Sejarah pembangunan masjid Istiqlal Jakarta
Masjid
istiqlal merupakan masjid terbesar se asia tenggara, yang dibangun sejak masa
orde lama hingga masa orde baru.
Pembangunannya selama belasan tahun yang
dimulai sekitar tahun 1961hingga sekitar tahun 1978.
Masjid
tersebut berdiri di atas kawasan taman wijaya kusuma atau yang dulunya dikenal
dengan nama taman wilhemina park.
Keberadaan
taman wilhemina dibangun sejak pemerintahan belanda dengan mengambil nama dari
ratu negeri belanda, yakni ratu wilhemina yang merupakan nenek dari ratu
beatrix. Diatas lahan taman "wilhemina park" tersebut masjid istiqlal
dibangun.
Ketika
memasuki zaman kemerdekaan, taman Wilhemina tersebut dirubah menjadi taman
widjayakusuma.
Diatas
lahan dari taman itulah berdiri masjid istiqlal Jakarta yang perencanaannya
serta pembangunannya sejak era orde lama.
Hingga
kini masjid Istiqlal Jakarta yang merupakan masjid terbesar di se indonesia dan
se asia tenggara.
Beberapa
peninggalan era pemerintahan belanda yang ada di taman widjaya kusuma
dihancurkan demi pembangunan masjid istiqlal.
Contohnya
seperti patung-patung dan lambang era kolonial berupa patung kemenangan belanda
atas aceh yang didirikan di atas taman widjayakusuma zaman belanda dihancurkan,
demi sarana pembangunan masjid.
Selain
itu ruang hijau bagi kota jakarta berupa taman dialihfungsikan juga menjadi
masjid.
Untuk
kepentingan Rancangan Pembangunan masjid dilakukan sayembara, pihak panitia
pembangunan mengumumkan sayembara rancangan masjid yang dilombakan.
Sayembara
untuk rancangan Sayembara itu diikuti banyak insiyur dan arsitek. Sayembara
rancangan masjid istiqlal itu dikeluarkan secara resmi tanggal 22 februari
tahun 1955.
Dalam
berita sayembara itu, dipaparkan juga hadiah bagi pemenang.
Juara
1 mendapatkan hadiah 25000 rupiah. Juara 2 mendapatkan hadiah 15000 rupiah dan
juara 3 akan mendapatkan hadiah 10000 rupiah.
Yang
menjadi juri bagi sayembara tersebut adalah para insiyur dan tokoh nasionalis
serta tokoh agama ikut berkecimpung dalam penjurian.
Diantaranya :
1.
Ir. Soekarno
2.
Ir. Djuanda
3.
Prof. Ir. Rossihan
4.
Haji abdul malik Karim Amrullah
5.
H. Omar Husin , dsb.
Bagi
yang mengikuti sayembara tersebut harus mengumpulkan karyanya paling lambat
tanggal 30 juni 1955 atau 4 bulan setelah pengumuman sayembara itu
diedarkan.
Prosesi
penjurian dilakukan pada tahun yang sama, 1955. Para juri yang merupakan tokoh
nasionalis, tokoh agama dan arsitek.
mereka melakukan prosesi penjurian hingga akhirnya
terpilihlah seorang arsitek yang bernama friedrich silaban sebagai pemenang
dari sayembara yang diadakan.
Friedrich silaban mendapatkan hadiah dengan
jumlah nominal yang besar pada masanya.
Rancangan
arsitek tersebut menyerupai gedung bertingkat ternyata menarik minat bagi para
juri untuk memenangkan karya tersebut.
Hingga
akhirnya proyek pembangunan masjid istiqlal tersebut dimulai padaPada masa
akhir dari orde lama.
Sekitar
tahun 1961 dilakukan pencanangan tiang pertama untuk pembangunan masjid
istiqlal.
Pada
masa orde lama, datang kunjungan sirkus terkenal dari rusia. Ternyata Sebagian
dari pendapatan sirkus itu disumbangkan untuk pembangunan masjid Istiqlal
jakarta.
Hingga
masuk pada masa orde baru, pembangunan masjid istiqlal itu selesai dan diresmikan
oleh presiden soeharto pada tanggal 22 februari 1978 setelah belasan tahun
pembangunan yang dimulai sejak era orde lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar