Kota depan timur, kota yang dihuni oleh orang Portugis Hitam
di timur Batavia
Orang portugis Hitam atau yang dikenal dalam bahasa belanda
disebut “Mardjiker”, keberadaan mereka telah menghuni kota Batavia pada masa
awal. Disebut orang portugis hitam karena ciri fisiknya berbadan gelap, tidak
seperti orang portugis kebanyakan. Tapi mereka mampu berbahasa portugis secara
fasih.
“Mardjiker” berasal dari bahasa Belanda yang kalau dalam bahasa melayu adalah Merdeka. Mereka
berasal dari wilayah jajahan portugis di selatan india. Ketiika bangsa belanda
merebut wilayah tersebut, mereka diangkut dengan menggunakan kapal dan dibawa
ke Batavia. Sebagian mereka berstatus budak, tapi sebagian yang lain berstatus
sebagai orang yang bebas/Merdeka.
Menurut data tahun 1673, jumlah orang portugis hitam
mencapai 5400 orang, lebih banyak dari orang-orang belanda, eropa dan orang
cina sekalipun. Ciri fisik mereka menunjukan asal nenek moyang mereka dari
India selatan. Tetapi penggunaan Bahasa menunjukan bahwa mereka pernah berada
di bawah jajahan portugis. Selain penggunaan bahasa portugis, orang portugis
Hitam juga banyak menggunakan bahasa tamil, hindi, Malayalam, Bengali.
Awalnya mereka banyak tinggal di dalam tembok kota Batavia, tetapi ketika
wilayah luar tembok kota semakin aman dengan adanya perdamaian Banten dan
Batavia. Orang-orang portugis Hitam bermigrasi ke wilayah luar tembok kota.
Dari banyaknya migrasi yang dilakukan oleh kaum Mardjiker, lambat laun membuat
munculnya kota di timur tembok kota Batavia yang disebut Kota depan Timur.
Meskipun kota itu tidak sebesar kota Batavia yang megah
dengan bangunan bergaya Eropa dan sistem kanalnya, tetapi kota tersebut
memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan kebanyakan adalah orang-orang
portugis Hitam yang menghuni kota depan Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar