Senin, 26 Desember 2016

Kota Depan Timur di dekat kota Batavia



Kota depan timur, kota yang dihuni oleh orang Portugis Hitam di timur Batavia

Orang portugis Hitam atau yang dikenal dalam bahasa belanda disebut “Mardjiker”, keberadaan mereka telah menghuni kota Batavia pada masa awal. Disebut orang portugis hitam karena ciri fisiknya berbadan gelap, tidak seperti orang portugis kebanyakan. Tapi mereka mampu berbahasa portugis secara fasih.
“Mardjiker” berasal dari bahasa Belanda yang kalau  dalam bahasa melayu adalah Merdeka. Mereka berasal dari wilayah jajahan portugis di selatan india. Ketiika bangsa belanda merebut wilayah tersebut, mereka diangkut dengan menggunakan kapal dan dibawa ke Batavia. Sebagian mereka berstatus budak, tapi sebagian yang lain berstatus sebagai orang yang bebas/Merdeka.

Menurut data tahun 1673, jumlah orang portugis hitam mencapai 5400 orang, lebih banyak dari orang-orang belanda, eropa dan orang cina sekalipun. Ciri fisik mereka menunjukan asal nenek moyang mereka dari India selatan. Tetapi penggunaan Bahasa menunjukan bahwa mereka pernah berada di bawah jajahan portugis. Selain penggunaan bahasa portugis, orang portugis Hitam juga banyak menggunakan bahasa tamil, hindi, Malayalam, Bengali.

Awalnya mereka banyak tinggal di dalam tembok kota Batavia, tetapi ketika wilayah luar tembok kota semakin aman dengan adanya perdamaian Banten dan Batavia. Orang-orang portugis Hitam bermigrasi ke wilayah luar tembok kota. Dari banyaknya migrasi yang dilakukan oleh kaum Mardjiker, lambat laun membuat munculnya kota di timur tembok kota Batavia yang disebut Kota depan Timur.
Meskipun kota itu tidak sebesar kota Batavia yang megah dengan bangunan bergaya Eropa dan sistem kanalnya, tetapi kota tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan kebanyakan adalah orang-orang portugis Hitam yang menghuni kota depan Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar