Dalam kitab perjanjian lama,berbahasa Ibrani, terdapat terminologi tentang "tanah yang dijanjikan",
yakni tanah yang dijanjikan untuk keturunan
Ibrahim/Abraham yakni wilayah yang disebut tanah Palestina pada masa kini
termasuk kota jerussalem di dalamnya.
Sejarah mencatat bahwa wilayah tersebut sering
terjadi konflik perebutan wilayah.
Sejak
ribuan tahun lalu ketika migrasi bangsa Bani Israil ke tanah itu, perang sudah
terjadi. dimana
nabi Musa menyerukan kepada bangsa Israil
Israil untuk berperang dan tanah yang dijanjikan tetapi hingga nabi Musa wafat
keturunan dari Ishak AS atau dan 12 suku Bani Israil belum mampu memasuki tanah
yang dijanjikan tersebut.
lebih dari 2000 tahun yang lalu, Perang Yahudi
dengan bangsa penyembah pagan terjadi hingga. Bahkan sekarang konflik umat
Islam dengan dengan Israil Yahudi.
Bahkan setelah terdapat hukum internasional,
kesepakatan multinasional sudah disepakati, tetap saja konflik tersebut masih
terus berlanjut, bahkan hingga detik ini.
Perang, konflik, perebutan wilayah terjadi di
wilayah yang dikenal sebagai "tanah yang dijanjikan", dimulai dari
zaman nabi Musa dan rencana bangsa Israil untuk memasuki wilayah tersebut
hingga hari ini pun perang dan aneksasi zionis Israil terhadap masyarakat
Palestina masih terus berlangsung.
Masalah Israil -palestina, bukan konflik 2
negara
Konflik
yang terjadi tersebut bukan merupakan konflik antar negara, antar wilayah, atau
antar bangsa, tetapi merajuk Pada konflik terbesar dalam sejarah, konflik yang
merajuk pada permasalahan agama dan kitab suci.
Konflik
tersebut Bukan sekedar konflik antara israil-palestina, atau hanya 2 negara dan
antar negara
Konflik
tersebut juga bukan sekedar konflik antar bangsa atau bangsa Arab dengan
Israil.
Seperti perang tahun 1948, dimana bangsa Arab
bersatu untuk melawan zionis Israil, alhasil memaksa negeri zionis itu hanya
menduduki beberapa tempat di Jerusalem.
Konflik
yang terjadi di "negeri yang dijanjikan" tersebut Tetapi merajuk pada
konflik terberat dan menjadi dasar hukumnya adalah kitab suci.
Di antara wilayah yang terpenting di tanah
yang dijanjikan adalah keberadaan kota jerussalem.
Kota Jerussalem yang merupakan kota suci tiga
agama, yakni islam, yahudi dan kristen
sejak lama.
Bagi
umat islam, keberadaan masjidil aqsa, qubah al shakra (rock of dome) menjadi
alasan menjamurnya para peziarah dari kalangan islam.
Bagi umat kristiani keberadaan gereja holy
spulcher yang didalamnya ada batu golgotta (tempat penyaliban yesus), batu
perminyakan (tempat kristus dimandikan) serta makam yesus menjadi alasan
menjamurnya para peziarah kristen.
Begitu
juga, bagi bangsa yahudi, tembok ratapan tempat khusus bagi peribadatan bangsa
tersebut.
Dimana
jutaan orang yahudi di seluruh dunia berupaya mengunjungi kota tersebut.
Tetapi sebenarnya ada satu bangunan lagi milik
bangsa yahudi di kota tersebut yang telah hilang atau sekarang hanya berupa
sisa-sisanya saja. Yakni bangunan yang disebut dengan "bait suci/kuil
Solomon yang dipercaya bagi kalangan Yahudi sebagai bangunan suci mereka.
Seringkali zionis Israil menuduh keberadaan sisa-sisa reruntuhan bangunan suci mereka yang disebut "bait suci" atau temple of Solomon, reruntuhan atau sisa-sisa bangunan suci mereka tersembunyi dibawah kemegahan komplek Masjidil Aqsa milik umat muslim.
menurut kepercayaan orang yahudi, tuhan menciptakan 10 keindahan yang ada di dunia, dan 9 dari sepuluh keindahan itu ada di Jerussalem.
itu menandakan betapa penting arti Jerussalem bagi yahudi
Sehingga
serangan demi serangan dilakukan oleh
mereka terhadap wilayah suci milik umat muslim.
Bahkan konflik di tanah tersebut sudah terjadi
sejak lebih dari 3000 tahun lalu, antara Bani Israil dengan bangsa penyembah
pagan hingga kini pun, konflik antara islam-yahudi masih berlangsung.
Kebengisan zionis Israil yang sering melanggar
perjanjian internasional, hukum internasional seperti resolusi PBB 181 membuat
konflik masih terus terjadi.
Awal mula Konflik perebutan "tanah yang
dijanjikan"
Pada
masa nabi Musa /Moses, saat itu nabi
Musa mengajak Bani Israil untuk menyerang dan mengambil alih tanah Palestina
tersebut.
Di
dalam banyak perspektif sejarah nabi
Musa hidup pada masa pemerintahan Fir'aun Ramses II, yang kira-kira sekitar
tahun 1200 SM.
Tetapi
bangsa Bani Israil merasa pesimis untuk masuk ke tanah tersebut, karena tanah
yang disebut Palestina pada zaman dahulu dihuni oleh berbagai bangsa kuno
seperti bangsa amaleq/amaliq.
Mereka
memiliki kebudayaan yang lebih maju dan tentara yang lebih kuat dari pada
bangsa Bani israil sendiri yang membuat bangsa Israil pesimis untuk menang
melawan bangsa yang menghuni tanah yang dijanjikan tersebut.
Bahkan
Bani Israil bersikap membangkang dan mengabaikan perintah Musa. Seperti
mengatakan "engkau saja hai Musa berperang dengan Tuhanmu".
Sikap Bani Israil pada pemimpinnya sendiri
itulah yang membuat Bani Israil tidak mampu untuk memasuki tanah tersebut.
Hingga ketika Nabi Musa wafat, bangsa Israil
belum dapat memasuki tanah yang mereka
dipercaya sebagai tanah mereka, atau
promised land.
Tetapi pada masa pemerintahan sahul, atau
ketika Bani Israil dipimpin oleh sahul Bani israil baru dapat memasuki tanah
yang dijanjikan itu, walaupun dengan perjuangan yang berat.
Kemudian
terbentuk kerajaan yang kuat dibawah Daud dan Sulaiman
Menurut
beberapa sejarahwan raja Daud dan Sulaiman memerintah kurang lebih 993-933 sebelum Masehi atau beberapa ratus tahun setelah wafatnya nabi Musa.
Tetapi
ketika kerajaan Israil terbentuk konflik dengan bangsa penghuni lainnya di
"tanah yang dijanjikan tersebut" masih terus berlangsung. Seperti
pada masa pemerintahan raja Daud.
Karena
Bani israil bukan satu-satunya yang menghuni dan mendirikan kerajaan di
"tanah yang dijanjikan" itu. disana yang disebut dengan nama negeri kan'an (palestina) pada zaman dahulu terdapat banyak bangsa dan suku yang menghuni tanah tersebut.
konflik
Yahudi dan Romawi di "tanah yang dijanjikan".
Sejak lama bangsa Israil dijajah oleh Romawi.
Penjajahan bangsa Romawi adalah sekitar tahun 4 Masehi dimana saat itu bangsa
Israil dibawah pemerintahan gubernur Romawi.
Dibawah
gubernur Romawi bangsa Israil hidup tertindas, walaupun saat itu terdapat
raja-raja Yahudi, tetapi posisi raja Yahudi hanya menguasai sebagian kecil dari
wilayah yang disebut dengan tanah Palestina tersebut.
Secara politik, ekonomi Bani Israil dibawah
kekuasaan dari gubernur Romawi itu.
Hal
itu membuat pemberontakan-pemberontakan orang-orang Israil terhadap Romawi.
Pada
masa pemerintahan kaisar hadrianus, sekitar 130 Masehi, kaisar Romawi itu
menginginkan pembangunan besar-besaran dengan proyek yang disebut "aelia
capitolina", sebuah proyek ambisius dari kaisar di kota jerussalem.
Pemaksaan
proyek itu membuat marahnya orang-orang Yahudi dan berujung pada pemberontakan.
Dengan
dipimpin oleh para Rabbi dan dan salah satu pemimpin Yahudi bernama bar kochba,
terjadi pemberontakan Israel kedua terhadap Romawi,
pemberontakan
bermulai dari kota jerussalem dan meluas ke seluruh tanah galila-judea.
Tetapi
malang bangsa Yahudi kalah dalam perang.
Peristiwa itulah yang membuat bangsa Yahudi
hilang dari tanah tersebut dan terpaksa bereksodus ke negeri lainnya.
Konflik Islam-kristen untuk memperebutkan Jerussalem
Perang salib merupakan perang terbesar antara umat Islam dengan kristen.
Dikatakan sebagai perang terbesar karena
perang tersebut terjadi selama ratusan tahun.
Perang salib yang terjadi antara umat Islam
dan Kristen diklaim sebagai salah satu perang terbesar dalam sejarah.
dalam banyak perspektif para sejarahwan perang salib terjadi selama 7 periode.
Perang
salib dimulai sejak pidato paus sejak November 1095 Masehi dan berlangsung
selama kurang lebih 7 periode. Hingga berakhir dalam kurun waktu ratusan tahun.
Penyebab
Perang salib tersebut adalah Perebutan bagian terpenting dari "tanah yang
dijanjikan tersebut", yakni kota jerussalem.
Perang
salib bermula dari pidato paus Urbanus II dari gereja barat di clermont sebuah
kota di tenggara Prancis tahun 1095.
Dalam
pidatonya tersebut paus yang menyerukan perang suci antara umat Kristen
terhadap umat islam dan memperebutkan kota jerussalem yang merupakan bagian
terpenting bagian dari umat Kristen.
Hingga
pada akhirnya dengan dipimpin oleh salah satu pemimpinnya "Godfrey"
tentara salib menyerbu wilayah muslim di Turki-anatolia hingga menuju wilayah
jerussalem.
Menurut
buku "seratus muslim terkemuka" tentara salib melakukan penjarahan,
pembantaian dan genosida dari jalan yang dilaluinya hingga memasuki kota
Jerusalem.
Bahkan
ketika tentara salib menyerbu jerussalem, tentara salib bukan hanya merebut
kota tersebut dari tangan umat muslim.
Tentara
salib juga melakukan pembantaian, pembunuhan, genosida terhadap umat muslim di
kota jerussalem tahun 1099 masehi.
Seperti
yang dikisahkan sejarahwan Prancis, yang dikutip dalam buku sejarah seratus
muslim tekemuka, pembunuhan terjadi di masjid-masjid dan membuat masjid
tersebut dipenuhi genangan darah.
Potongan kepala, kaki, tangan bergelatakan di
jalan-jalan di jerussalem. bahkan pembantaian itu berlangsung di masjid-masjid.
Dengan
direbutkannya kota jerussalem oleh tentara salib Kristen tahun 1099, peristiwa
itu merupakan akhir dari periode perang salib I.
kekalahan umat muslim dalam perang salib I, membuat munculnya penguasa-penguasa muslim seperti imamudin zanki dan putranya Nurudduin zanki.
melalui tangan dari kedua
penguasa mosul tersebut muncul gerakan untuk membasmi tentara salib dari bumi
jerussalem hingga ke syria dan anatolia.
dalam perang salib periode II , muncul pahlawan muslim yang terkemuka, yakni saladin, atau Salahudin Al Ayubbi. awalnya saladin adalah prajurit biasa yang berkerja dibawah komando pamannya, assasudin syirkuh.
hingga kemudian karir saladin semakin tinggi dan membawa kemenangan bagi pihak muslim. Dibawah
kepemimpinannya, tentara muslim mampu mengalahkan tentara salibis dan menguasai
kembali bumi jerussalem pada tahun 1187 Masehi. kemenangan gemilang bagi pihak
muslim dalam perang salib periode II dan direbutnya kota jerussalem di
"negeri yan dijanjikan" tersebut.
persoalan
belum habis sampai disitu muncul gebrakan baru dari kaum salibis Eropa yang
dipimpin oleh "raja Richard the Lion heart" dari inggris, dan
frederich Barbarossa dari jerman,
tujuan
dari kaum salibis tak lain karena ingin merebut jerussalem yang merupakan bagian terpenting dari tanah yang dijanjikan. dari tangan kaum
muslim hingga perang salib terus terjadi selama bertahun-tahun berikutnya pada
perang salib periode III. kaum salibis Eropa tidak lain karena tak puas dengan
status Jerussalem dibawah kepemimpinan muslim.
tetapi
raja inggris, king Richard the Lion Heart harus berpuas diri dengan
perjanjian-perjanjian dengan penguasa muslim dan harus merelakan tanah
Jerussalem dibawah kepemimpinan Muslim. hal itu membuat terusnya perang salib
periode IV, karena kaum salibis Eropa tidak puas dengan status Jerussalem di bawah penguasa muslim tersebut.
Jadi
sejarah telah membuktikan bahwa permasalahan jerussalem dan tanah yang
dijanjikan merupakan permasalahan
kompleksitas dan universal, yang berakar sejak ribuan tahun lalu, merasuk
kepada permasalahan agama dan kitab suci.
Bahkan
demi memperebutkan kota jerussalem, tentara dari berbagai kerajaan Kristen
Eropa yang sedang bertikai, rela bersatu
demi memperebutkan jerussalem, yang merupakan bagian terpenting dari negeri
yang dijanjikan atau tanah yang disebut Palestina pada masa sekarang
Perang
salib yang terjadi selama ratusan tahun juga karena salah satu faktornya
adalah mengenai status jerussalem yang membuat bersatunya gereja barat dan
timur.
Bahkan
gereja barat dan timur yang selalu berseteru pada akhirnya bersatu demi merebut
kembali eksistensi mereka di jerussalem yang merupakan kota terpenting di tanah
yang dijanjikan tersebut.
Gerakan
zionisme, dan migrasi bangsa Yahudi ke "tanah yang dijanjikan"
Problematika, konflik dan perang tidak hanya sampai disitu, keberadaan dan rencana orang-orang Yahudi dan migrasinya ke tanah tersebut pada awal abad 20 menambah daftar panjang konflik, menciptakan masalah baruserta polemik di tanah tersebut.
Klaim hak milik orang Yahudi atas tanah tersebut Hingga pada sekarang mereka berupaya kembali
ke tanah yang diklaim sebagai milik mereka melalui gerakan zionisme.
walaupun
begitu, niat bangsa yahudi yang ingin kembali ke tanah mereka menciptakan polemik dan konflik
besar pada saat ini. Dimana tanah
tersebut juga telah dihuni oleh orang-orang islam sejak lama,
hingga
kini orang-orang yahudi berupaya mendapatkan wilayah yang dahulu diklaim
sebagai tanah mereka melalui gerakan "zionisme".
tetapi
upaya orang yahudi untuk kembali ke tanah mereka menciptakan polemik dan
konflik dimana wilayah tersebut telah menjadi bagian dari terirorial islam
selama lebih dari 10 abad lamanya.
bahkan
masyarakat islam telah menghuni wilayah yang disebut palestina pada masa
sekarang sejak zaman kekhalifahan islam.
Masyarakat islam telah ada di palestina sejak zaman kekhalifahan umar bin
khattab lebih dari 1000 tahun lalu.
Upaya
orang Yahudi untuk kembali ke tanahnya bermulai dari upaya mereka untuk melobi
kekhalifahan Turki utsmaniyah pada akhir abad ke 19, yang ternyata ditolak
mentah-mentah oleh sultan Turki Utsmaniyah.
Hingga
akhirnya ketika perang dunia I berlangsung, pemimpin yahudi berupaya melobi
inggris untuk mendapatkan pemukiman di tanah palestina.
melalui
tangan inggris berlangsung "Balfour Declaration" dimana menteri luar
negeri Inggris, James Balfour mengizinkan pemimpin yahudi untuk membuka
pemukiman di tanah palestina.
Hingga
akibat dari hubungan baik anatara Inggris dan pemimpin yahudi zionis,
orang-orang yahudi berhasil membuka pemukiman baru di tanah yang mereka yakini
sebagai milik mereka.
hingga tahun 1940, jumlah populasi yahudi telah mencapai satu pertiga dari total populasi di palestina.
Konflik di tanah yang dijanjikan belum selesai. Setelahperang islam melawan kristen selama ratusan tahun kini masuknya orang yahudi ketanah itu, menambah perang baru ke tanah itu, yakni islam yang berperang dengan yahudi zionis.
Bahkan di dalam hadits dijelaskan perang dengan yahudi berlangsung hingga akhir zaman.
bahkan hingga kini konflik perang di tanah tersebut belum dapat terselesaikan.
Sumber
diambil dari. :
F.l
Bakker, sejarah kerajaan Allah. (Buku terjemahan)
Jamil
ahmad, Sejarah 100 muslim terkemuka
BBC,
jerussalem
Michael
keringan Sejarah gelap para kaisar Romawi,
Sejarah Tuhan karen Amstrong
Jurnal
IAIN Jakarta tahun 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar