Jakarta
pada masa lampau bernama batavia, sebuah kota yang didirikan oleh kompeni
belanda. Pusat kota yang terletak di kawasan kota tua jakarta.
Ternyata pada masa lampau, jakarta/batavia
merupakan kota yang dikelilingi oleh tembok.
Sisa-sisa
Keberadaan tembok kota itu kini masih ada, jika kita berkunjung ke kawasan kota
tua jakarta atau yang pada jaman dulu di sebut sebagai, oud batavia.
BATAVIA
adalah kota benteng kota yang dikelilingi tembok. Di atas reruntuhan benteng
kota Batavia itu kini berdiri Jakarta, mengulang kisah bermulanya Batavia yang
berdiri dari bekas Jayakarta.
Gubernur
Jenderal VOC yang berkuasa dua kali, pada periode berbeda, JP Coen membakar
habis Jayakarta dan mendirikan Nieuw Hoorn
di atasnya.
Nieuw
Hoorn seturut dengan nama kota asal JP Coen, Hoorn. Nama itu tak disetujui para
pemimpin VOC (Heeren Zeventien) di negara asal Coen, mereka memilih nama
Batavier sebagai penghormatan atas nenek moyang bangsa Belanda. Maka jadilah
Batavia di tahun 1619.
kota
dengan sistem pertahanan tembok
Pada
masa awal pendirian kota batavia, sistem kanal dibangun, selain itu juga kota
batavia lengkap dilindungi dengan tembok.
Keberadaan
tembok tersebut menjadi "senjata paling ampuh" untuk melindungi kota
batavia.
Selain
itu juga dibangun bastion (benteng), kastil serta menara-menara pengawas.
Salah
satu bastionnya adalah bastion culemborg yang berada di sisi timur tembok kota.bastion
itu dibangun sejak era pemerintahan antonio van diemen (gubernur jenderal ke
9).
Sedangkan kastil terletak di timur laut dari
pusat kota. seperti layaknya kota-kota di eropa, di benua biru sejak abad
pertengahan, keberadaan sebuah kota yang dikelilingi tembok merupakan hal yang
biasa. sebut saja kota konstatinople, kota toledo, kota sevilla.
pembangunan
tembok kota dilakukan pada masa batavia awal, yakni pada sekitar tahun 1620-an.
Di sekitar tembok kota terdapat menara pengawas, bastion atau benteng.
Tujuannya
adalah sebagai sarana pertahanan dari serangan bangsa lain atau kerajaan lain.
bangsa
eropa seperti belanda biasa membangun kota dengan sistem pertahanan tembok.
Hal
itu terlihat seperti kota-kota di benua biru yang banyak terdapat tembok
disekelilingnya.
jadi
adalah sebuah hal yang biasa jika keberadaan sebuah kota di kelilingi oleh
tembok.
bangsa eropa terbiasa membuat kota dengan
sistem pertahanan tembok. Contoh saja kota konstatinople, kota toledo, sevilla,
dsb.
kota
konstatinople bahkan dikelilingi oleh 3 lapis tembok setinggi 18 meter. kota
yang dibangun 13 abad sebelum batavia dibangun juga memiliki sistem pertahanan
tembok.
kabarnya,
kota tersebut dibangun oleh kaisar romawi, konstantinus I sekitar abad ke 4 M.
kota
toledo di spanyol zaman dulu juga dikelilingi oleh tembok dimana diantara
tembok tersebut terdapat gerbang kota yang difungsikan sebagai pintu masuk.
kota
sevilla juga sama adanya, kota tersebut terdapat tembok dan benteng yang
mengelilingi tembok.
bangsa
eropa pada era abad pertengahan terbiasa membangun kota dengan sistem tembok.
kisah
yang sama juga terdapat pada kota damaskus, di syria pada era pertengahan. kota
tersebut juga terdapat sistem tembok yang mengelilingi kota.
di
setiap sudut tembok terdapat gerbang sebagai pintu masuk. gerbang kota damaskus
memiliki banyak nama seperti gerbang kota Al Jabiat, gerbang Al syarqi, gerbang
thomas dan gerbang paradise.
terdapat
kisah-kisah dimana ketika tentara muslim menyerbu kota tersebut, tentara
muslim harus berupaya memanjat tembok
kota atau menjebol pintu gerbang kota.
hal
yang sama juga terdapat di kota carthago, di afrika utara pada era abad
pertengahan. kota tersebut dikelilingi oleh tembok kota.
jadi
bukan kisah yang aneh dimana kota batavia terdapat sistem tembok sebagai alat pertahanan paling ampuh.
karena
kota batavia pun juga dibangun oleh bangsa belanda, bukan kerajaan-kerajaan di
nusantara atau suku-suku pribumi.
jadi keberadaan batavia yang dikelilingi
tembok merupakan hal yang tidak aneh dan asing. karena kota batavia juga
dibangun oleh bangsa eropa, yakni belanda.
Sejak
era abad pertengahan, bangsa eropa pun
telah terbiasa membuat kota yang dikelilingi oleh tembok pertahanan.
kota-kota lainnya juga seperti itu di benua biru. keberadaan
tembok kota yang mengelilingi sebuah
kota adalah hal hal yang biasa pada era
abad pertengahan.
kisah
pendirian kota batavia pada masa lampau
J.P
coen adalah Gubernur Jenderal VOC,
kongsi dagang belanda ke 4 dan ke 6. Pada masa pemerintahannya tahun 1619, ia
menaklukan Kota Jayakarta dan merebutnya
dari tangan pangeran Jayakarta dan kesultanan banten.
Kemudian ia menamakan kota barunya tersebut
dengan nama Niew Hoorn. Tetapi tampaknya The Heeren Zeventien, dewan pusat
kongsi dagang belanda tidak menyetujui hal tersebut. atas perintah Dewan Pusat
kota yang baru dibangun itu dinamakan dengan Batavia.
Penamaan
kota Batavia adalah untuk menghormati nenek moyang orang belanda bangsa
Batavien, sehingga atas perintah the Hereen Zeventien kota Jayakarta diganti
dengan nama Batavia.
Pada
masa pemerintahannya sang Gubernur Jenderal, dilakukan pembangunan kota Batavia
awal, bangunan-bangunan bergaya eropa didirikan dan sistem kanal dibuat.
Kota Batavia menjadi kota dengan sistem kanal.
Adanya kanal tersebut memiliki fungsi untuk mencegah banjir.
Selain
itu adanya kanal tersebut memiliki Fungsi ekonomi, yaitu untuk mengangkut
barang, karena kanal tersebut dapat
dilalui oleh kapal berukuran kecil.
Selain
itu adanya kanal tersebut juga menambah estetika, jejeran pohon kelapa dan
bangunan bergaya Eropa menambah kesan keindahan tersendiri bagi orang yang
berkunjung ke Batavia sehingga Batavia dijuluki Ratu dari Timur karena
keindahannya.
Hingga
penyair-penyair seperti de Parra menyanjung keindahan kota ini sebagai salah
satu kota terindah di belahan dunia timur.
Kota
batavia juga dikelilingi tembok, diluar kawasan tembok kota adalah wilayah yang
berbahaya karena dikelilingi hutan dan ladang tebu.
Saat
itu Belanda masih bermusuhan dengan Kesultanan banten. Sehingga perampok banten
berkeliaran di luar tembok kota.
-
daerah luar
tembok adalah Wilayah berbahaya
menurut
susan blackburn dalam bukunya, jakarta 400 tahun, daerah di luar tembok adalah
hal yang berbahaya.
Pada
masa pendirian kota batavia, jakarta masa silam yang dilaksanakan oleh
pemerintahan kompeni belanda tahun 1619 masehi.
Wilayah
luar tembok batavia pada masa silam yang jauh dari letak kota batavia
membuat warga kota batavia enggan untuk
bermigrasi ke sana.
karena
seperti yang dikatakan dalam buku "jakarta 400 tahun" wilayah di luar kota batavia merupakan
wilayah yang angker bagi warga kota. Terutama bagi orang-orang belanda dan
eropa.
keberadaan
para perampok dari banten yang berkeliaran di luar tembok kota adalah salah
satunya. Saat itu banten bermusuhan dengan kompeni belanda.
banten
ketika dipimpin oleh sultan ageng tirtayasa menjadi musuh bebuyutan bagi
kompeni belanda. Sehingga keberadaan perampok banten yang berkeliaran di
sekitar luar tembok menjadi alasan bagi warga kota batavia untuk tidak
bermigrasi ke sana.
selain
itu di luar tembok kota batavia, merupakan wilayah hutan yang masih banyak
binatang buasnya. Sehingga warga kota, pembesar kompeni enggan untuk bermigrasi
ke sana.
Jangankan
ke wilayah yang jauh ke selatan seperti bogor jaman dahulu. Bagi warga kota
batavia wilayah diluar tembok pun adalah wilayah yang berbahaya.
Adalah
kisah-kisah yang umum, jika orang-orang belanda dan eropa menghindari pergi ke
luar tembok kota.
Jika
mereka ingin melakukannya, mereka memilih untuk pergi pada pagi hari dan pulang
sebelum petang atau malam.
jadi
wilayah di "luar tembok" kota merupakan wilayah yang berbahaya bagi
warga kota batavia, khususnya bagi kompeni sendiri.
Selain
itu kawasan di luar tembok masih banyak binatang buasnya. keberadaan wilayah
hutan di luar tembok kota batavia membuat kawasan tersebut dihuni oleh
binatang-binatang buas.
sehingga
banyak kasus pekerja diladang tebu yang tewas akibat binatang buas.
bahkan
menurut kisah-kisah yang ditulis oleh "abah Alwi shahab", lapangan
monas jaman dahulu masih berupa lapangan tempat orang berternak kerbau sehingga
disebut sebagai buffelsveld.
kawasan yang
lebih aman
tetapi
semuanya berubah pada tahun 1680. Perdamaian kompeni dengan kesultanan banten
membuat jaminan keamanan di wilayah luar tembok menjadi lebih baik.
karena
setelah tahun 1680 masehi, penguasa
banten sultan haji, malah melakukan perdamaian dengan belanda.
perdamaian
dengan belanda terjdi karena perang dan konflik internal yang terjadi di
banten. dalam perang tersebut, sulktan haji meminta bantuan pada kompeni
belanda hingga dengan bantuan dari kongsi dagang belanda, sultan haji mampu
menyingkirkan sultan ageng tirtayasa.
dengan
adanya bantuan dari kompeni VOC, sultan haji berkuasa di banten dan terjadi
perdamaian dengn pihak kongsi dagang belanda
setelah
adanya keadaan yang lebih damai tersebut, wilayah luar kota batavia menjadi
lebih aman.
Saat
itulah mulai terjadi migrasi warga kota batavia ke wilayah-wilayah ke luar
tembok, termasuk ke selatan.
Tidak
heran, keadaan yang lebih aman itu juga membuat adanya pembesar-pembesar
kompeni membuat rumah-rumah peristirahatan di tempat yang jauh di selatan kota
batavia, jauh dari keramaian penduduk dan hiruk pikuk kota.
Hingga
pada awal Abad Ke 19 pusat pemerintahan dipindahkan ke kawasan yang lebih di
selatan, ke Weltervreden, yakni kawasan di sekitar lapangan banteng, silang
monas.
Hingga
kawasan yg dibangun pada masa batavia awal dikenal dengan nama Oud Batavia atau
old Batavia, batavia lama.
Hingga
kini kawasan Kota Tua Jakarta masih sering dikunjungi oleh banyak wisatawan,
baik dalam negeri maupun luar negeri. Sisa-sisa peninggalan bangunan bergaya
Eropa pun masih banyak seperti bangunan museum Fatahillah yang dulu merupakan
Balai kota (Standhuis).
J.P
Coen bisa disebut sebagai Pendiri kota Batavia. Sisa-sisa keberadaan tembok pun
masih terlihat jelas di sekitar bagian timur dari kawasan kota tua jakarta.
Namun
apa jadinya benteng-benteng kota yang pernah ada di Batavia? Dibabat habis,
tentunya.
Sisa
dalam bentuk fondasi, terkubur di bawah kota yang mengaku sebagai kota
metropolis bahkan megapolitan ini.
Sisa
benteng, tembok kota terkubur di bawah berbagai bangunan yang jumlahnya melesat
cepat tanpa konsep jelas.
Jadi
kemanakah tembok yang mengelilingi kota jakarta tempo dulu ?
Kita
bisa membaca dari berbagai buku, ketika Gubernur jenderal H. Willem Daendles
berkuasa yang merupakan bawahan napoleon bonaparte.
Daendles
merobohkan tembok kota dan memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan
Weltervreden. sebuah wilayah di kawasan lapangan banteng, menteng silang monas
zaman dulu.
Herman
willem daendles, gubernur jenderal belanda bawahan louis napoleon juga
menghancurkan bastion, kastil batavia.
Sisa-sisa
tembok kota itu kemudian dijadikan bahan untuk meninggikan tanah di area
tersebut. hal tersebut karena permukaan Weltervreden sangat dekat dengan
permukaan laut, hanya beberapa meter di atas permukaan laut.
Kembali
ke soal benteng, Bank Indonesia membiayai sebuah penelitian yang dilakukan tim
arkeologi pimpinan Prof Dr Mundardjito dari Universitas Indonesia.
Itu
terjadi 2007 lalu. Hasilnya, di bawah bangunan Museum Bank Indonesia, di
kawasan Kota Tua, terbentang fondasi tembok kota Batavia.
Sayangnya,
hasil penemuan itu tak lantas dipublikasikan sebagai pencerahan bagi warga kota
ini dan Indonesia.
Batavia
dari waktu ke waktu :
1619-1799
-----batavia
di bawah pemerintahan kongsi
dagang belanda (VOC)
1808-1811
-----batavia di bawah pemerintahan
belanda perancis
1811-1816
-----Batavia
di bawah pemerintahan inggris
1816-
1942
----di
bawah pemerintahan pemerintahan kolonial Belanda
1942-1945
----di
bawah pemerintahan jepang
1945-............
di bawah republik indonesia
diambil
dari :
Sejarah
indonesia , H.M Vlacke
sejarah
indonesia , PT karunika jaya
Jakarta
400 tahun. Susan blackburn
betawi,
queen in the east, alwi shahab
Sejarah
Nasional Indonesia
makasih infonya, kunjungi http://bit.ly/2xrM4q6
BalasHapus