Selasa, 03 Januari 2017

Jatinegara, pusat pertahanan dinasti napoleon di batavia








Herman Willem Daendles, Gubernur Jenderal belanda yang berkuasa antara tahun 1808-1811 adalah Gubernur Gubernur Jenderal bertangan Besi yang dikenal sebagai pembuat jalan raya Anyer- Panarukan. 

 

Pada masa pemerintahannya ia memerintahkan para bupati yang merupakan orang jawa untuk membangun jalan dari Anyer di barat pulau Jawa hingga panarukan di jawa timur.

Pembangunannya itu memakan waktu 1 tahun hingga pada pertengahan tahun 1809 jalan sepanjang 1000 kilometer itu selesai dibangun.


 Pembangunan jalan tersebut mengakibatkan korban jiwa hingga ribuan penduduk pribumi tewas selama kurun waktu pelaksanaan pembangunan jalan tersebut.


Pada masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai diktator bertangan besi, jenderal Guntur. Tetapi yang unik ia dipanggil dengan sebutan “Mas Galak” oleh sebagian orang jawa dan sunda.


Penyebutan itu karena rata-rata orang jawa dan sunda tidak mengerti gelar dari sang Gubernur Jenderal yakni “Marschaalk” Herman Willem Daendles. Jadi karena rata-rata dari mereka tidak bisa menyebutkan kata “marschaalk” jadi panggilan itu berubah menjadi Mas Galak.


Ia diangkat oleh Louis Napoleon yang merupakan Saudara dari napoleon Bonaparte penguasa Eropa saat itu. Ketika Napoleon Hampir menguasai sebagian besar eropa, napoleon memilih saudara kandungnya sebagai pemimpin.


Salah satunya adalah adiknya yang bernama Louis.Louis napoleon itulah yang menganggkat Herman willem Daendles sebagai Gubernur Jenderal penguasa pulau jawa. Jadi daendles, penguasa tanah jawa adalah bawahan dari napoleon Bonaparte dan Louis napoleon.

Pada masa kepemimpinannya di tanah jawa, Sang Gubernur Jendreral membangun tempat pertahanan militer di Jatinegara atau Meester Cornelis di Batavia. Hal itu dilakukan oleh Gubernur Jendral untuk mewaspadai serangan dari pihak Inggris.


Di jatinegara terdapat barak tentara, artileri meriam. Serta pemukiman untuk tentara belanda tersebut. Yang hingga kini sisa-sisanya dapat ditemukan. 

 

Tampaknya sang Gubernur jenderal belanda-prancis itu membuat banyak gebrakan besar dengan proyek pembangunan pusat pemerintahan di weltervreden dan pusat pertahanan militer di jatinegara atau Meester Cornelis. Belum lagi proyek pembangunan jalan Anyer-Panarukan sepanjang 1000 KM.

Tempat pertahanan itulah yang menjadi saksi bisu ketika tentara inggris menggempur tempat tersebut untuk menyingkirkan pemerintahan dinasti napoleon di Batavia. Armada kapal Inggris dibawah pimpinan Lord Minto mendarat di dekat cilincing, sekitar 15 kilometer.

Ternyata dalam pertempuran-pertempuran di meester cornelis pada bulan agustus 1811, tentara inggris memenangkan perang dan merebut tempat pertahanan yang dibangun daendles tersebut. Hingga dinasti napoleon di tanah jawa tumbang dan menyerah di tuntang, dekat semarang pada 18 september 1811.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar