Minggu, 04 Desember 2016

Jakarta tempo dulu kota yang dikelilingi tembok














                                      -sisa-sisa tembok kota batavia-










 


Jakarta pada masa lampau bernama batavia, sebuah kota yang didirikan oleh kompeni belanda. Pusat kota yang terletak di kawasan kota tua jakarta.




 Ternyata pada masa lampau, jakarta/batavia merupakan kota yang dikelilingi oleh tembok.


Sisa-sisa Keberadaan tembok kota itu kini masih ada, jika kita berkunjung ke kawasan kota tua jakarta atau yang pada jaman dulu di sebut sebagai, oud batavia.


BATAVIA adalah kota benteng kota yang dikelilingi tembok. Di atas reruntuhan benteng kota Batavia itu kini berdiri Jakarta, mengulang kisah bermulanya Batavia yang berdiri dari bekas Jayakarta.



Gubernur Jenderal VOC yang berkuasa dua kali, pada periode berbeda, JP Coen membakar habis Jayakarta dan mendirikan Nieuw Hoorn  di atasnya.



Nieuw Hoorn seturut dengan nama kota asal JP Coen, Hoorn. Nama itu tak disetujui para pemimpin VOC (Heeren Zeventien) di negara asal Coen, mereka memilih nama Batavier sebagai penghormatan atas nenek moyang bangsa Belanda. Maka jadilah Batavia di tahun 1619.






























kota dengan sistem pertahanan tembok






Pada masa awal pendirian kota batavia, sistem kanal dibangun, selain itu juga kota batavia lengkap dilindungi dengan tembok.



Keberadaan tembok tersebut menjadi "senjata paling ampuh" untuk melindungi kota batavia.



Selain itu juga dibangun bastion (benteng), kastil serta menara-menara pengawas.


Salah satu bastionnya adalah bastion culemborg yang berada di sisi timur tembok kota.bastion itu dibangun sejak era pemerintahan antonio van diemen (gubernur jenderal ke 9).




 Sedangkan kastil terletak di timur laut dari pusat kota. seperti layaknya kota-kota di eropa, di benua biru sejak abad pertengahan, keberadaan sebuah kota yang dikelilingi tembok merupakan hal yang biasa. sebut saja kota konstatinople, kota toledo, kota sevilla.




pembangunan tembok kota dilakukan pada masa batavia awal, yakni pada sekitar tahun 1620-an. Di sekitar tembok kota terdapat menara pengawas, bastion atau benteng.


Tujuannya adalah sebagai sarana pertahanan dari serangan bangsa lain atau kerajaan lain.


bangsa eropa seperti belanda biasa membangun kota dengan sistem pertahanan tembok.



Hal itu terlihat seperti kota-kota di benua biru yang banyak terdapat tembok disekelilingnya.




jadi adalah sebuah hal yang biasa jika keberadaan sebuah kota di kelilingi oleh tembok.




bangsa eropa terbiasa membuat kota dengan sistem pertahanan tembok. Contoh saja kota konstatinople, kota toledo, sevilla, dsb.



kota konstatinople bahkan dikelilingi oleh 3 lapis tembok setinggi 18 meter. kota yang dibangun 13 abad sebelum batavia dibangun juga memiliki sistem pertahanan tembok.



kabarnya, kota tersebut dibangun oleh kaisar romawi, konstantinus I sekitar abad ke 4 M.




kota toledo di spanyol zaman dulu juga dikelilingi oleh tembok dimana diantara tembok tersebut terdapat gerbang kota yang difungsikan sebagai pintu masuk.


kota sevilla juga sama adanya, kota tersebut terdapat tembok dan benteng yang mengelilingi tembok.



bangsa eropa pada era abad pertengahan terbiasa membangun kota dengan sistem tembok.



kisah yang sama juga terdapat pada kota damaskus, di syria pada era pertengahan. kota tersebut juga terdapat sistem tembok yang mengelilingi kota.



di setiap sudut tembok terdapat gerbang sebagai pintu masuk. gerbang kota damaskus memiliki banyak nama seperti gerbang kota Al Jabiat, gerbang Al syarqi, gerbang thomas dan gerbang paradise.


terdapat kisah-kisah dimana ketika tentara muslim menyerbu kota tersebut, tentara muslim  harus berupaya memanjat tembok kota atau menjebol pintu gerbang kota.


hal yang sama juga terdapat di kota carthago, di afrika utara pada era abad pertengahan. kota tersebut dikelilingi oleh tembok kota.



jadi bukan kisah yang aneh dimana kota batavia terdapat sistem tembok  sebagai alat pertahanan paling ampuh.


karena kota batavia pun juga dibangun oleh bangsa belanda, bukan kerajaan-kerajaan di nusantara atau suku-suku pribumi.


 jadi keberadaan batavia yang dikelilingi tembok merupakan hal yang tidak aneh dan asing. karena kota batavia juga dibangun oleh bangsa eropa, yakni belanda.

Sejak era abad pertengahan, bangsa eropa pun  telah terbiasa membuat kota yang dikelilingi oleh tembok pertahanan.




 kota-kota lainnya  juga seperti itu di benua biru. keberadaan tembok  kota yang mengelilingi sebuah kota adalah hal  hal yang biasa pada era abad pertengahan.




















































kisah pendirian kota batavia pada masa lampau











J.P coen  adalah Gubernur Jenderal VOC, kongsi dagang belanda ke 4 dan ke 6. Pada masa pemerintahannya tahun 1619, ia menaklukan Kota Jayakarta dan  merebutnya dari tangan pangeran Jayakarta dan kesultanan banten.


 Kemudian ia menamakan kota barunya tersebut dengan nama Niew Hoorn. Tetapi tampaknya The Heeren Zeventien, dewan pusat kongsi dagang belanda tidak menyetujui hal tersebut. atas perintah Dewan Pusat kota yang baru dibangun itu dinamakan dengan Batavia.


Penamaan kota Batavia adalah untuk menghormati nenek moyang orang belanda bangsa Batavien, sehingga atas perintah the Hereen Zeventien kota Jayakarta diganti dengan nama Batavia.




Pada masa pemerintahannya sang Gubernur Jenderal, dilakukan pembangunan kota Batavia awal, bangunan-bangunan bergaya eropa didirikan dan sistem kanal dibuat.

 Kota Batavia menjadi kota dengan sistem kanal. Adanya kanal tersebut memiliki fungsi untuk mencegah banjir.


Selain itu adanya kanal tersebut memiliki Fungsi ekonomi, yaitu untuk mengangkut barang,  karena kanal tersebut dapat dilalui oleh kapal berukuran kecil.


Selain itu adanya kanal tersebut juga menambah estetika, jejeran pohon kelapa dan bangunan bergaya Eropa menambah kesan keindahan tersendiri bagi orang yang berkunjung ke Batavia sehingga Batavia dijuluki Ratu dari Timur karena keindahannya.


Hingga penyair-penyair seperti de Parra menyanjung keindahan kota ini sebagai salah satu kota terindah di belahan dunia timur.

Kota batavia juga dikelilingi tembok, diluar kawasan tembok kota adalah wilayah yang berbahaya karena dikelilingi hutan dan ladang tebu.


Saat itu Belanda masih bermusuhan dengan Kesultanan banten. Sehingga perampok banten berkeliaran di luar tembok kota.








-


daerah luar tembok adalah   Wilayah berbahaya




menurut susan blackburn dalam bukunya, jakarta 400 tahun, daerah di luar tembok adalah hal yang berbahaya.


Pada masa pendirian kota batavia, jakarta masa silam yang dilaksanakan oleh pemerintahan kompeni belanda tahun 1619 masehi.




Wilayah luar tembok batavia pada masa silam yang jauh dari letak kota batavia membuat  warga kota batavia enggan untuk bermigrasi ke sana.



karena seperti yang dikatakan dalam buku "jakarta 400 tahun"  wilayah di luar kota batavia merupakan wilayah yang angker bagi warga kota. Terutama bagi orang-orang belanda dan eropa.


keberadaan para perampok dari banten yang berkeliaran di luar tembok kota adalah salah satunya. Saat itu banten bermusuhan dengan kompeni belanda.


banten ketika dipimpin oleh sultan ageng tirtayasa menjadi musuh bebuyutan bagi kompeni belanda. Sehingga keberadaan perampok banten yang berkeliaran di sekitar luar tembok menjadi alasan bagi warga kota batavia untuk tidak bermigrasi ke sana.



selain itu di luar tembok kota batavia, merupakan wilayah hutan yang masih banyak binatang buasnya. Sehingga warga kota, pembesar kompeni enggan untuk bermigrasi ke sana.



Jangankan ke wilayah yang jauh ke selatan seperti bogor jaman dahulu. Bagi warga kota batavia wilayah diluar tembok pun adalah wilayah yang berbahaya.



Adalah kisah-kisah yang umum, jika orang-orang belanda dan eropa menghindari pergi ke luar tembok kota.



Jika mereka ingin melakukannya, mereka memilih untuk pergi pada pagi hari dan pulang sebelum petang atau malam.



jadi wilayah di "luar tembok" kota merupakan wilayah yang berbahaya bagi warga kota batavia, khususnya bagi kompeni sendiri.



Selain itu kawasan di luar tembok masih banyak binatang buasnya. keberadaan wilayah hutan di luar tembok kota batavia membuat kawasan tersebut dihuni oleh binatang-binatang buas. 



sehingga banyak kasus pekerja diladang tebu yang tewas akibat binatang buas.




bahkan menurut kisah-kisah yang ditulis oleh "abah Alwi shahab", lapangan monas jaman dahulu masih berupa lapangan tempat orang berternak kerbau sehingga disebut sebagai buffelsveld.






kawasan yang lebih aman




tetapi semuanya berubah pada tahun 1680. Perdamaian kompeni dengan kesultanan banten membuat jaminan keamanan di wilayah luar tembok menjadi lebih baik.



karena setelah tahun 1680  masehi, penguasa banten sultan haji, malah melakukan perdamaian dengan belanda.

perdamaian dengan belanda terjdi karena perang dan konflik internal yang terjadi di banten. dalam perang tersebut, sulktan haji meminta bantuan pada kompeni belanda hingga dengan bantuan dari kongsi dagang belanda, sultan haji mampu menyingkirkan sultan ageng tirtayasa.


dengan adanya bantuan dari kompeni VOC, sultan haji berkuasa di banten dan terjadi perdamaian dengn pihak kongsi dagang belanda

setelah adanya keadaan yang lebih damai tersebut, wilayah luar kota batavia menjadi lebih aman.



Saat itulah mulai terjadi migrasi warga kota batavia ke wilayah-wilayah ke luar tembok, termasuk ke selatan.


Tidak heran, keadaan yang lebih aman itu juga membuat adanya pembesar-pembesar kompeni membuat rumah-rumah peristirahatan di tempat yang jauh di selatan kota batavia, jauh dari keramaian penduduk dan hiruk pikuk kota.





Hingga pada awal Abad Ke 19 pusat pemerintahan dipindahkan ke kawasan yang lebih di selatan, ke Weltervreden, yakni kawasan di sekitar lapangan banteng, silang monas.



Hingga kawasan yg dibangun pada masa batavia awal dikenal dengan nama Oud Batavia atau old Batavia, batavia lama.



Hingga kini kawasan Kota Tua Jakarta masih sering dikunjungi oleh banyak wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sisa-sisa peninggalan bangunan bergaya Eropa pun masih banyak seperti bangunan museum Fatahillah yang dulu merupakan Balai kota (Standhuis).



J.P Coen bisa disebut sebagai Pendiri kota Batavia. Sisa-sisa keberadaan tembok pun masih terlihat jelas di sekitar bagian timur dari kawasan kota tua jakarta.
















Namun apa jadinya benteng-benteng kota yang pernah ada di Batavia? Dibabat habis, tentunya.



Sisa dalam bentuk fondasi, terkubur di bawah kota yang mengaku sebagai kota metropolis bahkan megapolitan ini.




Sisa benteng, tembok kota terkubur di bawah berbagai bangunan yang jumlahnya melesat cepat tanpa konsep jelas.


























































Jadi kemanakah tembok yang mengelilingi kota jakarta tempo dulu ?

Kita bisa membaca dari berbagai buku, ketika Gubernur jenderal H. Willem Daendles berkuasa yang merupakan bawahan napoleon bonaparte.



Daendles merobohkan tembok kota dan memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Weltervreden. sebuah wilayah di kawasan lapangan banteng, menteng silang monas zaman dulu.

Herman willem daendles, gubernur jenderal belanda bawahan louis napoleon juga menghancurkan bastion, kastil batavia.


Sisa-sisa tembok kota itu kemudian dijadikan bahan untuk meninggikan tanah di area tersebut. hal tersebut karena permukaan Weltervreden sangat dekat dengan permukaan laut, hanya beberapa meter di atas permukaan laut.


Kembali ke soal benteng, Bank Indonesia membiayai sebuah penelitian yang dilakukan tim arkeologi pimpinan Prof Dr Mundardjito dari Universitas Indonesia.



Itu terjadi 2007 lalu. Hasilnya, di bawah bangunan Museum Bank Indonesia, di kawasan Kota Tua, terbentang fondasi tembok kota Batavia.




Sayangnya, hasil penemuan itu tak lantas dipublikasikan sebagai pencerahan bagi warga kota ini dan Indonesia.






















Batavia dari waktu ke waktu      :



1619-1799  
-----batavia di bawah pemerintahan kongsi
      dagang belanda (VOC)



1808-1811
 -----batavia di bawah pemerintahan
       belanda perancis


1811-1816
-----Batavia di bawah pemerintahan inggris



1816- 1942
----di bawah pemerintahan pemerintahan kolonial Belanda



1942-1945 
----di bawah pemerintahan jepang


1945-............
 di bawah republik indonesia












diambil dari   :





Sejarah indonesia ,  H.M Vlacke



sejarah indonesia , PT karunika jaya



Jakarta 400 tahun. Susan blackburn



betawi, queen in the east,  alwi shahab



Sejarah Nasional Indonesia









1 komentar: