Kawasan
kampung melayu merupakan nama kelurahan kampung melayu yang merupakan bagian
dari kecamatan jatinegara kotamadya jakarta timur.
Nama
kampung melayu sendiri karena kawasan tersebut didiami oleh orang-orang melayu
sejak abad ke 17.
Kawasan
tersebut dulu bukan menjadi bagian dari kota batavia/jakarta. Karena jauh di
selatan batavia serta berada di luar tembok kota batavia.
Orang-orang
melayu banyak menetap disana sehingga disebut kampung orang-orang melayu atau
"kampung melayu"
Salah
seorang yang berpengaruh disana adalah wan abdul bagus, anak ence bagus yang
lahir di patani, selatan thailand.
Wan
abdul bagus berkerja untuk kongsi dagang belanda , ia merupakan bawahannya
orang-orang belanda.
Oleh
pihak belanda, wan abdul bagus dikenal sebagai orang yang cakap, jago
berdiplomasi serta mampu menyusun administrasi yang baik sehingga ia banyak
diberikan jabatan oleh VOC atau pihak belanda.
Ia
pernah menjadi juru tulis, pernah juga menjadi juru bahasa atau duta dan utusan
Bahkan ketika VOC atau belanda tengah membantu mataram untuk bertempur melawan trunojoyo pada masa itu,wan abdul
bagus juga disertakan dalam peperangan.
Begitu
juga ketika belanda memberikan bantuan untuk sultan haji ketika terjadi perang
di banten, wan abdul bagus juga disertakan dalam peperangan.
Hingga akhir hayatnya wan abdul bagus selalu
diberikan jabatan oleh kongsi dagang belanda.
Hingga ia pernah dikirim oleh
pihak VOC sebagai duta atau utusan ke sumatera barat.
Jadi
penamaan kawasan kampung melayu sesuai dengan nama atau suku bangsa yang
menghuni kawasan tersebut.
keberadaan
orang-orang melayu sudah ada sejak masa batavia awal, meskipun jumlahnya masih
sedikit bila dibandingkan dengan jumlah orang-orang eropa dan belanda.
Sejak
pendirian awal kota Batavia, atau yang dinamakan kawasan old Batavia/oud
Batavia.
Jumlah
penduduk pada tahun 1673 adalah sekitar 27.000 orang yang berada dalam tembok
kota.
Dari total populasi, komunitas budak adalah yang terbanyak sekitar 13.000
orang atau sekitar 48-49 persen total keseluruhan jumlah penduduk kota.
Sedangkan
jumlah orang tionghoa adalah sekitar 2700 orang atau 10 persennya.
Orang-orang
eropa di Batavia hanya sekitar 7-8 persennya saja dari total keseluruhan jumlah
penduduk.
Memasuki tahun abad 19, jumlah penduduk
menurun drastic karena adanya migrasi penduduk.
dari
jumlah tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pemerintah kompeni di
batavia, jumlah orang melayu yang mendiami dalam tembok kota adalah sekitar 611
orang pada tahun 1673.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar