Kamis, 03 Agustus 2017

sejarah kawasan salemba




            Sejarah kawasan salemba








Pada abad 16, saat Belanda datang untuk menjajah Indonesia, Salemba bernama Struyswijk.


Nama tersebut berasal dari serang tuan tanah, Abraham Struys yang merupakan seorang perwira VOC.



Abraham Struys mengubah rawa-rawa menjadi bidang tanah yang bisa ditanami. 



Ketika Struys meninggal, tanah yang ia miliki diwariskan pada puterinya, anna stuyswijk hingga tanah tersebut dijual dan sekarang menjadi Salemba.




Oleh karena itu,  kawasan itu dahulu disebut dengan struyswijk, tanah atau kawasan milik abraham struys. 



Pada tahun 1808, gubernur Jendral Daendels membangun jalan besar di Salemba dan menamakannya Daendels Street.




Jalan ini dibangun untuk menghubungkan Mesteer Cornelis (Jatinegara), Senen dan Gambir.







Menurut resolusi tahun 1699, kawasan milik keluarga struyswijk itu kemudian menjadi milik joan van Hoorn.



Hingga joan van hoorn menjual sebagian tanah dikawasan tersebut dengan harga 5000 ringgit, 330 ekor sapi dan sebagian perlengkapan rumah tangga. 




Tanah itu menjadi milik domine kiezenga yang masih tercantum hingga tahun 1911, dalam peta yang dikeluarkan Topograpisch inrichting Batavia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar