Kamis, 03 Agustus 2017

Sejarah pembangunan masjid istiqlal jakarta




                Sejarah pembangunan masjid Istiqlal Jakarta





























Masjid istiqlal merupakan masjid terbesar se asia tenggara, yang dibangun sejak masa orde lama hingga masa orde baru. 



Pembangunannya selama belasan tahun yang dimulai sekitar tahun 1961hingga sekitar tahun 1978.









Masjid tersebut berdiri di atas kawasan taman wijaya kusuma atau yang dulunya dikenal dengan nama taman wilhemina park.







Keberadaan taman wilhemina dibangun sejak pemerintahan belanda dengan mengambil nama dari ratu negeri belanda, yakni ratu wilhemina yang merupakan nenek dari ratu beatrix. Diatas lahan taman "wilhemina park" tersebut masjid istiqlal dibangun.







Ketika memasuki zaman kemerdekaan, taman Wilhemina tersebut dirubah menjadi taman widjayakusuma.







Diatas lahan dari taman itulah berdiri masjid istiqlal Jakarta yang perencanaannya serta pembangunannya sejak era orde lama.







Hingga kini masjid Istiqlal Jakarta yang merupakan masjid terbesar di se indonesia dan se asia tenggara.




Beberapa peninggalan era pemerintahan belanda yang ada di taman widjaya kusuma dihancurkan demi pembangunan masjid istiqlal.







Contohnya seperti patung-patung dan lambang era kolonial berupa patung kemenangan belanda atas aceh yang didirikan di atas taman widjayakusuma zaman belanda dihancurkan, demi sarana pembangunan masjid.







Selain itu ruang hijau bagi kota jakarta berupa taman dialihfungsikan juga menjadi masjid.









Untuk kepentingan Rancangan Pembangunan masjid dilakukan sayembara, pihak panitia pembangunan mengumumkan sayembara rancangan masjid yang dilombakan.







Sayembara untuk rancangan Sayembara itu diikuti banyak insiyur dan arsitek. Sayembara rancangan masjid istiqlal itu dikeluarkan secara resmi tanggal 22 februari tahun 1955.







Dalam berita sayembara itu, dipaparkan juga hadiah bagi pemenang.



Juara 1 mendapatkan hadiah 25000 rupiah. Juara 2 mendapatkan hadiah 15000 rupiah dan juara 3 akan mendapatkan hadiah 10000 rupiah.









Yang menjadi juri bagi sayembara tersebut adalah para insiyur dan tokoh nasionalis serta tokoh agama ikut berkecimpung dalam penjurian.









Diantaranya :



1. Ir. Soekarno

2. Ir. Djuanda

3. Prof. Ir. Rossihan

4. Haji abdul malik  Karim Amrullah

5. H. Omar Husin , dsb.







Bagi yang mengikuti sayembara tersebut harus mengumpulkan karyanya paling lambat tanggal 30 juni 1955 atau 4 bulan setelah pengumuman sayembara itu diedarkan.  







Prosesi penjurian dilakukan pada tahun yang sama, 1955. Para juri yang merupakan tokoh nasionalis, tokoh agama dan arsitek. 



mereka melakukan prosesi penjurian hingga akhirnya terpilihlah seorang arsitek yang bernama friedrich silaban sebagai pemenang dari sayembara yang diadakan. 




Friedrich silaban mendapatkan hadiah dengan jumlah nominal yang besar pada masanya.









Rancangan arsitek tersebut menyerupai gedung bertingkat ternyata menarik minat bagi para juri untuk memenangkan karya tersebut.









Hingga akhirnya proyek pembangunan masjid istiqlal tersebut dimulai padaPada masa akhir dari orde lama.







Sekitar tahun 1961 dilakukan pencanangan tiang pertama untuk pembangunan masjid istiqlal.









Pada masa orde lama, datang kunjungan sirkus terkenal dari rusia. Ternyata Sebagian dari pendapatan sirkus itu disumbangkan untuk pembangunan masjid Istiqlal jakarta.









Hingga masuk pada masa orde baru, pembangunan masjid istiqlal itu selesai dan diresmikan oleh presiden soeharto pada tanggal 22 februari 1978 setelah belasan tahun pembangunan yang dimulai sejak era orde lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar