Sabtu, 12 Agustus 2017

era tokugawa dan perdagangan kongsi dagang belanda (VOC) di jepang






Era Tokugawa dan perdagangan  kongsi dagang belanda (VOC) di jepang





























Pada sekitar tahun 1600 masehi, jepang memasuki babak baru dalam pemerintahan yang disebut zaman edo.





 Zaman edo atau yang disebut era tokugawa ditandai dengan pemerintahan shogun keturunan dari tokugawa ieasyu.





pada masa era zaman edo, jepang menjadi negara yang benar-benar  terasing dari kehidupan luar.




Karena pada era tokugawa jepang secara resmi melakukan politik sokaku, atau politik rantai yang dimulai sekitar tahun 1630 masehi.






Pada era tokugawa bangsa luar tidak boleh masuk ke jepang dan orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang.




Singkatnya pada masa itu merupakan gebrakan baru dari pemerintahan shogun Tokugawa ieasyu.







Tetapi Kongsi dagang belanda (vereninging oost indische compagnie) atau yang disingkat VOC masih menjalin hubungan dagang sampai ke jepang dimana salah satu kantornya berdiri di dejima, sebuah pulau kecil di dekat nagasaki.




Walaupun saat itu jepang melakukan kebijakan sokaku, politik isolasi di mana jepang menjadi bangsa terasing tetapi kongsi dagang belanda hadir di dejima dan melakukan transaksi dagangnya.











zaman Edo, Era Tokugawa





Pada awal abad 17, jepang memasuki zaman Tokugawa atau juga disebut zaman Edo. Disebut zaman Edo karena pusat pemerintahan berada di tokyo atau Edo.




sedangkan disebut era Tokugawa karena yang berkuasa adalah keturunan dari shogun Tokugawa Ieyashu




kemunculan zaman edo atau era tokugawa terjadi karena kemenangan Tokugawa ieyashu dalam Dalam perang yang terjadi tahun 1600 M.





pihak Tokugawa ieyashu memenangkan perang melawan keturunan toyotomi Hideyoshi yang bernama toyotomi hideyori.






Setelah kemenangan tersebut Tokugawa Ieyashu berkuasa sebagai shogun dan menjadi penguasa tertinggi jepang. maka dimulailah  zaman Edo atau era tokugawa.



tidak seperti masa sebelumnya, ketika jepang memasuki masa muramachi atau sengoku pada masa sebelumnya jepang menjadi






Negara yang bebas. hal itu dibuktikan dengan bangsa portugis,spanyol yang melakukan penyebaran kristen di jepang.





 Jepang pada zaman era muramachi menjadi negara bebas bahkan sekte-sekte kristen pun ada dan bermunculan di negara matahari terbit.


 Tetapi ketika era tokugawa jepang menjadi negara terasing dari pengaruh luar. Bangsa asing tidak boleh masuk ke jepang dan orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang. Jika peraturan tersebut dilanggar,maka balasannya hukuman mati.



Politik Sokaku mulai diberlakukan jepang pada awal pemerintahan tokugawa. Walaupun jepangmenjadi negara yang terisolasi dari bangsa luar tetapi hanya bangsa Belanda saja yang memiliki hak untuk berdagang di jepang.














kantor dagang Belanda masih diizinkan






Belanda adalah satu-satunya bangsa eropa yang masih diizinkan untuk berdagang, dimana kongsi dagang belanda, vereninging oost indische Compagnie atau VOC bercokol di pulau dejima, deshima untuk berdagang dengan orang-orang jepang.



Keizinan belanda untuk berdagang salah satu faktornya karena belanda memberikan bantuan saat terjadinya pemberontakan kristen shimabara no rei kepada pihak tokugawa.






Hingga pemerintah tokugawa masih memberikan izin bagi kongsi dagang belanda untuk berdagang di dejima.



selain bangsa belanda tidak ada bangsa eropa lainnya yang diizinkan.



Kantor VOC lainnya selain di jepang juga ada di formossa, taiwan, benggala, ceylon, malaka, persia, ambon, batavia.




Ternyata hanya bangsa belanda dari segala bangsa di eropa yang tetap menjalin hubungan dagang dengan jepang ketika negeri sakura itu memasuki zaman tokugawa.






Tidak seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische sebagai kongsi dagang memiliki hak khusus yang disebut hak Octrooi.






Mencetak uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang terpisah dari tentara regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak yang dimiliki oleh kongsi dagang negeri kincir angin.






Dalam tubuh VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan heren Zeventien, yakni dewan pusat yang terdiri dari 17 orang.



orang-orang belanda tidak diizinkan masuk ke pulau lainnya. Seperti ke pulau honshu, kyushu, hokaido, dsb.





Mereka hanya diterima di dejima untuk berdagang dan mendapatkan pengawasan dari pemerintahan tokugawa.





Keberadaan kongsi dagang VOC ini telah eksis sejak tahun 1602, ketika pada bulan maret pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa Belanda di negeri kincir angin.







Di wilayah timur pusat VOC adalah di Jakarta pada Masa dulu atau wilayah yang disebut sebagai Batavia.Ternyata perdagangan VOC juga sampai ke jepang


1 komentar: