajaran gereja. 







Siapa pun orang yang mengemukakannya akan mendapatkan hukuman berat. Adapun filsafat yang berkembang di Dunia barat pada era Abad pertengahan adalah filsafat patristik Dan skolastik, 






yang menurut beberapa sumber filsafat pada zaman pertengahan bukan filsafat murni tetapi merupakan "perpaduan dari filsafat murni zaman kuno dengan ajaran Kristen.

 

 

 


Adapula tokoh-tokoh Kristen pada zaman tersebut yang menolak filsafat secara utuh karena bertentangan dengan ajaran murni kristiani.

 

 







Filsafat dipelajari di Dunia muslim, ketika filsafat dilarang di benua biru,


 

 

Filsafat kurang mengalami perkembangan pada era Abad pertengahan, justru filsafat ramai dipelajari di dunia muslim.

 

 

 

 

Pada era kekhalifahan, muncul tokoh-tokoh ilmuwan islam yang giat mempelajari berbagai ilmu dari luar islam. Dari india, persia dan yunani.

 

 

 

 

Filsafat jaman kuno seperti filsafat yunani-romawi serta kebudayaan hellenistik pun dipelajari oleh ilmuwan muslim.

 

 

 

 

 

Bahkan beberapa ilmuwan juga membuat karyanya dan melontarkan pendapat tentang karya filosof yunani  seperti aristoteles, plato, socrates. Bukan Hal yang asing lagi tokoh Muslim seperti alkindi, Al farabi, ibnu thufail, Al Ilmuwan islam macam ibnu rusd yang giat mempelajari filsafat yunani.

 

 

 

 

 

Ibnu rusd berupaya mempelajari filsafat aristoteles dan memberikan banyak pendapat mengenai teori Aristoteles.

 

 

 

 

Ibnu rusd bahkan membuat buku yang membela filsafat yunani ketika seorang tokoh Al ghazali berupaya  melarang filsafat yunani dipelajari umat islam.

 

 

 

 

 

Saking seringnya ibnu rusd memberikan pendapat dan argumentasi tentang teori dari aristoteles dalam karyanya,     beberapa filsuf barat menjulukinya ibnu rusd sebagai "sang komentator".





Meski pikiran-pikiran ibnu rusd kerap di tentang oleh para fuqaha dan ulama di andalusia (spanyol). Bahkan buku-buku buatan ibnu rusd sempat dilarang dan dibakar. Tetapi karya-karya ibnu rusd banyak dibaca oleh masyarakat di eropa barat.

 




Lain lagi ilmuwan islam macam ibnu sina, ia berupaya meneliti banyak teori dari plato. Seperti teori plato mengenai jiwa.

 

 

 

 

Bahkan menurut beberapa ilmuwan barat, kadang ibnu sina kurang bisa membedakan antara teori plato dan neoplatoisme.

 

 

 

 

Begitu juga tokoh muslim lainnya juga mempelajari ilmu pengetahuan dari luar islam bahkan dari para filosof yunani. Seperti ibni thufail yang banyak menyerap ilmu-ilmu dari bangsa india kuno. Bahkan ia juga pandai berbahasa sansekerta.

 

 

 

 

 

Seorang sejarahwan irlandia dalam karya-karyanya menyebutkan kalau kaum kristen di eropa tidak langsung mengenal filsafat dan ilmu kuno zaman yunani secara langsung. 







Tetapi kaum kristen eropa pada abad renaissance (abad 15) mereka mengenal ilmu klasik melalui buku-buku bacaan bahasa arab yang ditulis oleh ilmuwan muslim.

 

 

 

 

 

Contoh nyata, bagaimana seorang" first scientific" bernama adelard of bath, ia mengenal ilmu klasik zaman kuno yunani seperti filsafat setelah ia berkeliling di syria dan sicilia selama 7 tahun, dan belajar bahasa arab. Barulah ia mengetahui karya filsafat yunani yang berjudul "element" yang ditulis oleh euclidus. 








Setelah mempelajari Bahasa Arab dan berkeliling di Syria selama bertahun-tahun adelard bath baru mengetahui filsafat yunani tersebut.





Dengan bahasa yang mudah dapat dipahami para ilmuwan barat pada zaman renaissance, mereka mengenal ilmu-ilmu zaman yunani kuno dan filsafat tidak secara langsung, tetapi setelah membaca dan meneliti  karya-karya ilmuwan muslim terlebih dahulu.

 





Disaat ilmu zaman klasik yunani-romawi serta filsafat-filsafat dilarang di eropa pada abad pertengahan. justru disaat itu ilmu-ilmu klasik zaman yunani-romawi malah dipelajari dan diteliti oleh   para ilmuwan muslim. 






Tokoh lain seperti Gerard of cremona bahkan melakukan pengkajian kitab berbahasa Arab di Toledo.

 



Selama kurang lebih 50 Tahun lamanya, gerard cremona tinggal di andalusia spanyol untuk meneliti karya ilmuwan muslim Dan kitab berbahasa Arab dengan berbagai macam ilmunya seperti ilmu geometric, metafisika, matematika, termasuk filsafat-filsafat.

 







Upaya penerjemahan filsafat pada era Kekhalifahan islam








Pada era kekhalifahan dilakukan penerjemahan buku-buku dari luar dunia islam. Buku-buku dari bangsa yunani, filsafat-filsafat dan kitab-kitab diterjemahkan ke bahasa arab dan persia.

 

 

 

 

upaya penerjemahan itu datang sejak era Pemerintahan Abu jaffar Al manshur, yang merupakan khalifah ke 2 bani abbasiyah.






Abu jaffar Al manshur mengumpulkan ahli bahasa dari berbagai penjuru Dan menerjemahkan kitab-kitab dari berbagai bahasa. Sehingga mempermudah pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

 

 

 

Begitu pula buku-buku dan karya dari timur seperti karya-karya dari persia, india juga diterjemahkan ke dalam bahasa arab.

 

 

 

Karya-karya dari para filsuf yunani diterjemahkan dan dipelajari. Dunia islam masa silam berupaya mempelajari dan memperaktekan  ilmu dari luar islam sehingga membawa manfaat dan kemajuan bagi ilmu pengetahuan.

 

 




Seperti yang terjadi pada zaman khalifah al makmun, khalifah ke 7 bani abbasiyah. Dilakukan penerjemahan buku-buku dari persia, india, yunani ke dalam bahasa arab.

 






Khalifah menyuruh para penerjemah muslim agar menerjemahkan serta memperbanyak karya-karya dari luar islam tersebut. 







Begitu juga pada masa khalifah harun ar rasyid dilakukan penerjemahan buku-buku dan karya-karya dari luar dunia islam.

 






Harun Ar Rasyid merupakan penguasa kekhalifahan bani abbasiyah ke 5, pada Masa pemerintahannya dilakukan penerjemahan kitab-kitab dari "luar Islam" dari berbagai macam Bahasa ke Bahasa Arab Dan Persia sehingga memudahkan Umat Islam mendapatkan ilmu pengetahuan dari luar.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber  diambil dari :



filsafat sejarah, k.Bertens

sejarah eropa, universitas terbuka

great hundred of Moslem, Jamil Ahmad.

sejarah bani abasiyah, Muhammad as shalabi

Sejarah Islam di Andalusia, Joesoef Syuaib

















.

2 komentar: