Era Tokugawa dan perdagangan kongsi dagang belanda (VOC) di jepang
Pada sekitar tahun 1600 masehi, jepang memasuki babak baru dalam
pemerintahan yang disebut zaman edo.
Zaman edo atau yang disebut
era tokugawa ditandai dengan pemerintahan shogun keturunan dari tokugawa
ieasyu.
pada masa era zaman edo, jepang menjadi negara yang
benar-benar terasing dari kehidupan
luar.
Karena pada era tokugawa jepang secara resmi melakukan politik
sokaku, atau politik rantai yang dimulai sekitar tahun 1630 masehi.
Pada era tokugawa bangsa luar tidak boleh masuk ke jepang dan
orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang.
Singkatnya pada masa itu merupakan gebrakan baru dari pemerintahan
shogun Tokugawa ieasyu.
Tetapi Kongsi dagang belanda (vereninging oost indische compagnie)
atau yang disingkat VOC masih menjalin hubungan dagang sampai ke jepang dimana
salah satu kantornya berdiri di dejima, sebuah pulau kecil di dekat nagasaki.
Walaupun saat itu jepang melakukan kebijakan sokaku, politik
isolasi di mana jepang menjadi bangsa terasing tetapi kongsi dagang belanda
hadir di dejima dan melakukan transaksi dagangnya.
zaman Edo, Era Tokugawa
Pada awal abad 17, jepang memasuki zaman Tokugawa atau juga
disebut zaman Edo. Disebut zaman Edo karena pusat pemerintahan berada di tokyo
atau Edo.
sedangkan disebut era Tokugawa karena yang berkuasa adalah
keturunan dari shogun Tokugawa Ieyashu
kemunculan zaman edo atau era tokugawa terjadi karena kemenangan
Tokugawa ieyashu dalam Dalam perang yang terjadi tahun 1600 M.
pihak Tokugawa ieyashu memenangkan perang melawan keturunan
toyotomi Hideyoshi yang bernama toyotomi hideyori.
Setelah kemenangan tersebut Tokugawa Ieyashu berkuasa sebagai
shogun dan menjadi penguasa tertinggi jepang. maka dimulailah zaman Edo atau era tokugawa.
tidak seperti masa sebelumnya, ketika jepang memasuki masa
muramachi atau sengoku pada masa sebelumnya jepang menjadi
Negara yang bebas. hal itu dibuktikan dengan bangsa
portugis,spanyol yang melakukan penyebaran kristen di jepang.
Jepang pada zaman era
muramachi menjadi negara bebas bahkan sekte-sekte kristen pun ada dan
bermunculan di negara matahari terbit.
Tetapi ketika era tokugawa
jepang menjadi negara terasing dari pengaruh luar. Bangsa asing tidak boleh
masuk ke jepang dan orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang. Jika
peraturan tersebut dilanggar,maka balasannya hukuman mati.
Politik Sokaku mulai diberlakukan jepang pada awal pemerintahan
tokugawa. Walaupun jepangmenjadi negara yang terisolasi dari bangsa luar tetapi
hanya bangsa Belanda saja yang memiliki hak untuk berdagang di jepang.
kantor dagang Belanda masih diizinkan
Belanda adalah satu-satunya bangsa eropa yang masih diizinkan
untuk berdagang, dimana kongsi dagang belanda, vereninging oost indische
Compagnie atau VOC bercokol di pulau dejima, deshima untuk berdagang dengan
orang-orang jepang.
Keizinan belanda untuk berdagang salah satu faktornya karena
belanda memberikan bantuan saat terjadinya pemberontakan kristen shimabara no
rei kepada pihak tokugawa.
Hingga pemerintah tokugawa masih memberikan izin bagi kongsi
dagang belanda untuk berdagang di dejima.
selain bangsa belanda tidak ada bangsa eropa lainnya yang
diizinkan.
Kantor VOC lainnya selain di jepang juga ada di formossa, taiwan,
benggala, ceylon, malaka, persia, ambon, batavia.
Ternyata hanya bangsa belanda dari segala bangsa di eropa yang
tetap menjalin hubungan dagang dengan jepang ketika negeri sakura itu memasuki
zaman tokugawa.
Tidak seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische
sebagai kongsi dagang memiliki hak khusus yang disebut hak Octrooi.
Mencetak uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang
terpisah dari tentara regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak
yang dimiliki oleh kongsi dagang negeri kincir angin.
Dalam tubuh VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan
heren Zeventien, yakni dewan pusat yang terdiri dari 17 orang.
orang-orang belanda tidak diizinkan masuk ke pulau lainnya.
Seperti ke pulau honshu, kyushu, hokaido, dsb.
Mereka hanya diterima di dejima untuk berdagang dan mendapatkan pengawasan
dari pemerintahan tokugawa.
Keberadaan kongsi dagang VOC ini telah eksis sejak tahun 1602,
ketika pada bulan maret pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa
Belanda di negeri kincir angin.
Di wilayah timur pusat VOC adalah di Jakarta pada Masa dulu atau
wilayah yang disebut sebagai Batavia.Ternyata perdagangan VOC juga sampai ke
jepang
Pada sekitar tahun 1600 masehi, jepang memasuki babak baru dalam
pemerintahan yang disebut zaman edo.
Zaman edo atau yang disebut
era tokugawa ditandai dengan pemerintahan shogun keturunan dari tokugawa
ieasyu.
pada masa era zaman edo, jepang menjadi negara yang
benar-benar terasing dari kehidupan
luar.
Karena pada era tokugawa jepang secara resmi melakukan politik
sokaku, atau politik rantai yang dimulai sekitar tahun 1630 masehi.
Pada era tokugawa bangsa luar tidak boleh masuk ke jepang dan
orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang.
Singkatnya pada masa itu merupakan gebrakan baru dari pemerintahan
shogun Tokugawa ieasyu.
Tetapi Kongsi dagang belanda (vereninging oost indische compagnie)
atau yang disingkat VOC masih menjalin hubungan dagang sampai ke jepang dimana
salah satu kantornya berdiri di dejima, sebuah pulau kecil di dekat nagasaki.
Walaupun saat itu jepang melakukan kebijakan sokaku, politik
isolasi di mana jepang menjadi bangsa terasing tetapi kongsi dagang belanda
hadir di dejima dan melakukan transaksi dagangnya.
zaman Edo, Era Tokugawa
Pada awal abad 17, jepang memasuki zaman Tokugawa atau juga
disebut zaman Edo. Disebut zaman Edo karena pusat pemerintahan berada di tokyo
atau Edo.
sedangkan disebut era Tokugawa karena yang berkuasa adalah
keturunan dari shogun Tokugawa Ieyashu
kemunculan zaman edo atau era tokugawa terjadi karena kemenangan
Tokugawa ieyashu dalam Dalam perang yang terjadi tahun 1600 M.
pihak Tokugawa ieyashu memenangkan perang melawan keturunan
toyotomi Hideyoshi yang bernama toyotomi hideyori.
Setelah kemenangan tersebut Tokugawa Ieyashu berkuasa sebagai
shogun dan menjadi penguasa tertinggi jepang. maka dimulailah zaman Edo atau era tokugawa.
tidak seperti masa sebelumnya, ketika jepang memasuki masa
muramachi atau sengoku pada masa sebelumnya jepang menjadi
Negara yang bebas. hal itu dibuktikan dengan bangsa
portugis,spanyol yang melakukan penyebaran kristen di jepang.
Jepang pada zaman era
muramachi menjadi negara bebas bahkan sekte-sekte kristen pun ada dan
bermunculan di negara matahari terbit.
Tetapi ketika era tokugawa
jepang menjadi negara terasing dari pengaruh luar. Bangsa asing tidak boleh
masuk ke jepang dan orang jepang tidak boleh bermigrasi ke luar jepang. Jika
peraturan tersebut dilanggar,maka balasannya hukuman mati.
Politik Sokaku mulai diberlakukan jepang pada awal pemerintahan
tokugawa. Walaupun jepangmenjadi negara yang terisolasi dari bangsa luar tetapi
hanya bangsa Belanda saja yang memiliki hak untuk berdagang di jepang.
kantor dagang Belanda masih diizinkan
Belanda adalah satu-satunya bangsa eropa yang masih diizinkan
untuk berdagang, dimana kongsi dagang belanda, vereninging oost indische
Compagnie atau VOC bercokol di pulau dejima, deshima untuk berdagang dengan
orang-orang jepang.
Keizinan belanda untuk berdagang salah satu faktornya karena
belanda memberikan bantuan saat terjadinya pemberontakan kristen shimabara no
rei kepada pihak tokugawa.
Hingga pemerintah tokugawa masih memberikan izin bagi kongsi
dagang belanda untuk berdagang di dejima.
selain bangsa belanda tidak ada bangsa eropa lainnya yang
diizinkan.
Kantor VOC lainnya selain di jepang juga ada di formossa, taiwan,
benggala, ceylon, malaka, persia, ambon, batavia.
Ternyata hanya bangsa belanda dari segala bangsa di eropa yang
tetap menjalin hubungan dagang dengan jepang ketika negeri sakura itu memasuki
zaman tokugawa.
Tidak seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische
sebagai kongsi dagang memiliki hak khusus yang disebut hak Octrooi.
Mencetak uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang
terpisah dari tentara regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak
yang dimiliki oleh kongsi dagang negeri kincir angin.
Dalam tubuh VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan
heren Zeventien, yakni dewan pusat yang terdiri dari 17 orang.
orang-orang belanda tidak diizinkan masuk ke pulau lainnya.
Seperti ke pulau honshu, kyushu, hokaido, dsb.
Mereka hanya diterima di dejima untuk berdagang dan mendapatkan pengawasan
dari pemerintahan tokugawa.
Keberadaan kongsi dagang VOC ini telah eksis sejak tahun 1602,
ketika pada bulan maret pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa
Belanda di negeri kincir angin.
Di wilayah timur pusat VOC adalah di Jakarta pada Masa dulu atau
wilayah yang disebut sebagai Batavia.Ternyata perdagangan VOC juga sampai ke
jepang
Baca juga artikel lainnya
BalasHapus