"Zaman ketika filsafat dilarang di Eropa"
Ilmu
filsafat pun pernah dilarang di Eropa, dimana karya-karyanya dilarang untuk
dibaca, sekolah atau akademinya dilarang Dan ditutup.
Hingga
filsafat kurang mengalami perkembangan secara signifikan.
Abad pertengahan, zaman dimana filsafat diabaikan Dan dilarang di eropa. Eropa memasuki abad pertengahan setelah keruntuhan romawi barat pada tahun 476 hingga memasuki abad ke 14 dan 15.
Abad pertengahan kerap disebut sebagai zaman
kegelapan eropa.
Di
beberapa literatur disebutkan jika pada zaman itu eropa mengalami kemunduran
dalam segi sains, ilmu, filsafat.
Dogma-dogma
agama dalam masyarakat Kristen eropa pun
semakin kuat. Otoritas paus sebagai wakil Tuhan di dunia membuat raja-raja
eropa berupaya mendapatkan restu dari pemimpin tinggi gereja katolik.
Era abad pertengahan yang yang kadang disebut sebagai zaman kegelapan itu memunculkan masyarakat Kristen di segala penjuru benua biru.
Penyebaran ajaran Kristen semakin marak, bangsa Visigoth, bangsa
franka, ostrogoth hingga bangsa slavia pada era abad kegelapan ini memasuki
babak baru, yakni kristenisasi.
Misalnya
bangsa franka yang beralih menjadi penganut Kristen sejak pemerintahan raja
Clovis.
Ajaran kristen menyebar di romawi ketika romawi berada di bawah pemerintahan kaisar konstantinus agung.
Abad pertengahan, zaman kristen di Eropa
Kristen menyebar di wilayah romawi pada masa pemerintahan
kaisar kosntantinus Agung. Kaisar tersebut membuat undang-undang yang disebut
Edictus Milano.
Dalam
undang-undang tersebut secara resmi romawi mengakui Kristen sebagai salah satu
ajaran yang legal di wilayah romawi. Undang-undang tersebut juga menjamin
keselamatan umat Kristen dan menjamin hak-hak orang Kristen.
Konstantin agung juga masuk Kristen pada masa pemerintahannya. Walaupun ada juga yang menyebutkan konstantinus, masuk Kristen pada akhir hayatnya.
Konstantinus agung
juga memprakarsai Konsili Nicea tahun 325 yang sangat mempengaruhi dunia
Kristen hingga ssat ini.
Sedangkan
ajaran Kristen menyebar di Prancis ketika kerajaan franka dipimpin oleh Raja
Clovis. Raja tersebut akhirnya masuk Kristen pada masa pemerintahannya.
Clovis
sang penyembah dewa Odin, dewa bagi masyarakat skandinavia beralih menjadi
penganut Kristen setelah memenangkan pertempuran melawan suku-suku Alemanni.
Jadi pada era Abad pertengahan bisa disebut juga sebagai "era
kekristenan"
seiring
dengan maraknya penyebaran ajaran kristiani yang dianut oleh masyarakat Eropa.
pada masa ini hellenisme di Eropa diganti dengan ajaran Kristen yang menyebar luas di eropa mengantikan kebudayaan masa lampau seperti kebudayaan "Roman civilization " yang berlangsung lama di sebagian besar eropa.
Abad Pertengahan (zaman kegelapan Eropa)
Pada
era Abad pertengahan inilah filsafat mulai diabaikan di Eropa.
bahkan
pembesar Dan kaisar di Eropa melakukan pelarangan terhadap filsafat-filsafat,
seperti di romawi timur (Byzantium).
Pemerintahan
romawi timur melakukan pelarangan-pelarangan terhadap filsafat di Eropa,
terutama pada zaman kaisar justitianus. pada Masa pemerintahannya , filsafat
dilarang di wilayah-wilayah romawi timur,
bahkan
kaisar justitianus juga melakukan penutupan-penutupan terhadap sekolah
filsafat, Hingga Masa pemerintahannya filsafat menjadi hilang, bahkan dianggap
tamat di benua biru.
filsafat
Dan karya-karya dilarang Dan dibaca Hingga dibakar.
Padahal
pada Masa zaman sebelum era Abad pertengahan, filsafat Dan sekolah-sekolahnya
bertebaran di benua biru, dengan berkembangannya berbagai aliran filsafat
seperti epicurisme, stoisisme (mazhab stoa), neoplatoisme, dsb.
Pada
zaman sebelum Abad pertengahan, para filsuf yunani memiliki pusat pendidikan
filsafat Dan memiliki banyak murid yang belajar di tempat tersebut.
Seperti
Plato memiliki sekolah filsafat yang disebut sebagai "akademia". atau
murid dari Plato seperti aristoteles memiliki sekolah filsafat yang disebut lykeon.
Para
filsuf yunani memiliki banyak murid walaupun tidak sepenuhnya murid dari filsuf
tersebut mengikuti dari filsafat gurunya.
Pada masa ini (abad pertengahan) ditandai dengan kemunduran bagi kebudayaan kuno layaknya romawi-yunani
pada masa ini hellenisme di Eropa diganti dengan ajaran Kristen yang
menyebar luas di eropa mengantikan kebudayaan masa lampau seperti kebudayaan
"Roman civilization " yang berlangsung lama di sebagian besar eropa.
Bahkan
sebagian kebudayaan tersebut sempat dilarang di eropa, seperti
filsafat-filsafat Serta aliran-alirannya dianggap tabu Dan merusak ajaran murni
kristiani.
Hingga
beberapa kaisar eropa melarang Dan menyegel sekolah-sekolah filsafat tersebut
bahkan buku-buku yang terkait dengan ajaran filsafat dibakar.
Hingga
pada era Abad pertengahan, dimulai awal abad ke-6 filsafat berhenti untuk waktu
yang lama. Segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat.
Hal
ini disebabkan karena abad ke-6 dan ke-7 adalah abad-abad yang kacau. Pada
waktu itu ada perpidahan bangsa-bangsa, yang mengakibatkan adanya
serangan-serangan bangsa-bangsa yang masih belum beradab terhadap kerajaan
Romawi,.
Sehingga
kerajaan itu runtuh. Bersamaan dengan
keruntuhan kerajaan Romawi itu runtuhlah juga segala peradabat Romawi, baik
peradaban yang bukan Kristiani maupun peradaban Kristiani yang sedang dibangun
selama 5 abad terakhir.
Filsafat
barat abad pertengahan ( 476-1492 M ) juga dapat dikatakan sebagai abad gelap.
Berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat
membelenggu kehidupan manusia.
Manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan berpikir. Apalagi terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan agama ajaran gereja.
Siapa pun orang yang mengemukakannya akan mendapatkan hukuman berat. Adapun filsafat yang berkembang di Dunia barat pada era Abad pertengahan adalah filsafat patristik Dan skolastik,
yang menurut beberapa sumber filsafat pada zaman pertengahan bukan
filsafat murni tetapi merupakan "perpaduan dari filsafat murni zaman kuno
dengan ajaran Kristen.
Adapula
tokoh-tokoh Kristen pada zaman tersebut yang menolak filsafat secara utuh
karena bertentangan dengan ajaran murni kristiani.
Filsafat dipelajari di
Dunia muslim, ketika filsafat dilarang di benua biru,
Filsafat kurang mengalami perkembangan pada era Abad pertengahan, justru filsafat ramai
dipelajari di dunia muslim.
Pada
era kekhalifahan, muncul tokoh-tokoh ilmuwan islam yang giat mempelajari
berbagai ilmu dari luar islam. Dari india, persia dan yunani.
Filsafat
jaman kuno seperti filsafat yunani-romawi serta kebudayaan hellenistik pun dipelajari
oleh ilmuwan muslim.
Bahkan
beberapa ilmuwan juga membuat karyanya dan melontarkan pendapat tentang karya
filosof yunani seperti aristoteles,
plato, socrates. Bukan Hal yang asing lagi tokoh Muslim seperti alkindi, Al
farabi, ibnu thufail, Al Ilmuwan islam macam ibnu rusd yang giat mempelajari
filsafat yunani.
Ibnu
rusd berupaya mempelajari filsafat aristoteles dan memberikan banyak pendapat
mengenai teori Aristoteles.
Ibnu
rusd bahkan membuat buku yang membela filsafat yunani ketika seorang tokoh Al
ghazali berupaya melarang filsafat
yunani dipelajari umat islam.
Saking
seringnya ibnu rusd memberikan pendapat dan argumentasi tentang teori dari
aristoteles dalam karyanya, beberapa
filsuf barat menjulukinya ibnu rusd sebagai "sang komentator".
Meski
pikiran-pikiran ibnu rusd kerap di tentang oleh para fuqaha dan ulama di
andalusia (spanyol). Bahkan buku-buku buatan ibnu rusd sempat dilarang dan
dibakar. Tetapi karya-karya ibnu rusd banyak dibaca oleh masyarakat di eropa
barat.
Lain
lagi ilmuwan islam macam ibnu sina, ia berupaya meneliti banyak teori dari
plato. Seperti teori plato mengenai jiwa.
Bahkan
menurut beberapa ilmuwan barat, kadang ibnu sina kurang bisa membedakan antara
teori plato dan neoplatoisme.
Begitu
juga tokoh muslim lainnya juga mempelajari ilmu pengetahuan dari luar islam
bahkan dari para filosof yunani. Seperti ibni thufail yang banyak menyerap
ilmu-ilmu dari bangsa india kuno. Bahkan ia juga pandai berbahasa sansekerta.
Seorang sejarahwan irlandia dalam karya-karyanya menyebutkan kalau kaum kristen di eropa tidak langsung mengenal filsafat dan ilmu kuno zaman yunani secara langsung.
Tetapi kaum kristen eropa pada abad renaissance (abad 15) mereka
mengenal ilmu klasik melalui buku-buku bacaan bahasa arab yang ditulis oleh ilmuwan
muslim.
Contoh nyata, bagaimana seorang" first scientific" bernama adelard of bath, ia mengenal ilmu klasik zaman kuno yunani seperti filsafat setelah ia berkeliling di syria dan sicilia selama 7 tahun, dan belajar bahasa arab. Barulah ia mengetahui karya filsafat yunani yang berjudul "element" yang ditulis oleh euclidus.
Setelah mempelajari Bahasa Arab dan berkeliling di Syria selama bertahun-tahun adelard bath baru mengetahui filsafat yunani tersebut.
Dengan
bahasa yang mudah dapat dipahami para ilmuwan barat pada zaman renaissance,
mereka mengenal ilmu-ilmu zaman yunani kuno dan filsafat tidak secara langsung,
tetapi setelah membaca dan meneliti
karya-karya ilmuwan muslim terlebih dahulu.
Disaat ilmu zaman klasik yunani-romawi serta filsafat-filsafat dilarang di eropa pada abad pertengahan. justru disaat itu ilmu-ilmu klasik zaman yunani-romawi malah dipelajari dan diteliti oleh para ilmuwan muslim.
Tokoh lain seperti Gerard of cremona bahkan melakukan pengkajian
kitab berbahasa Arab di Toledo.
Selama
kurang lebih 50 Tahun lamanya, gerard cremona tinggal di andalusia spanyol
untuk meneliti karya ilmuwan muslim Dan kitab berbahasa Arab dengan berbagai
macam ilmunya seperti ilmu geometric, metafisika, matematika, termasuk
filsafat-filsafat.
Upaya penerjemahan filsafat pada era Kekhalifahan islam
Pada
era kekhalifahan dilakukan penerjemahan buku-buku dari luar dunia islam.
Buku-buku dari bangsa yunani, filsafat-filsafat dan kitab-kitab diterjemahkan
ke bahasa arab dan persia.
upaya
penerjemahan itu datang sejak era Pemerintahan Abu jaffar Al manshur, yang
merupakan khalifah ke 2 bani abbasiyah.
Abu
jaffar Al manshur mengumpulkan ahli bahasa dari berbagai penjuru Dan
menerjemahkan kitab-kitab dari berbagai bahasa. Sehingga mempermudah pemahaman
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Begitu
pula buku-buku dan karya dari timur seperti karya-karya dari persia, india juga
diterjemahkan ke dalam bahasa arab.
Karya-karya
dari para filsuf yunani diterjemahkan dan dipelajari. Dunia islam masa silam
berupaya mempelajari dan memperaktekan
ilmu dari luar islam sehingga membawa manfaat dan kemajuan bagi ilmu
pengetahuan.
Seperti
yang terjadi pada zaman khalifah al makmun, khalifah ke 7 bani abbasiyah.
Dilakukan penerjemahan buku-buku dari persia, india, yunani ke dalam bahasa
arab.
Khalifah menyuruh para penerjemah muslim agar menerjemahkan serta memperbanyak karya-karya dari luar islam tersebut.
Begitu juga pada masa khalifah harun ar
rasyid dilakukan penerjemahan buku-buku dan karya-karya dari luar dunia islam.
Harun Ar Rasyid merupakan penguasa kekhalifahan bani abbasiyah ke 5, pada Masa
pemerintahannya dilakukan penerjemahan kitab-kitab dari "luar Islam"
dari berbagai macam Bahasa ke Bahasa Arab Dan Persia sehingga memudahkan Umat
Islam mendapatkan ilmu pengetahuan dari luar.
Sumber diambil dari :
filsafat
sejarah, k.Bertens
sejarah
eropa, universitas terbuka
great
hundred of Moslem, Jamil Ahmad.
sejarah
bani abasiyah, Muhammad as shalabi
Sejarah Islam di Andalusia, Joesoef Syuaib
.
makasih udah share yah kak
BalasHapusquran
Baca juga artikel lain
BalasHapus